33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pasien Umum Tak Perlu Takut dan Cemas Berobat

Semenjak mewabahnya
corona virus disease (Covid-19) di wilayah Kalteng, Rumah Sakit Umum Daerah dr
Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya menjadi salah satu rumah sakit yang
dipercayakan untuk menangani pasien yang terpapar virus mematikan ini. Tak
dimungkiri jika muncul ketakutan masyarakat untuk datang berobat.

 

///////////////////////////////

 

SELAMA wabah
Covid-19, pihak RSDS memastikan
kepada masyarakat untuk tak perlu cemas atau takut mendatangi RSDS jika ingin
mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebab, sejak pertama kali adanya pasien
Covid-19 yang dirawat, RSDS langsung membuat dinding pemisah antara zona isolasi
dengan zona umum. Jadi, pasien terindikasi Covid-19 dan petugas yang menangani
ada di area tersendiri dengan jalur masuk tersendiri. Tidak bercampur dengan
pasien umum.

 

“Masyarakat tidak perlu
khawatir, karena akses pasien Covid-19 dengan pasien umum dipisahkan,” ujar
Direktur RSDS Palangka Raya dr Yayu Indriaty SpKGA kepada Kalteng Pos.

 

Pemisahan ini dilakukan
sejak hari pertama RSDS menangani pasien Covid-19. Pemisahan dimulai dari jalur
masuk. Pasien umum melalui jalur biasa lewat depan Jalan Tambun Bungai.
Sedangkan pasien yang terindikasi Covid-19 masuk dari area belakang melalui
Jalan Soeprapto.

Baca Juga :  KPU Tetapkan Perolehan Kursi Parpol di DPRD Kalteng, Ini Daftar Lengka

 

“Malam itu juga kami
langsung membuat dinding pemisah berbahan tripleks untuk zona poliklinik, rawat
jalan, dan ruang rawat pasien Covid-19 dengan area perawatan umum. Benar-benar terpisah.
Tidak bercampur,” tegas Yayu yang saat itu didampingi Kabid Diklit dan SDM dr
Riza Syahputra dan Kasi Humas Cipta Yanatama.

 

Zona isolasi Covid-19
ini memiliki fasilitas IGD, poliklinik, ruang rawat jalan, ruang isolasi rawat
inap. Ada dinding pembatas yang tinggi sepanjang koridor. Pintu masuk pun
khusus. Hanya petugas khusus yang bisa masuk area itu. Sirkulasi udara juga
tidak tercampur dengan area pasien biasa.

 

Tak hanya jalur masuk
serta tempat pemeriksaan dan perawatan, pemisahan juga dilakukan untuk petugas
yang menangani. Ada tenaga medis dan pendukung khusus yang menangani pasien Covid-19.
Mereka ini tidak melayani pasien umum.

“Penanganan Covid-19
mengacu pada standar internasional. Ada tim pengendalian dan pencegahan infeksi
yang mengawasi pelaksanaan standar itu,” ujar Yayu.

Baca Juga :  Korupsi, Bangunan Pasar Mangkrak

Tenaga medis dan
pendukung yang bertugas di ruang isolasi telah diberikan pelatihan khusus,
dengan tujuan agar mereka tidak tertular maupun menularkan. Mereka juga
disediakan penginapan khusus di Hotel Dandang Tingang dan asrama.

Upaya pencegahan juga
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala.
Khusus petugas yang memilik kontak saat melayani pasien Covid-19, secara
berkala menjalani rapid test. Jika ada hasil yang menunjukkan reaktif, maka akan
segera dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.

“Sampai dengan saat
ini, hasil pemeriksaan terhadap karyawan yang bergejala dan reaktif dari rapid
test, semuanya negatif,” ujarnya.

Guna menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh,
semua petugas yang menangani pasien Covid-19 mendapat vitamin dan jam istirahat
yang cukup. Khusus petugas yang bertugas di area isolasi, diberi makanan esktra
berupa puding yang tinggi kalori dan protein demi menjaga stamina dan kesehatan
tubuh mereka.

Semenjak mewabahnya
corona virus disease (Covid-19) di wilayah Kalteng, Rumah Sakit Umum Daerah dr
Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya menjadi salah satu rumah sakit yang
dipercayakan untuk menangani pasien yang terpapar virus mematikan ini. Tak
dimungkiri jika muncul ketakutan masyarakat untuk datang berobat.

 

///////////////////////////////

 

SELAMA wabah
Covid-19, pihak RSDS memastikan
kepada masyarakat untuk tak perlu cemas atau takut mendatangi RSDS jika ingin
mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebab, sejak pertama kali adanya pasien
Covid-19 yang dirawat, RSDS langsung membuat dinding pemisah antara zona isolasi
dengan zona umum. Jadi, pasien terindikasi Covid-19 dan petugas yang menangani
ada di area tersendiri dengan jalur masuk tersendiri. Tidak bercampur dengan
pasien umum.

 

“Masyarakat tidak perlu
khawatir, karena akses pasien Covid-19 dengan pasien umum dipisahkan,” ujar
Direktur RSDS Palangka Raya dr Yayu Indriaty SpKGA kepada Kalteng Pos.

 

Pemisahan ini dilakukan
sejak hari pertama RSDS menangani pasien Covid-19. Pemisahan dimulai dari jalur
masuk. Pasien umum melalui jalur biasa lewat depan Jalan Tambun Bungai.
Sedangkan pasien yang terindikasi Covid-19 masuk dari area belakang melalui
Jalan Soeprapto.

Baca Juga :  KPU Tetapkan Perolehan Kursi Parpol di DPRD Kalteng, Ini Daftar Lengka

 

“Malam itu juga kami
langsung membuat dinding pemisah berbahan tripleks untuk zona poliklinik, rawat
jalan, dan ruang rawat pasien Covid-19 dengan area perawatan umum. Benar-benar terpisah.
Tidak bercampur,” tegas Yayu yang saat itu didampingi Kabid Diklit dan SDM dr
Riza Syahputra dan Kasi Humas Cipta Yanatama.

 

Zona isolasi Covid-19
ini memiliki fasilitas IGD, poliklinik, ruang rawat jalan, ruang isolasi rawat
inap. Ada dinding pembatas yang tinggi sepanjang koridor. Pintu masuk pun
khusus. Hanya petugas khusus yang bisa masuk area itu. Sirkulasi udara juga
tidak tercampur dengan area pasien biasa.

 

Tak hanya jalur masuk
serta tempat pemeriksaan dan perawatan, pemisahan juga dilakukan untuk petugas
yang menangani. Ada tenaga medis dan pendukung khusus yang menangani pasien Covid-19.
Mereka ini tidak melayani pasien umum.

“Penanganan Covid-19
mengacu pada standar internasional. Ada tim pengendalian dan pencegahan infeksi
yang mengawasi pelaksanaan standar itu,” ujar Yayu.

Baca Juga :  Korupsi, Bangunan Pasar Mangkrak

Tenaga medis dan
pendukung yang bertugas di ruang isolasi telah diberikan pelatihan khusus,
dengan tujuan agar mereka tidak tertular maupun menularkan. Mereka juga
disediakan penginapan khusus di Hotel Dandang Tingang dan asrama.

Upaya pencegahan juga
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala.
Khusus petugas yang memilik kontak saat melayani pasien Covid-19, secara
berkala menjalani rapid test. Jika ada hasil yang menunjukkan reaktif, maka akan
segera dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.

“Sampai dengan saat
ini, hasil pemeriksaan terhadap karyawan yang bergejala dan reaktif dari rapid
test, semuanya negatif,” ujarnya.

Guna menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh,
semua petugas yang menangani pasien Covid-19 mendapat vitamin dan jam istirahat
yang cukup. Khusus petugas yang bertugas di area isolasi, diberi makanan esktra
berupa puding yang tinggi kalori dan protein demi menjaga stamina dan kesehatan
tubuh mereka.

Terpopuler

Artikel Terbaru