28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pangan Gratis Disediakan di Beberapa Titik Kota Cantik

Dampak wabah Covid-19
dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Kehadiran wabah ini bukan hanya menggugah
kepedulian soal pencegahan penyebarannya, tapi juga menggugah rasa kemanusiaan
terhadap sesama. Banyak elemen masyarakat menyiapkan posko pangan gratis untuk
warga kurang mampu dan yang membutuhkan.

 

ANISA
B WAHDAH,
Palangka Raya

 

PEDULI Covid-19
dapat dituangkan dalam berbagai cara. Ada yang peduli dengan tenaga kesehatan
sebagai garda terdepan melawan wabah ini. Ada yang peduli terhadap pekerja
rentan yang kehilangan mata pencaharian. Juga kepedulian kepada masyarakat luas
yang terdampak. Bantuan yang diberikan pun berbagai bentuk.


Ada bantuan dari
perseorangan hingga komunitas atau perkumpulan. Salah satunya adalah Keluarga
Alumni Universitas Gajah Mada Fakultas Kehutanan (Kagamahut) Kalteng.
Komunitas
ini menuangkan kepedulian kepada masyarakat yang terdampak dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari, khususnya pangan. Meski tidak seberapa, tapi mampu
membantu mereka yang membutuhkan.

Kagamahut Kalteng memfasilitasi
kepedulian sesama anggota untuk memenuhi kebutuhan pangan warga sekitar dengan
sistem centelan. Mereka (Kagamahut) menyiapkan bahan pangan untuk warga yang
memerlukan. Boleh diambil secara gratis.

Sekretaris
Pengurus  Daerah  Kagamahut Kalteng Mukti Aji mengatakan,
inisiatif ini dimulai sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
di Kota Cantik pada 11 Mei lalu. Kagama pusat juga memiliki program ketahanan
pagan dalam rangka peduli pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Dewan Pers Lakukan Verifikasi Faktual Kaltengpos.co

“Kagamahut Kalteng
akhirnya memiliki inisitif untuk melakukan ini dalam rangka membantu masyarakat
yang terdampak Covid-19,” katanya saat diwawancarai, Selasa (19/5).

Diungkapkannya, Kagama
pusat memberikan stimulus Rp1,5 juta untuk membantu Kagamahut Kalteng
mengimplementasikan bantuan kepada masyarakat. Selanjutnya Kagamahut Kalteng menggali
dana yang bersumber dari para anggota hingga terkumpul Rp15 juta.

“Kemudian pada 12 Mei kami
implementasikan. Ada dua titik yang dipilih, yakni di Jalan RTA Milono Km 2,5
dan perempatan Jalan Badak di Jalan Rajawali,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Alasan memilih sistem
penyaluran melalui centelan ini, lanjut Mukti, lantaran, sasaran prioritasnya
adalah masyarakat di sekitar lokasi titik. Dengan harapan masyarakat sekitar
dua lokasi ini dapat mudah dan dekat untuk mengambil kebutuhan pangan sehari-hari
secara gratis.

 

“Bahan pangan yang kami
sediakan pada hari pertama hingga enam hari setelahnya yakni beras, mi, telur,
bawang merah, dan bawang putih. Setiap hari kami sediakan 25 bungkus,” tuturnya.

Sejak hari ketujuh
hingga saat ini, menu yang disedikan yakni sayuran sop dan setengah kilo ikan
lele. Pihaknya juga telah meninggalkan pesan di lokasi, bahwa siapa pun boleh
mengambil secara gratis atau menyumbang. Akan tetapi, hingga saat ini masih
belum ada satu pihak pun yang menyumbang.

Baca Juga :  Makin Mantap!!! Pasien Covid-19 Sembuh Bertambah 7 Orang

“Kami rencanakan bahwa kegiatan
ini berlangsung selama 15 hari sejak dimulai,” ucap Mukti.

Ia menyebut, pihaknya
ingin merangsang pihak-pihak yang mampu untuk berperan serta dalam berbagi
pangan mentah ataupun matang kepada sesama yang membutuhkan, terutama yang belum
kebagian bantuan dari pemerintah.

“Tidak ada syarat, yang
kami letakkan sudah kami ikhlaskan. Namun, semakin hari semakin banyak, dan
malah ada yang mengambil padahal orang dari jauh menggunakan motor. Inilah salah
satu kelemahan menggunakan sistem ini,” bebernya.

Meski demikian,
pihaknya bersyukur bahwa sasaran utamanya sudah mencapai target, yakni
orang-orang yang sudah dipetakan akan mendapat manfaat dari kegiatan ini. Untuk
titik perempatan Jalan Badak dan Rajawali, sasaran utama adalah para pemulung
bak sampah di sekitar perempatan itu.

“Mereka adalah sasaran
kami dan mereka sudah mendapat manfaat. Misalnya, para juru parkir di salah
satu RS di Jalan RTA Milono,” tegasnya.

Setelah 15 hari kegiatan ini berlangsung,
pihaknya akan mengganti sistem penyaluran bantuan, yakni paket Rp100 ribu dan
akan diantarkan langsung ke rumah-rumah warga. Untuk bantuan kedua sudah
terkumpul dari para anggota sejumlah Rp13 juta.

Dampak wabah Covid-19
dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Kehadiran wabah ini bukan hanya menggugah
kepedulian soal pencegahan penyebarannya, tapi juga menggugah rasa kemanusiaan
terhadap sesama. Banyak elemen masyarakat menyiapkan posko pangan gratis untuk
warga kurang mampu dan yang membutuhkan.

 

ANISA
B WAHDAH,
Palangka Raya

 

PEDULI Covid-19
dapat dituangkan dalam berbagai cara. Ada yang peduli dengan tenaga kesehatan
sebagai garda terdepan melawan wabah ini. Ada yang peduli terhadap pekerja
rentan yang kehilangan mata pencaharian. Juga kepedulian kepada masyarakat luas
yang terdampak. Bantuan yang diberikan pun berbagai bentuk.


Ada bantuan dari
perseorangan hingga komunitas atau perkumpulan. Salah satunya adalah Keluarga
Alumni Universitas Gajah Mada Fakultas Kehutanan (Kagamahut) Kalteng.
Komunitas
ini menuangkan kepedulian kepada masyarakat yang terdampak dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari, khususnya pangan. Meski tidak seberapa, tapi mampu
membantu mereka yang membutuhkan.

Kagamahut Kalteng memfasilitasi
kepedulian sesama anggota untuk memenuhi kebutuhan pangan warga sekitar dengan
sistem centelan. Mereka (Kagamahut) menyiapkan bahan pangan untuk warga yang
memerlukan. Boleh diambil secara gratis.

Sekretaris
Pengurus  Daerah  Kagamahut Kalteng Mukti Aji mengatakan,
inisiatif ini dimulai sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
di Kota Cantik pada 11 Mei lalu. Kagama pusat juga memiliki program ketahanan
pagan dalam rangka peduli pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Dewan Pers Lakukan Verifikasi Faktual Kaltengpos.co

“Kagamahut Kalteng
akhirnya memiliki inisitif untuk melakukan ini dalam rangka membantu masyarakat
yang terdampak Covid-19,” katanya saat diwawancarai, Selasa (19/5).

Diungkapkannya, Kagama
pusat memberikan stimulus Rp1,5 juta untuk membantu Kagamahut Kalteng
mengimplementasikan bantuan kepada masyarakat. Selanjutnya Kagamahut Kalteng menggali
dana yang bersumber dari para anggota hingga terkumpul Rp15 juta.

“Kemudian pada 12 Mei kami
implementasikan. Ada dua titik yang dipilih, yakni di Jalan RTA Milono Km 2,5
dan perempatan Jalan Badak di Jalan Rajawali,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Alasan memilih sistem
penyaluran melalui centelan ini, lanjut Mukti, lantaran, sasaran prioritasnya
adalah masyarakat di sekitar lokasi titik. Dengan harapan masyarakat sekitar
dua lokasi ini dapat mudah dan dekat untuk mengambil kebutuhan pangan sehari-hari
secara gratis.

 

“Bahan pangan yang kami
sediakan pada hari pertama hingga enam hari setelahnya yakni beras, mi, telur,
bawang merah, dan bawang putih. Setiap hari kami sediakan 25 bungkus,” tuturnya.

Sejak hari ketujuh
hingga saat ini, menu yang disedikan yakni sayuran sop dan setengah kilo ikan
lele. Pihaknya juga telah meninggalkan pesan di lokasi, bahwa siapa pun boleh
mengambil secara gratis atau menyumbang. Akan tetapi, hingga saat ini masih
belum ada satu pihak pun yang menyumbang.

Baca Juga :  Makin Mantap!!! Pasien Covid-19 Sembuh Bertambah 7 Orang

“Kami rencanakan bahwa kegiatan
ini berlangsung selama 15 hari sejak dimulai,” ucap Mukti.

Ia menyebut, pihaknya
ingin merangsang pihak-pihak yang mampu untuk berperan serta dalam berbagi
pangan mentah ataupun matang kepada sesama yang membutuhkan, terutama yang belum
kebagian bantuan dari pemerintah.

“Tidak ada syarat, yang
kami letakkan sudah kami ikhlaskan. Namun, semakin hari semakin banyak, dan
malah ada yang mengambil padahal orang dari jauh menggunakan motor. Inilah salah
satu kelemahan menggunakan sistem ini,” bebernya.

Meski demikian,
pihaknya bersyukur bahwa sasaran utamanya sudah mencapai target, yakni
orang-orang yang sudah dipetakan akan mendapat manfaat dari kegiatan ini. Untuk
titik perempatan Jalan Badak dan Rajawali, sasaran utama adalah para pemulung
bak sampah di sekitar perempatan itu.

“Mereka adalah sasaran
kami dan mereka sudah mendapat manfaat. Misalnya, para juru parkir di salah
satu RS di Jalan RTA Milono,” tegasnya.

Setelah 15 hari kegiatan ini berlangsung,
pihaknya akan mengganti sistem penyaluran bantuan, yakni paket Rp100 ribu dan
akan diantarkan langsung ke rumah-rumah warga. Untuk bantuan kedua sudah
terkumpul dari para anggota sejumlah Rp13 juta.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru