Media tradisional seperti televisi, majalah, radio, dan lainnya dibangun untuk menyajikan informasi secara satu arah kepada masyarakat. Media ini dibentuk tanpa adanya interaksi antar sesama pengguna.
PROKALTENG.CO - Istilah Fear of Missing Out alias FOMO menjadi populer di era media sosial. Orang yang FOMO tak bisa lepas dari media sosial, lantaran selalu memantau setiap update yang ada di media sosial.
PROKALTENG.CO - Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, memberikan pengaruh yang signifikan dalam cara kita berkomunikasi, berhubungan, dan menyatakan diri.
Nyaris setengah populasi Indonesia eksis di media sosial (medsos). Rata-rata mereka menghabiskan waktu 3 jam 11 menit untuk menggulir medsos setiap hari. Januari lalu, Meltwater dan We Are Social menempatkan Indonesia pada urutan ke-9 daftar 10 Negara Paling Gemar Bermedsos.
Beredar video viral aksi penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam di media social (Medsos). Diketahui, kejadian tersebut terjadi di Jalan Dulin Kandang, Kota Palangkaraya pada Jumat pagi, (7/6/2024).
PROKALTENG.CO - Kita semua menyadari pro kontra penggunaan media sosial dan bagaimana hal itu memengaruhi pikiran, emosi, harga diri, bahkan kesehatan individu.
PROKALTENG.CO - Di era digital yang penuh dengan obrolan di media sosial, seni diam seringkali terlupakan. Padahal, psikologi menunjukkan bahwa diam memiliki kekuatan luar biasa, terutama dalam situasi tertentu.
PROKALTENG.CO - Peran ruang digital dalam menjaga pemilu damai dengan hargai perbedaan pilihan di dalam ruang media sosial. Demikian terungkap saat webinar Kominfo dan DPR RI yang diikuti ratusan peserta dengan tema Peran Ruang Digital dalam Menjaga Pemilu Damai.
Hanya orang media yang ingin Pilpres dua putaran: berita politik yang panas punya banyak peminat.
Iklan politik juga terus diperlukan. Jumlah pelanggan meningkat, jumlah pemasukan membesar.
Diperlukan kedewasaan dalam menggunakan media social. Agar tidak menimbulkan kegelisahan dan menyebarkan informasi yang salah. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Barat (Kobar), Juni Gultom.