25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bangkrut, Juara Grand Slam 6 Kali Ini Terpaksa Lelang Trofi Hingga Fot

TROFI dan cenderamata pribadi milik bintang tenis dunia asal Jerman
Boris Becker akan dilelang secara daring (online) mulai Senin (24/6/2019), oleh
perusahaan lelang Inggris Wyles Hardy untuk membayar sebagian utang sang juara
yang bangkrut.

Juara termuda dalam sejarah
Wimbledon, yang meraih gelar pertama dari tiga gelar pada usia baru 17 tahun,
terpaksa melelang 82 jenis barang, termasuk medali, piala, jam tangan dan foto.
Penjualan akan berakhir, 11 Juli 2019.

Perusahaan Lelang Wyles Hardy
melaporkan, beberapa trofi yang ditawarkan termasuk replika Challenge Cup yang
dianugerahkan kepada Becker menyusul salah satu kemenangan di Wimbledon.

Kemudian replika berukuran tiga perempat
Renshaw Cup yang diberikan setelah ia menjadi juara tunggal Grand Slam termuda.
Medali finalis Wimbledon dari 1990, ketika ia dikalahkan oleh petenis Swedia
Stefan Edberg.

Berikutnya replika piala perak AS
Open yang dibuat oleh pembuat perhiasan Tiffany atas kemenangannya pada 1989
atas Ivan Lendl, juga akan termasuk yang dijual. Mantan petenis berusia 51
tahun yang banyak hutang itu dinyatakan bangkrut pada 2017.

Baca Juga :  Menolak jadi Korban

Pada Juni 2018, ia mengklaim
mendapat status diplomatik dan karenanya memiliki kekebalan, sehingga
menghentikan penjualan trofi dan suvenir pribadi pada saat-saat terakhir.

Mantan petenis nomor satu dunia
itu mengklaim bahwa ia ditunjuk oleh Presiden Republik Afrika Tengah sebagai
“atase” olahraga, budaya dan kemanusiaan bagi Uni Eropa. Namun
Menteri Luar Negeri Afrika Tengah menjawab bahwa paspor yang dicap oleh Becker
itu palsu, berasal dari “paspor kosong yang dicuri tahun 2014”.

Tawaran sangat substansial

Becker akhirnya mengakhiri
episode ganjil itu pada Desember dengan melepaskan hak imunitasnya di
pengadilan London yang khusus untuk kasus-kasus kepailitan, yang membawa rumah
lelang itu mengembalikan trofi-trofi tersebut ke pasar.

Upaya pertama “menarik
tawaran-tawaran yang sangat besar,” kata Mark Ford, salah satu dari tiga
wali kebangkrutan Becker, dalam satu pernyataan.

Baca Juga :  Menanti Kehadiran Anak Keempat

Akan tetapi, penjualan itu tidak
akan cukup untuk menutup utang yang nilainya jutaan pound itu. Becker sudah
mengalami masalah hukum dengan pengadilan di Spanyol atas utang yang belum
dibayar untuk pengerjaan villanya di Mallorca.

Pastor yang menikahkannya pada
2009 juga membawanya ke pengadilan di Swiss dan pengadilan Jerman pada 2002
memberinya dua tahun penangguhan hukuman dan denda sebesar 500.000 euro
(570.000 dolar) atas 1,7 juta euro pajak yang belum dibayar.

Juara enam kali Grand Slam, yang
dijuluki “Boom Boom” Becker untuk servisnya yang sangat kencang,
memenangi 49 gelar dan lebih dari 20 juta euro hadiah uang selama karirnya. Ia
sekarang fokus pada aktivitas tenisnya, terutama menjadi komentator, saat ia
berusaha memanfaatkan ketenarannya untuk menghapus utang-utangnya. (indopos/kpc)

TROFI dan cenderamata pribadi milik bintang tenis dunia asal Jerman
Boris Becker akan dilelang secara daring (online) mulai Senin (24/6/2019), oleh
perusahaan lelang Inggris Wyles Hardy untuk membayar sebagian utang sang juara
yang bangkrut.

Juara termuda dalam sejarah
Wimbledon, yang meraih gelar pertama dari tiga gelar pada usia baru 17 tahun,
terpaksa melelang 82 jenis barang, termasuk medali, piala, jam tangan dan foto.
Penjualan akan berakhir, 11 Juli 2019.

Perusahaan Lelang Wyles Hardy
melaporkan, beberapa trofi yang ditawarkan termasuk replika Challenge Cup yang
dianugerahkan kepada Becker menyusul salah satu kemenangan di Wimbledon.

Kemudian replika berukuran tiga perempat
Renshaw Cup yang diberikan setelah ia menjadi juara tunggal Grand Slam termuda.
Medali finalis Wimbledon dari 1990, ketika ia dikalahkan oleh petenis Swedia
Stefan Edberg.

Berikutnya replika piala perak AS
Open yang dibuat oleh pembuat perhiasan Tiffany atas kemenangannya pada 1989
atas Ivan Lendl, juga akan termasuk yang dijual. Mantan petenis berusia 51
tahun yang banyak hutang itu dinyatakan bangkrut pada 2017.

Baca Juga :  Menolak jadi Korban

Pada Juni 2018, ia mengklaim
mendapat status diplomatik dan karenanya memiliki kekebalan, sehingga
menghentikan penjualan trofi dan suvenir pribadi pada saat-saat terakhir.

Mantan petenis nomor satu dunia
itu mengklaim bahwa ia ditunjuk oleh Presiden Republik Afrika Tengah sebagai
“atase” olahraga, budaya dan kemanusiaan bagi Uni Eropa. Namun
Menteri Luar Negeri Afrika Tengah menjawab bahwa paspor yang dicap oleh Becker
itu palsu, berasal dari “paspor kosong yang dicuri tahun 2014”.

Tawaran sangat substansial

Becker akhirnya mengakhiri
episode ganjil itu pada Desember dengan melepaskan hak imunitasnya di
pengadilan London yang khusus untuk kasus-kasus kepailitan, yang membawa rumah
lelang itu mengembalikan trofi-trofi tersebut ke pasar.

Upaya pertama “menarik
tawaran-tawaran yang sangat besar,” kata Mark Ford, salah satu dari tiga
wali kebangkrutan Becker, dalam satu pernyataan.

Baca Juga :  Menanti Kehadiran Anak Keempat

Akan tetapi, penjualan itu tidak
akan cukup untuk menutup utang yang nilainya jutaan pound itu. Becker sudah
mengalami masalah hukum dengan pengadilan di Spanyol atas utang yang belum
dibayar untuk pengerjaan villanya di Mallorca.

Pastor yang menikahkannya pada
2009 juga membawanya ke pengadilan di Swiss dan pengadilan Jerman pada 2002
memberinya dua tahun penangguhan hukuman dan denda sebesar 500.000 euro
(570.000 dolar) atas 1,7 juta euro pajak yang belum dibayar.

Juara enam kali Grand Slam, yang
dijuluki “Boom Boom” Becker untuk servisnya yang sangat kencang,
memenangi 49 gelar dan lebih dari 20 juta euro hadiah uang selama karirnya. Ia
sekarang fokus pada aktivitas tenisnya, terutama menjadi komentator, saat ia
berusaha memanfaatkan ketenarannya untuk menghapus utang-utangnya. (indopos/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru