30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Awas! Jangan Tidur dengan Gunakan Lensa Kontak, Bisa Bahaya

SAAT ini pemakaian lensa kontak kini makin menjamur sebagai salah
satu alat bantu penglihatan. Ketika kacamata dirasa kurang praktis, lensa
kontak pun menjadi alternatif untuk mengatasi gangguan penglihatan.

Bahkan bagi sebagian orang lensa
kontak juga dapat mewujudkan harapan bagi penggunanya yang ingin memiliki warna
mata yang indah karena warnanya dapat disesuaikan sesuai keinginan.

Saking umumnya, sebagian pengguna
bahkan tidur dengan lensa kontak yang dipakainya. Lalu apa efeknya jika sering
tidur tanpa melepas lensa kontak?

Risiko jika tidur pakai lensa kontak

Bila lensa kontak digunakan
sesuai aturan, alat bantu ini sebenarnya efektif dan aman untuk memperbaiki
penurunan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau silinder
(astigmatisme). Namun, sayangnya banyak orang yang bersikap abai dalam
penggunaan dan perawatannya. Akibatnya, risiko infeksi dan masalah lainnya pun
meningkat.

Salah satu kebiasaan buruk yang
kerap dilakukan para pengguna lensa kontak adalah tidur tanpa melepas lensa
kontak. Mungkin terdengar sepele, tetapi memakai lensa kontak dalam jangka
waktu panjang bahkan hingga tidur dapat menimbulkan bahaya.

Tidur dengan menggunakan lensa
kontak jenis apa pun bisa meningkatkan risiko infeksi mata enam hingga delapan
kali lipat lebih besar. Meskipun kini sudah tersedia pilihan lensa kontak yang
dapat digunakan untuk waktu lama termasuk saat tidur (extended wear contact
lens), tetapi American Academy of Ophthalmology (AAO) menyatakan bahwa tetap
ada risiko infeksi tersebut tetap bila digunakan saat tidur.

Baca Juga :  Pandemi, Dokter Gigi Berpraktik di Ruangan Bertekanan Negatif

Infeksi tersebut umumnya
menyerang kornea, salah satu bagian mata yang erat kaitannya dengan lensa
kontak. Infeksi pada kornea atau disebut keratitis akibat penggunaan lensa
kontak dapat disebabkan oleh banyak penyebab, seperti virus, bakteri, hingga
jamur. Jenis yang cukup sering terjadi adalah microbial keratitis.

Penyakit ini dapat menyebabkan
penderitanya mengalami mata merah, nyeri, bengkak di kelopak mata, berair,
penglihatan kabur, dan mengeluarkan cairan kuning kehijauan.

Selain risiko infeksi yang
meningkat, pengikisan kornea juga dapat terjadi akibat pemakaian lensa kontak
sepanjang malam. Bagaimanapun juga lensa kontak adalah benda asing yang
menempel pada mata selama beberapa lama dan mengalami penekanan berulang-ulang
tiap kali penggunanya berkedip. Proses tersebut dapat menyebabkan kornea
terkikis (abrasi kornea).

Ditambah dengan penggunaan
sepanjang malam kondisi ini akan makin memburuk. Bila sudah terjadi, abrasi
kornea dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat serta menjadi “pembuka jalan”
masuknya berbagai bakteri penyebab infeksi kornea.

Pengobatannya makan waktu

Pengobatan untuk
penyakit-penyakit tersebut umumnya memakan waktu yang lama. Pada kasus
keratitis mikrobial, penderitanya harus memakai obat tetes minimal dua minggu.
Durasi pengobatannya bisa bertambah panjang hingga infeksi benar-benar sudah
sembuh.

Baca Juga :  Sering Capek Tiba-tiba? Awas, Bisa Jadi Gejala Penyakit Mematikan Ini

Infeksi karena sebab yang lain
seperti kuman Acanthamoeba misalnya memerlukan waktu yang lebih lama hingga
beberapa bulan untuk dapat sembuh total. Demikian pula dengan abrasi atau
pengikisan kornea yang memerlukan pengobatan khusus hingga pembedahan untuk
menyelamatkan fungsi penglihatan.

Namun, Anda tidak perlu panik dan
menyingkirkan lensa kontak Anda. Penyakit-penyakit serius di atas tidak akan
terjadi bila Anda selalu menerapkan cara aman menggunakan lensa kontak, seperti
mencuci tangan sebelum memakai atau mengganti lensa kontak.

Selain itu Anda juga harus rajin
membersihkan lensa kontak dengan cairan pembersih khusus lensa kontak, rutin
membersihkan wadah lensa kontak, serta melepas lensa kontak sebelum mandi atau
wudhu dan tidur. Anda juga bisa mencegah mata kering dengan menghindari ruangan
ber-AC dan meneteskan tetes mata (artificial tear) bila diperlukan.

Selain itu jangan lupa juga untuk
selalu ikuti aturan penggantian lensa kontak. Setiap lensa kontak memiliki
aturan pemakaian yang mewajibkan Anda untuk menggantinya tiap beberapa waktu.
Ada baiknya, Anda mengikuti anjuran tersebut.

Anda boleh menggunakan lensa kontak,
tetapi ikuti aturan pemakaiannya dan jangan melakukan kebiasaan yang hanya akan
merugikan mata Anda, seperti tidur memakai lensa kontak. Anda hanya dianugerahi
sepasang bola mata, karena itu jaga baik-baik kesehatan mata Anda. (jpnn/kpc)

SAAT ini pemakaian lensa kontak kini makin menjamur sebagai salah
satu alat bantu penglihatan. Ketika kacamata dirasa kurang praktis, lensa
kontak pun menjadi alternatif untuk mengatasi gangguan penglihatan.

Bahkan bagi sebagian orang lensa
kontak juga dapat mewujudkan harapan bagi penggunanya yang ingin memiliki warna
mata yang indah karena warnanya dapat disesuaikan sesuai keinginan.

Saking umumnya, sebagian pengguna
bahkan tidur dengan lensa kontak yang dipakainya. Lalu apa efeknya jika sering
tidur tanpa melepas lensa kontak?

Risiko jika tidur pakai lensa kontak

Bila lensa kontak digunakan
sesuai aturan, alat bantu ini sebenarnya efektif dan aman untuk memperbaiki
penurunan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau silinder
(astigmatisme). Namun, sayangnya banyak orang yang bersikap abai dalam
penggunaan dan perawatannya. Akibatnya, risiko infeksi dan masalah lainnya pun
meningkat.

Salah satu kebiasaan buruk yang
kerap dilakukan para pengguna lensa kontak adalah tidur tanpa melepas lensa
kontak. Mungkin terdengar sepele, tetapi memakai lensa kontak dalam jangka
waktu panjang bahkan hingga tidur dapat menimbulkan bahaya.

Tidur dengan menggunakan lensa
kontak jenis apa pun bisa meningkatkan risiko infeksi mata enam hingga delapan
kali lipat lebih besar. Meskipun kini sudah tersedia pilihan lensa kontak yang
dapat digunakan untuk waktu lama termasuk saat tidur (extended wear contact
lens), tetapi American Academy of Ophthalmology (AAO) menyatakan bahwa tetap
ada risiko infeksi tersebut tetap bila digunakan saat tidur.

Baca Juga :  Pandemi, Dokter Gigi Berpraktik di Ruangan Bertekanan Negatif

Infeksi tersebut umumnya
menyerang kornea, salah satu bagian mata yang erat kaitannya dengan lensa
kontak. Infeksi pada kornea atau disebut keratitis akibat penggunaan lensa
kontak dapat disebabkan oleh banyak penyebab, seperti virus, bakteri, hingga
jamur. Jenis yang cukup sering terjadi adalah microbial keratitis.

Penyakit ini dapat menyebabkan
penderitanya mengalami mata merah, nyeri, bengkak di kelopak mata, berair,
penglihatan kabur, dan mengeluarkan cairan kuning kehijauan.

Selain risiko infeksi yang
meningkat, pengikisan kornea juga dapat terjadi akibat pemakaian lensa kontak
sepanjang malam. Bagaimanapun juga lensa kontak adalah benda asing yang
menempel pada mata selama beberapa lama dan mengalami penekanan berulang-ulang
tiap kali penggunanya berkedip. Proses tersebut dapat menyebabkan kornea
terkikis (abrasi kornea).

Ditambah dengan penggunaan
sepanjang malam kondisi ini akan makin memburuk. Bila sudah terjadi, abrasi
kornea dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat serta menjadi “pembuka jalan”
masuknya berbagai bakteri penyebab infeksi kornea.

Pengobatannya makan waktu

Pengobatan untuk
penyakit-penyakit tersebut umumnya memakan waktu yang lama. Pada kasus
keratitis mikrobial, penderitanya harus memakai obat tetes minimal dua minggu.
Durasi pengobatannya bisa bertambah panjang hingga infeksi benar-benar sudah
sembuh.

Baca Juga :  Sering Capek Tiba-tiba? Awas, Bisa Jadi Gejala Penyakit Mematikan Ini

Infeksi karena sebab yang lain
seperti kuman Acanthamoeba misalnya memerlukan waktu yang lebih lama hingga
beberapa bulan untuk dapat sembuh total. Demikian pula dengan abrasi atau
pengikisan kornea yang memerlukan pengobatan khusus hingga pembedahan untuk
menyelamatkan fungsi penglihatan.

Namun, Anda tidak perlu panik dan
menyingkirkan lensa kontak Anda. Penyakit-penyakit serius di atas tidak akan
terjadi bila Anda selalu menerapkan cara aman menggunakan lensa kontak, seperti
mencuci tangan sebelum memakai atau mengganti lensa kontak.

Selain itu Anda juga harus rajin
membersihkan lensa kontak dengan cairan pembersih khusus lensa kontak, rutin
membersihkan wadah lensa kontak, serta melepas lensa kontak sebelum mandi atau
wudhu dan tidur. Anda juga bisa mencegah mata kering dengan menghindari ruangan
ber-AC dan meneteskan tetes mata (artificial tear) bila diperlukan.

Selain itu jangan lupa juga untuk
selalu ikuti aturan penggantian lensa kontak. Setiap lensa kontak memiliki
aturan pemakaian yang mewajibkan Anda untuk menggantinya tiap beberapa waktu.
Ada baiknya, Anda mengikuti anjuran tersebut.

Anda boleh menggunakan lensa kontak,
tetapi ikuti aturan pemakaiannya dan jangan melakukan kebiasaan yang hanya akan
merugikan mata Anda, seperti tidur memakai lensa kontak. Anda hanya dianugerahi
sepasang bola mata, karena itu jaga baik-baik kesehatan mata Anda. (jpnn/kpc)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru