PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng), Agnes Widiastuti. Mengatakan, Kalteng mengalami deflasi 0,28 persen pada Juni 2024, jika dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebelumnya atau (month to month atau mtm).
”Sementara itu, secara tahun ke tahun atau year-on year, terjadi inflasi sebesar 2,22 persen dan secara tahunan atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,05 persen,” ujarnya, melalui video konferensi, Senin (1/7).
Dia menuturkan, secara bulanan deflasi terjadi pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok penyumbang pengeluaran deflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,65 persen dengan andil sebesar 0,26 persen.
”Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini (makanan, minuman dan tembakau) yakni daging ayam ras, tomat, beras, bayam dan pepaya, kangkung, ikan asin, ikan asin sepat, susu pupuk, ikan asing telang, ikan bawal, jeruk, semangka,udang basah dan buncis,” bebernya.
Selain kelompok makanan minuman dan tembakau, lanjut Agnes kelompok yang mengalami deflasi pada Juni 2024yakni transportasi dengan deflasi 0,41 persen, kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga dengan deflasi 0,26 peren.
Kemudian IHK dari tahun ke tahun, beber Agnes Provinsi Kalteng mengalami inflasi 2,22 persen. Nilai inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
”Pada bulan Juni 2024 ini terjadi inflasi pada seluruh kelompok pengeluaran di Kalteng. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi dari tahun ke tahun terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 4,04 persen dengan andil inflasi 1,55 persen,” bebernya.
Selanjutnya ungkap Agnes. Lima komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi pada Juni 2024 dari bulan ke bulan yakni ikan gabus, sigaret kretek mesin, ikan peda, emas perhiasan, dan tarif rumah sakit dengan masing-masing 0,05 sampai 0,02 persen.
”Lima komoditas yang menyumbang deflasi dari bulan ke bulan yakni daging ayam ras, tomat, beras,bawang merah dan angkutan udara,” bebernya.
Sementara itu, Agnes menuturkan lima komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi pada Juni 2024 dari tahun ke tahun di Kalteng yaitu ikan gabus, emas perhiasan, gula pasir, sigaret kretek mesin dan ikan nila.
”Sedangkan lima komoditas yang menyumbang andil terbesar deflasi dari tahun ke tahun yakni ikan papuyu angkutan udara, daun singkong, sabun mandi cair, dan bahan bakar rumah tangga,”ungkapnya.
Melihat di kabupaten, ungkap Agnes 4 kabupaten kota di Kalteng mengalami deflasi dari bulan ke bulan pada Juni 2024.
”Deflasi terdalam tercatat di Sampit dengan deflasi sebesar 0,46 persen. Berikutnya, Kota Palangkaraya deflasi sebesar 0,24 persen, Sukamara deflasi 0,18 persen, dan Kapuas deflasi 0,22 persen,” imbuhnya.
”Secara tahun ke tahun, inflasi tertinggi tercatat di Sampit dengan inflasi 2,51 persen, kemudian inflasi dari tahun ke tahun di kota Palangkaraya 2,37 persen, Sukamara 1,42 persen dan Kabupaten kapuas, 1,99 persen,” terangnya.(hfz)