28.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Cara Tepat Mengobati Herpes Zoster, Ruam Berisi Air Mirip Cacar

PROKALTENG.CO
– Herpes Zoster dikenal sebagai salah satu penyakit kulit. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang sangat berhubungan dengan daya tahan tubuh atau
imunitas seseorang. Bila daya tahan tubuh kuat maka walaupun terpapar oleh
virus, sel imun (Immunoglobulin) dapat memberikan pertahanan yang baik dan
cukup untuk menghancurkan virus yang masuk. Sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin serta CEO Klinik Pramudia dr. Anthony Handoko,
SpKK, FINSDV mengatakan, apalagi di masa pandemi yang sudah berlangsung lebih
dari 1 tahun ini, secara umum orang cenderung mengalami penurunan daya tubuh
akibat stres psikis serta kelelahan yang berkepanjangan. Maka perlu waspada
dengan penyakit ini.

Baca Juga :  Imunitas Menurun, Disarankan Konsumsi Susu dan Telur

Gejala
awalnya penyakit ini mirip cacar air. Gejala awalnya bersifat tidak spesifik,
sebelum muncul tanda nyata pada kulit (ruam merah dan melenting berisi air)
biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas (disebut gejala
pro-dormal) yang berlangsung selama 1-5 hari.

Bagaimana
cara mengobatinya? Menurut dr. Anthony, pengobatan perlu dilakukan secara cepat
dan tepat sesuai dengan dokter anjuran dokter.

Pada
praktiknya, dr. Anthony menjelaskan terapi HZ dikenal dengan strategi 6A yakni
Attract patient early (deteksi dini), Asses patient fully (menilai kondisi
pasien secara lengkap), Antiviral therapy (obat anti virus), Analgetik (obat
anti nyeri), Antidepressant/anticonvulsant (obat anti deperesi/kejang), dan
Allay anxieties-counselling (informasi dan edukasi konseling). Selain 6A
tersebut, diberikan terapi topikal (obat oles) dan terapi suportif, seperti
istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan.

Baca Juga :  Waspada, Serangan Heat Stroke Saat Cuaca Panas

“Anjuran
tidak menggaruk dan menggunakan pakaian yang longgar untuk kenyamanan,”
katanya.

Selain
itu, pasien juga perlu mendapatkan terapi khusus baik lewat obat-obatan maupun
non-obat. Hal ini bertujuan mengobati nyeri pasien untuk memperbaiki kualitas
hidup pasien secara fisik dan psikologis, sehingga pasien dapat segera dapat
melakukan aktivitas sehari-hari.

“Bisa
pula ditambahkan rujukan ke dokter spesialis bidang lain, seperti dokter
spesialis mata, THT dan syaraf, jika HZ sudah menyebar ke bagian tubuh tertentu
dan akhirnya menyebabkan komplikasi,” tutup dr. Anthony.

PROKALTENG.CO
– Herpes Zoster dikenal sebagai salah satu penyakit kulit. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang sangat berhubungan dengan daya tahan tubuh atau
imunitas seseorang. Bila daya tahan tubuh kuat maka walaupun terpapar oleh
virus, sel imun (Immunoglobulin) dapat memberikan pertahanan yang baik dan
cukup untuk menghancurkan virus yang masuk. Sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin serta CEO Klinik Pramudia dr. Anthony Handoko,
SpKK, FINSDV mengatakan, apalagi di masa pandemi yang sudah berlangsung lebih
dari 1 tahun ini, secara umum orang cenderung mengalami penurunan daya tubuh
akibat stres psikis serta kelelahan yang berkepanjangan. Maka perlu waspada
dengan penyakit ini.

Baca Juga :  Imunitas Menurun, Disarankan Konsumsi Susu dan Telur

Gejala
awalnya penyakit ini mirip cacar air. Gejala awalnya bersifat tidak spesifik,
sebelum muncul tanda nyata pada kulit (ruam merah dan melenting berisi air)
biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas (disebut gejala
pro-dormal) yang berlangsung selama 1-5 hari.

Bagaimana
cara mengobatinya? Menurut dr. Anthony, pengobatan perlu dilakukan secara cepat
dan tepat sesuai dengan dokter anjuran dokter.

Pada
praktiknya, dr. Anthony menjelaskan terapi HZ dikenal dengan strategi 6A yakni
Attract patient early (deteksi dini), Asses patient fully (menilai kondisi
pasien secara lengkap), Antiviral therapy (obat anti virus), Analgetik (obat
anti nyeri), Antidepressant/anticonvulsant (obat anti deperesi/kejang), dan
Allay anxieties-counselling (informasi dan edukasi konseling). Selain 6A
tersebut, diberikan terapi topikal (obat oles) dan terapi suportif, seperti
istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan.

Baca Juga :  Waspada, Serangan Heat Stroke Saat Cuaca Panas

“Anjuran
tidak menggaruk dan menggunakan pakaian yang longgar untuk kenyamanan,”
katanya.

Selain
itu, pasien juga perlu mendapatkan terapi khusus baik lewat obat-obatan maupun
non-obat. Hal ini bertujuan mengobati nyeri pasien untuk memperbaiki kualitas
hidup pasien secara fisik dan psikologis, sehingga pasien dapat segera dapat
melakukan aktivitas sehari-hari.

“Bisa
pula ditambahkan rujukan ke dokter spesialis bidang lain, seperti dokter
spesialis mata, THT dan syaraf, jika HZ sudah menyebar ke bagian tubuh tertentu
dan akhirnya menyebabkan komplikasi,” tutup dr. Anthony.

Terpopuler

Artikel Terbaru