30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Paparan AC Bisa Merusak Ozon yang Bahayakan Kesehatan Manusia

Dunia
kembali diingatkan bahaya rusaknya lapisan ozon bagi kesehatan dan lingkungan.
Dalam rangka Hari Ozon Sedunia pada 16 September dengan tema resmi dari United
Nations Environment Programme (UNEP) yaitu Ozone for Life, masyarakat diajak
untuk memulihkan lapisan ozon agar planet ini tetap bisa dihuni oleh generasi
anak cucu.

Sekjen
PBB, Antonio Guterres, mengimbau seluruh masyarakat dunia dapat melindungi dan
memulihkan lapisan ozon. Hal ini diperlukan untuk demi masa depan yang lebih
cerah dan lebih adil bagi semua umat manusia.

Ozon
yang ada di atmosfer atas berfungsi sebagai tabir surya alami yang menghalangi
sinar ultraviolet yang berbahaya. Konsentrasi ozon yang tinggi di tanah beracun
bagi kesehatan manusia, dan merusak vegetasi serta ekosistem.

Ozon
adalah komponen kunci dari kabut asap. Ini dibuat oleh reaksi kimia antara
nitrogen oksida dan polutan yang dipancarkan oleh mobil dan pembangkit listrik
dengan adanya sinar matahari ultraviolet.

Temuan
terbaru oleh Royal Society, akademi sains Inggris, menunjukkan ozon di
permukaan tanah telah meningkat sekitar dua bagian per miliar (ppb) setiap
dekade sejak 1980-an. Terlebih lagi, tingkat ozon telah melanggar ambang batas
keamanan di banyak wilayah di seluruh dunia, dan telah dikaitkan dengan
kerusakan vegetasi yang parah secara global.

Baca Juga :  Kenali NDMA pada Ranitidin, Disebut Dapat Memicu Kanker Hati

“Efek
ozon ini juga sebanding dengan tekanan lain seperti hama dan penyakit pada
tanaman, panas, dan kekeringan,” jelas Peneliti di Universitas Oslo, Ane
Vollsnes, seperti dilaporkan laman DW.

Beberapa
tingkat permukaan ozon tertinggi di dunia telah ditemukan di bagian barat AS,
Norwegia, India barat laut, Tiongkok dan Pakistan. Sebuah studi pada 2017
menemukan bahwa pemanasan di masa depan dan polusi ozon yang tidak dapat
dikurangi di AS. Ini bisa menyebabkan penurunan 13 persen pada tanaman gandum,
28 persen pada hasil kedelai, dan 43 persen pada jagung pada 2050 jika
dibandingkan pada 2000.

Berbeda
dengan dua atom oksigen (O2) yang esensial bagi keberadaan kehidupan, ketiga
atom oksigen (O3) yang menyusun ozon dapat mencekik tumbuhan dan hewan saat
terhirup. Pada manusia, dapat merusak jaringan paru-paru.

Paparan
ozon dalam jangka panjang dikaitkan dengan masalah kesehatan permanen. Seperti
perkembangan paru-paru yang tidak normal pada anak-anak. Ozon cenderung
menghalangi lubang kecil yang disebut alveoli di paru-paru, yang bisa
memperparah masalah pernapasan seperti sesak napas, serangan asma, dan batuk.

Baca Juga :  Pakar: Virus Covid-19 Tidak Akan Menular Melalui Makanan

Dalam
Webinar bersama Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan baru-baru ini, Dirjen
Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ruandha
Agung Sugardiman mengatakan, bahan perusak ozon akan merusak atmosfer. Salah
satu bahan perusak ozon adalah dari udara yang dilepaskan saat menyervis AC.
Sehingga harus dikurangi pemakaiannya.

“Kita
harus minimalkan yang terlepas ke udara. Bagaimana caranya, yakni jika teknisi
AC punya kompetensi tinggi. Servis AC dilakukan dengan baik, dengan mencegah
bahan perusak ozon tersebar ke udara,” katanya.

KLHK
memberikan bantuan peralatan kepada teknisi RAC, Balai Latihan Kerja (BLK)
serta Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK). Peralatan ini
diharapkan dapat membantu teknisi dalam melaksanakan kegiatan servis peralatan
penyiapan teknisi Refrigerasi dan AC (RAC) dengan benar serta mendukung
penyediaan infrastruktur di BLK dan BDLHK guna melakukan pelatihan dan
sertifikasi teknisi RAC.

Pada
hari ini juga KLHK dan BNSP menandatangani skema sertifikasi teknisi
refrigerasi dan tata udara yang akan menjadi pedoman bagi LSP untuk
melaksanakan sertifikasi teknisi RAC. Dengan pengesahan skema tersebut,
diharapkan dapat mempercepat penyediaan teknisi RAC yang kompeten serta mendorong
penguatan daya saing tenaga kerja Indonesia.

Dunia
kembali diingatkan bahaya rusaknya lapisan ozon bagi kesehatan dan lingkungan.
Dalam rangka Hari Ozon Sedunia pada 16 September dengan tema resmi dari United
Nations Environment Programme (UNEP) yaitu Ozone for Life, masyarakat diajak
untuk memulihkan lapisan ozon agar planet ini tetap bisa dihuni oleh generasi
anak cucu.

Sekjen
PBB, Antonio Guterres, mengimbau seluruh masyarakat dunia dapat melindungi dan
memulihkan lapisan ozon. Hal ini diperlukan untuk demi masa depan yang lebih
cerah dan lebih adil bagi semua umat manusia.

Ozon
yang ada di atmosfer atas berfungsi sebagai tabir surya alami yang menghalangi
sinar ultraviolet yang berbahaya. Konsentrasi ozon yang tinggi di tanah beracun
bagi kesehatan manusia, dan merusak vegetasi serta ekosistem.

Ozon
adalah komponen kunci dari kabut asap. Ini dibuat oleh reaksi kimia antara
nitrogen oksida dan polutan yang dipancarkan oleh mobil dan pembangkit listrik
dengan adanya sinar matahari ultraviolet.

Temuan
terbaru oleh Royal Society, akademi sains Inggris, menunjukkan ozon di
permukaan tanah telah meningkat sekitar dua bagian per miliar (ppb) setiap
dekade sejak 1980-an. Terlebih lagi, tingkat ozon telah melanggar ambang batas
keamanan di banyak wilayah di seluruh dunia, dan telah dikaitkan dengan
kerusakan vegetasi yang parah secara global.

Baca Juga :  Kenali NDMA pada Ranitidin, Disebut Dapat Memicu Kanker Hati

“Efek
ozon ini juga sebanding dengan tekanan lain seperti hama dan penyakit pada
tanaman, panas, dan kekeringan,” jelas Peneliti di Universitas Oslo, Ane
Vollsnes, seperti dilaporkan laman DW.

Beberapa
tingkat permukaan ozon tertinggi di dunia telah ditemukan di bagian barat AS,
Norwegia, India barat laut, Tiongkok dan Pakistan. Sebuah studi pada 2017
menemukan bahwa pemanasan di masa depan dan polusi ozon yang tidak dapat
dikurangi di AS. Ini bisa menyebabkan penurunan 13 persen pada tanaman gandum,
28 persen pada hasil kedelai, dan 43 persen pada jagung pada 2050 jika
dibandingkan pada 2000.

Berbeda
dengan dua atom oksigen (O2) yang esensial bagi keberadaan kehidupan, ketiga
atom oksigen (O3) yang menyusun ozon dapat mencekik tumbuhan dan hewan saat
terhirup. Pada manusia, dapat merusak jaringan paru-paru.

Paparan
ozon dalam jangka panjang dikaitkan dengan masalah kesehatan permanen. Seperti
perkembangan paru-paru yang tidak normal pada anak-anak. Ozon cenderung
menghalangi lubang kecil yang disebut alveoli di paru-paru, yang bisa
memperparah masalah pernapasan seperti sesak napas, serangan asma, dan batuk.

Baca Juga :  Pakar: Virus Covid-19 Tidak Akan Menular Melalui Makanan

Dalam
Webinar bersama Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan baru-baru ini, Dirjen
Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ruandha
Agung Sugardiman mengatakan, bahan perusak ozon akan merusak atmosfer. Salah
satu bahan perusak ozon adalah dari udara yang dilepaskan saat menyervis AC.
Sehingga harus dikurangi pemakaiannya.

“Kita
harus minimalkan yang terlepas ke udara. Bagaimana caranya, yakni jika teknisi
AC punya kompetensi tinggi. Servis AC dilakukan dengan baik, dengan mencegah
bahan perusak ozon tersebar ke udara,” katanya.

KLHK
memberikan bantuan peralatan kepada teknisi RAC, Balai Latihan Kerja (BLK)
serta Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK). Peralatan ini
diharapkan dapat membantu teknisi dalam melaksanakan kegiatan servis peralatan
penyiapan teknisi Refrigerasi dan AC (RAC) dengan benar serta mendukung
penyediaan infrastruktur di BLK dan BDLHK guna melakukan pelatihan dan
sertifikasi teknisi RAC.

Pada
hari ini juga KLHK dan BNSP menandatangani skema sertifikasi teknisi
refrigerasi dan tata udara yang akan menjadi pedoman bagi LSP untuk
melaksanakan sertifikasi teknisi RAC. Dengan pengesahan skema tersebut,
diharapkan dapat mempercepat penyediaan teknisi RAC yang kompeten serta mendorong
penguatan daya saing tenaga kerja Indonesia.

Terpopuler

Artikel Terbaru