28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kepala BNPB Punya Permintaan Khusus Ini Kepada Para Imam Salat

PALANGKA RAYA Sosialisasi dan edukasi
bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus dilakukan dalam berbagai
kesempatan. Dengan upaya ini diharapkan masyarakat dapat memahami dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang dilakukan Kepala BNPB,
Letjen TNI Doni Monardo yang melaksanakan sosialisasi kepada jemaah usai salat
Jumat di Masjid Al-Amin, Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya Jumat
(20/9).

“Musim kemarau yang sangat panjang telah
menyadarkan kita semua tentang pentingnya untuk menjaga lingkungan. Karena lingkungan
yang tidak terjaga itu akan menimbulkan malapetaka bagi kita dan juga generasi
yang akan datang termasuk mahluk hidup lainnya,” ujar Kepala BNPB membuka
sosialisasinya.

Dia menjelaskan, kemarau panjang terjadi di semua
belahan bumi, bukan hanya terjadi di negara di Indonesia. “Di Amerika, Eropa,
Australia dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia hari ini mengalami kebakaran
yang sangat besar,” katanya.

Baca Juga :  Innalilahi, Dandim Kapuas Gugur Dalam Kecelakaan Speedboat

Dia mengungkapkan, Kalteng menempati nomor urut 3
dalam hal luas lahan yang terbakar dan nomor urut 2 untuk lahan gambut yang
terbakar setelah Provinsi Riau. “Hal ini tentu saja menimbulkan kerugian
besar,” ucapnya.

Namun, lanjutnya, upaya keras telah dilakukan,
termasuk menyemai garam untuk modifikasi cuaca agar turun hujan.

“Terima kasih kepada masyarakat yang tidak
membakar lahan dengan alasan apapun. Jangan tambah titik api lagi yang akan
membuat sengsara semua makhluk,” tandasnya.

Di akhir penyampaiannya, Kepala BNPB menyampaikan permintaan agar
imam masjid setempat setiap usai salat Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isa menyelipkan
doa memohon hujan.

“Dengan begitu semoga hujan dapat diturunkan oleh
Allah
SWT. Kita telah mengganggu alam sehingga akan terjadi ketidakseimbangan
alam dan tidak ada kekuatan manusia yang dapat menghentikan kerusakan alam. Hanya
Tuhanlah yang dapat memadamkan api-api yang hari ini masih menyala disejumlah
tempat,” pungkasnya.(Penrem102/Pjg
/nto)

Baca Juga :  Perppu Resmi Diterbitkan, Pilkada Bergeser ke Desember 2020

PALANGKA RAYA Sosialisasi dan edukasi
bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus dilakukan dalam berbagai
kesempatan. Dengan upaya ini diharapkan masyarakat dapat memahami dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang dilakukan Kepala BNPB,
Letjen TNI Doni Monardo yang melaksanakan sosialisasi kepada jemaah usai salat
Jumat di Masjid Al-Amin, Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya Jumat
(20/9).

“Musim kemarau yang sangat panjang telah
menyadarkan kita semua tentang pentingnya untuk menjaga lingkungan. Karena lingkungan
yang tidak terjaga itu akan menimbulkan malapetaka bagi kita dan juga generasi
yang akan datang termasuk mahluk hidup lainnya,” ujar Kepala BNPB membuka
sosialisasinya.

Dia menjelaskan, kemarau panjang terjadi di semua
belahan bumi, bukan hanya terjadi di negara di Indonesia. “Di Amerika, Eropa,
Australia dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia hari ini mengalami kebakaran
yang sangat besar,” katanya.

Baca Juga :  Innalilahi, Dandim Kapuas Gugur Dalam Kecelakaan Speedboat

Dia mengungkapkan, Kalteng menempati nomor urut 3
dalam hal luas lahan yang terbakar dan nomor urut 2 untuk lahan gambut yang
terbakar setelah Provinsi Riau. “Hal ini tentu saja menimbulkan kerugian
besar,” ucapnya.

Namun, lanjutnya, upaya keras telah dilakukan,
termasuk menyemai garam untuk modifikasi cuaca agar turun hujan.

“Terima kasih kepada masyarakat yang tidak
membakar lahan dengan alasan apapun. Jangan tambah titik api lagi yang akan
membuat sengsara semua makhluk,” tandasnya.

Di akhir penyampaiannya, Kepala BNPB menyampaikan permintaan agar
imam masjid setempat setiap usai salat Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isa menyelipkan
doa memohon hujan.

“Dengan begitu semoga hujan dapat diturunkan oleh
Allah
SWT. Kita telah mengganggu alam sehingga akan terjadi ketidakseimbangan
alam dan tidak ada kekuatan manusia yang dapat menghentikan kerusakan alam. Hanya
Tuhanlah yang dapat memadamkan api-api yang hari ini masih menyala disejumlah
tempat,” pungkasnya.(Penrem102/Pjg
/nto)

Baca Juga :  Perppu Resmi Diterbitkan, Pilkada Bergeser ke Desember 2020

Terpopuler

Artikel Terbaru