28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Laga Pembuka Rusuh, Sekjen PSSI Terluka

SEKJEN PSSI, Ratu Tisha Destria turut menjadi korban ricuh antar
suporter dalam laga pembuka Liga 1 2019 antara Arema FC dan PSS Sleman di
Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5). Lengannya berdarah.

Seperti diketahui, laga PSS
Sleman kontra Arema FC diwarnai keributan oknum suporter kedua kesebelasan.
Laga terpaksa harus dihentikan sementara usai gol Sylvano Comvalius di menit 31
karena situasi yang sangat tidak kondusif.

Dari sejumlah orang yang terkena
dampak keributan kedua suporter tersebut, Tisha menjadi salah satu orang yang
ikut terluka. Lengan kanannya terlihat berdarah. Dia jua sempat mendapat
perawatan medis. Kuat dugaan, Tisha terkena timpukan benda-benda keras yang
dilempar pendukung kedua tim.

Baca Juga :  Persaingan Poin Ketat, Kalteng Putra Fokus 3 Laga Ini

Meski demikian, Tisha mengaku
luka yang dideritanya itu tidak serius. “Nggak apa-apa,” jawab Tisha ketika
ditanya kondisinya. “Yang pasti, saya sangat menyayangkan tapi kita tunggu
laporan panitia pelaksana (panpel, Red) soal kejadian yang sebenarnya,” sambung
dia.

Menurut Tisha, kondisi ini harus
diusut secara tuntas. Dia percaya pihak terkait mampu menyelidikinya dengan
baik. “Nanti panpel akan melaporkan ke PT LIB, lalu PT LIB melaporkan ke PSSI,”
tutup dia.

Sementara CEO PSS Sukeno menyebut
kalau bentrok ini terjadi karena ada provokator yang menyusup di antara para
suporter. Menurut dia, sebelum laga berlangsung, kedua suporter tim saling
menyambut satu sama lain.

“Ini ulah provokator yang enggak
mau Liga 1 digelar. Tadi lihat sendiri sebelum pertandingan, Aremania disambut
suporter kami, bahkan sempat makan bareng kok,” ungkap Sukeno usai laga.

Baca Juga :  Kompetisi Dihentikan, Makan Konate Putuskan Pulang Kampung

Hal senada jua disuarakan oleh
anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal. Beberapa provokator,
menurutnya, sudah diamankan dan setelahnya laga berjalan normal.

“Tadi kita sudah putuskan dan
rapatkan, ada 10-20 provokator. Provokasi sudah dimulai sebelum laga berjalan.
Tapi setelah 10-20 provokator ini diamankan, situasi aman-aman saja,” sebut
Refrizal. (JPC/KPC)

SEKJEN PSSI, Ratu Tisha Destria turut menjadi korban ricuh antar
suporter dalam laga pembuka Liga 1 2019 antara Arema FC dan PSS Sleman di
Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5). Lengannya berdarah.

Seperti diketahui, laga PSS
Sleman kontra Arema FC diwarnai keributan oknum suporter kedua kesebelasan.
Laga terpaksa harus dihentikan sementara usai gol Sylvano Comvalius di menit 31
karena situasi yang sangat tidak kondusif.

Dari sejumlah orang yang terkena
dampak keributan kedua suporter tersebut, Tisha menjadi salah satu orang yang
ikut terluka. Lengan kanannya terlihat berdarah. Dia jua sempat mendapat
perawatan medis. Kuat dugaan, Tisha terkena timpukan benda-benda keras yang
dilempar pendukung kedua tim.

Baca Juga :  Persaingan Poin Ketat, Kalteng Putra Fokus 3 Laga Ini

Meski demikian, Tisha mengaku
luka yang dideritanya itu tidak serius. “Nggak apa-apa,” jawab Tisha ketika
ditanya kondisinya. “Yang pasti, saya sangat menyayangkan tapi kita tunggu
laporan panitia pelaksana (panpel, Red) soal kejadian yang sebenarnya,” sambung
dia.

Menurut Tisha, kondisi ini harus
diusut secara tuntas. Dia percaya pihak terkait mampu menyelidikinya dengan
baik. “Nanti panpel akan melaporkan ke PT LIB, lalu PT LIB melaporkan ke PSSI,”
tutup dia.

Sementara CEO PSS Sukeno menyebut
kalau bentrok ini terjadi karena ada provokator yang menyusup di antara para
suporter. Menurut dia, sebelum laga berlangsung, kedua suporter tim saling
menyambut satu sama lain.

“Ini ulah provokator yang enggak
mau Liga 1 digelar. Tadi lihat sendiri sebelum pertandingan, Aremania disambut
suporter kami, bahkan sempat makan bareng kok,” ungkap Sukeno usai laga.

Baca Juga :  Kompetisi Dihentikan, Makan Konate Putuskan Pulang Kampung

Hal senada jua disuarakan oleh
anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal. Beberapa provokator,
menurutnya, sudah diamankan dan setelahnya laga berjalan normal.

“Tadi kita sudah putuskan dan
rapatkan, ada 10-20 provokator. Provokasi sudah dimulai sebelum laga berjalan.
Tapi setelah 10-20 provokator ini diamankan, situasi aman-aman saja,” sebut
Refrizal. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru