25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Pemda-Pemkab Diminta Segera Menaikkan Harga Karet dan Rotan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Duwel Rawing. Meminta pemerintah daerah baik itu tingkat kabupaten/kota sampai provinsi agar segera menaikan harga karet dan rotan.

Hal ini atas dasar untuk mengantisipasi meningkatnya penambangan emas secara ilegal disepanjang aliran sungai. Saat ini katanya, harga karet dan rotan masih turun, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat belum cukup terpenuhi.

“Harga karet dan rotan turun, sehingga masyarakat memilih mencari mata pencaharian sebagai penambang emas. Hal ini perlu pemerintah daerah atasi, dan segera mencari solusi karet dan rotan ini adalah mata pencaharian turun temurun bahkan masih banyak masyarakat yang menggeluti profesi ini contohnya di Katingan dan Kahayan,” ujarnya, Rabu (25/1)

Baca Juga :  Kalteng Termasuk Kategori Daerah Rawan Konflik Pilkada, Begini Tanggap

Dirinya mengakui miris akan kejadian ini. Menurutnya, apabila dibiarkan berlarut-larut maka ekosistem alam akan semakin rusak. Bahkan, karet dan rotan makin krisis eksitensinya. Sebagaimana diketahui katanya karet berguna untuk ban, bola, sepatu, dan lainnya. Sedangkan, rotan untuk kerajinan tangan seperti tas, sepatu, furniture dan lain-lain.

“Masyarakat di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengeluhkan harga komoditi rotan dan karet yang sampai saat ini masih belum ada peningkatan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, dia mengatakan masyarakat mengharapkan agar ada kebijakan dan terobosan dari pemerintah untuk bisa menstabilkan harga kedua komoditi tersebut.

“Keluhan harga terhadap kedua komodoti tersebut disampaikan masyarakat dari sejumlah desa di Kabupaten Katingan maupun daerah Kahayan,” jelasnya.

Baca Juga :  Manfaatkan Produk Komponen Lokal Dalam Pengadaan Barang dan Jasa

Dirinya memperjelas, karena kedua komoditi ini merupakan hasil kebun masyarakat dan harga jualnya masih sangat rendah.

“Dampak dari rendahnya kedua komoditi ini para petani di daerah itu enggan untuk memanen hasil produksi dari kedua komoditi itu dan beralih ke usaha lain. Ini cukup serius karena banyak masyarakat yang beralih untuk berusaha dengan menambang emas secara illegal,” tegasnya. (hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Duwel Rawing. Meminta pemerintah daerah baik itu tingkat kabupaten/kota sampai provinsi agar segera menaikan harga karet dan rotan.

Hal ini atas dasar untuk mengantisipasi meningkatnya penambangan emas secara ilegal disepanjang aliran sungai. Saat ini katanya, harga karet dan rotan masih turun, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat belum cukup terpenuhi.

“Harga karet dan rotan turun, sehingga masyarakat memilih mencari mata pencaharian sebagai penambang emas. Hal ini perlu pemerintah daerah atasi, dan segera mencari solusi karet dan rotan ini adalah mata pencaharian turun temurun bahkan masih banyak masyarakat yang menggeluti profesi ini contohnya di Katingan dan Kahayan,” ujarnya, Rabu (25/1)

Baca Juga :  Kalteng Termasuk Kategori Daerah Rawan Konflik Pilkada, Begini Tanggap

Dirinya mengakui miris akan kejadian ini. Menurutnya, apabila dibiarkan berlarut-larut maka ekosistem alam akan semakin rusak. Bahkan, karet dan rotan makin krisis eksitensinya. Sebagaimana diketahui katanya karet berguna untuk ban, bola, sepatu, dan lainnya. Sedangkan, rotan untuk kerajinan tangan seperti tas, sepatu, furniture dan lain-lain.

“Masyarakat di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengeluhkan harga komoditi rotan dan karet yang sampai saat ini masih belum ada peningkatan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, dia mengatakan masyarakat mengharapkan agar ada kebijakan dan terobosan dari pemerintah untuk bisa menstabilkan harga kedua komoditi tersebut.

“Keluhan harga terhadap kedua komodoti tersebut disampaikan masyarakat dari sejumlah desa di Kabupaten Katingan maupun daerah Kahayan,” jelasnya.

Baca Juga :  Manfaatkan Produk Komponen Lokal Dalam Pengadaan Barang dan Jasa

Dirinya memperjelas, karena kedua komoditi ini merupakan hasil kebun masyarakat dan harga jualnya masih sangat rendah.

“Dampak dari rendahnya kedua komoditi ini para petani di daerah itu enggan untuk memanen hasil produksi dari kedua komoditi itu dan beralih ke usaha lain. Ini cukup serius karena banyak masyarakat yang beralih untuk berusaha dengan menambang emas secara illegal,” tegasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru