31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Sevilla Juara Liga Europa

Sevilla memperpanjang penantian Inter Milan
meraih gelar di panggung Eropa yang sudah berusia sepuluh tahun.

Dalam pertemuan mereka di final Liga Europa
di Stadion RheinEnergie, Cologne, Sabtu (22/8) dini hari WIB, Sevilla
menang 3-2. Buat Sevilla, gelar Liga Europa kali ini merupakan koleksi keenam
dalam sejarah, yang keempat dalam sepuluh tahun terakhir liga kasta kedua di
Eropa tersebut.

Sementara Inter yang akhirnya masuk final
Eropa setelah sepuluh tahun, gigit jari. Terakhir kali Inter menjadi juara di
pentas Eropa ialah saat Liga Champions 2009-2010.

Pada final tadi, empat gol tercipta di babak
pertama. Inter membuka keunggulan dari eksekusi penalti Romelu Lukaku (5′),
sebelum kemudian Luuk de Jong (12′) menyamakan kedudukan. De Jong (33′) membawa
Sevilla berbalik memimpin untuk kemudian Diego Godin (36′) menyamakan kedudukan
menjadi 2-2.

Diego Carlos yang beberapa kali melakukan
kesalahan menebusnya dengan memicu gol penentu kemenangan, setelah tendangan saltonya
diubah Lukaku menjadi gol bunuh diri pada menit ke-74.

Kedua tim memulai laga dengan penampilan
agresif. Suatu serangan balik cepat dari Inter memaksa Diego Carlos harus
menjatuhkan Lukaku di kotak terlarang, keputusan yang membuat wasit Danny
Makkelie segera menunjuk titik putih. Lukaku sendiri yang menjadi algojo
penalti, dan meski kiper Yassine Bounou bergerak ke arah yang benar, bola lebih
dulu masuk membobol gawang Sevilla. Sevilla tidak tinggal diam. De Jong
membalas kepercayaan pelatih Julen Lopetegui yang memasangnya sejak sepak mula
dengan mengemas gol penyama kedudukan. Bola umpan silang Jesus Navas dari sisi
kiri pertahanan Inter, dapat disambar sundulan De Jong untuk masuk ke gawang
Samir Handanovic. Tidak lama berselang tangan bek Sevilla Carlos terkena bola
di kotak terlarang. Kali ini wasit tidak menghadiahkan penalti kepada Inter.
Kubu Nerazzurri melakukan protes keras, tetapi bukannya mendapatkan penalti
kedua, protes tersebut justru berbuah kartu kuning bagi pelatih Antonio Conte.
Dua peluang bagus kemudian didapatkan kedua tim. Sepakan spekulasi Lucas
Ocampos melebar, demikian pula sundulan Danilo D’Ambrosio. Fase akhir babak pertama
diwarnai gol untuk kedua kubu, yang sama-sama didapat dari tendangan bebas.

Sevilla sempat berbalik unggul saat De Jong
dari posisi yang sebenarnya kurang ideal mampu menyundul bola sepakan Ever
Banega untuk menjadi gol. Inter tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat skor
kembali imbang. Kali ini bek kanan Godin yang menyumbang gol untuk Inter, saat
ia menanduk bola sepakan Marcelo Brozovic. Sevilla dan Inter bermain lebih
berhati-hati pada awal babak kedua. Sevilla yang kesulitan memasuki kotak
penalti Inter memiliki peluang saat Sergio Reguilon melepaskan sepakan yang
hanya mengenai jaring samping gawang Inter. Inter memiliki peluang emas saat Lukaku
mampu memenangi duel dengan bek Sevilla, tetapi sepakan penyerang internasional
Belgia itu dapat ditahan kaki kiper Bounou. Carlos kemudian menjadi pahlawan
Sevilla. Dari situasi tendangan bebas, bola gagal disapu sempurna pertahanan
Inter, Carlos yang berada di posisi ideal kemudian melepaskan sepakan salto
yang terdefleksi kaki Lukaku untuk kemudian masuk ke gawang Handanovic.

Lukaku bak menjadi pemain dari pahlawan
menjadi pecundang.

Pelatih Antonio Conte kemudian memasukkan tiga
pemain baru segera setelah timnya kemasukan gol ketiga. Peluang berbahaya
terakhir Inter didapat saat pemain pengganti Alexis Sanchez melepaskan sepakan
dari situasi kemelut di depan gawang Sevilla. Namun Jules Kounde mampu menyapu
bola sebelum melintasi garis gawang. Hingga laga tuntas, tak ada lagi gol yang
tercipta. Sevilla juara, Inter menderita. Lukaku merana, lantaran namanya di
media sosial menjadi topik hangat sasaran cacian. Kasihan.


Baca Juga :  Laga Pembuka Rusuh, Sekjen PSSI Terluka

Sevilla memperpanjang penantian Inter Milan
meraih gelar di panggung Eropa yang sudah berusia sepuluh tahun.

Dalam pertemuan mereka di final Liga Europa
di Stadion RheinEnergie, Cologne, Sabtu (22/8) dini hari WIB, Sevilla
menang 3-2. Buat Sevilla, gelar Liga Europa kali ini merupakan koleksi keenam
dalam sejarah, yang keempat dalam sepuluh tahun terakhir liga kasta kedua di
Eropa tersebut.

Sementara Inter yang akhirnya masuk final
Eropa setelah sepuluh tahun, gigit jari. Terakhir kali Inter menjadi juara di
pentas Eropa ialah saat Liga Champions 2009-2010.

Pada final tadi, empat gol tercipta di babak
pertama. Inter membuka keunggulan dari eksekusi penalti Romelu Lukaku (5′),
sebelum kemudian Luuk de Jong (12′) menyamakan kedudukan. De Jong (33′) membawa
Sevilla berbalik memimpin untuk kemudian Diego Godin (36′) menyamakan kedudukan
menjadi 2-2.

Diego Carlos yang beberapa kali melakukan
kesalahan menebusnya dengan memicu gol penentu kemenangan, setelah tendangan saltonya
diubah Lukaku menjadi gol bunuh diri pada menit ke-74.

Kedua tim memulai laga dengan penampilan
agresif. Suatu serangan balik cepat dari Inter memaksa Diego Carlos harus
menjatuhkan Lukaku di kotak terlarang, keputusan yang membuat wasit Danny
Makkelie segera menunjuk titik putih. Lukaku sendiri yang menjadi algojo
penalti, dan meski kiper Yassine Bounou bergerak ke arah yang benar, bola lebih
dulu masuk membobol gawang Sevilla. Sevilla tidak tinggal diam. De Jong
membalas kepercayaan pelatih Julen Lopetegui yang memasangnya sejak sepak mula
dengan mengemas gol penyama kedudukan. Bola umpan silang Jesus Navas dari sisi
kiri pertahanan Inter, dapat disambar sundulan De Jong untuk masuk ke gawang
Samir Handanovic. Tidak lama berselang tangan bek Sevilla Carlos terkena bola
di kotak terlarang. Kali ini wasit tidak menghadiahkan penalti kepada Inter.
Kubu Nerazzurri melakukan protes keras, tetapi bukannya mendapatkan penalti
kedua, protes tersebut justru berbuah kartu kuning bagi pelatih Antonio Conte.
Dua peluang bagus kemudian didapatkan kedua tim. Sepakan spekulasi Lucas
Ocampos melebar, demikian pula sundulan Danilo D’Ambrosio. Fase akhir babak pertama
diwarnai gol untuk kedua kubu, yang sama-sama didapat dari tendangan bebas.

Sevilla sempat berbalik unggul saat De Jong
dari posisi yang sebenarnya kurang ideal mampu menyundul bola sepakan Ever
Banega untuk menjadi gol. Inter tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat skor
kembali imbang. Kali ini bek kanan Godin yang menyumbang gol untuk Inter, saat
ia menanduk bola sepakan Marcelo Brozovic. Sevilla dan Inter bermain lebih
berhati-hati pada awal babak kedua. Sevilla yang kesulitan memasuki kotak
penalti Inter memiliki peluang saat Sergio Reguilon melepaskan sepakan yang
hanya mengenai jaring samping gawang Inter. Inter memiliki peluang emas saat Lukaku
mampu memenangi duel dengan bek Sevilla, tetapi sepakan penyerang internasional
Belgia itu dapat ditahan kaki kiper Bounou. Carlos kemudian menjadi pahlawan
Sevilla. Dari situasi tendangan bebas, bola gagal disapu sempurna pertahanan
Inter, Carlos yang berada di posisi ideal kemudian melepaskan sepakan salto
yang terdefleksi kaki Lukaku untuk kemudian masuk ke gawang Handanovic.

Lukaku bak menjadi pemain dari pahlawan
menjadi pecundang.

Pelatih Antonio Conte kemudian memasukkan tiga
pemain baru segera setelah timnya kemasukan gol ketiga. Peluang berbahaya
terakhir Inter didapat saat pemain pengganti Alexis Sanchez melepaskan sepakan
dari situasi kemelut di depan gawang Sevilla. Namun Jules Kounde mampu menyapu
bola sebelum melintasi garis gawang. Hingga laga tuntas, tak ada lagi gol yang
tercipta. Sevilla juara, Inter menderita. Lukaku merana, lantaran namanya di
media sosial menjadi topik hangat sasaran cacian. Kasihan.


Baca Juga :  Laga Pembuka Rusuh, Sekjen PSSI Terluka

Terpopuler

Artikel Terbaru