28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Atlet Nasional Potensial Asal Kalteng Kecewa, Ternyata Ini Penyebabnya

PALANGKA
RAYA
-Atlet
nasional potensial asal Kalteng Lucky Pulkani menyayangkan dihapus atau batalnya
cabang olahraga (cabor) tenis meja pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Cabor
potensial mendulang medali untuk Kalteng tersebut dipastikan tidak
dipertandingan pada PON Papua pada 2020.

“Kita sebagai atlet
tentu sangat kecewa karena tenis meja merupakan cabang olahraga yang
dipertandingan di olimpiade,” kata Lucky Pulkani kepada media di Gedung KONI
Kalteng, Kamis (18/6).

Dengan pengalaman yang
dimiliki dan prestasi yang diraih seperti ajang Bimp Eaga, Sea Games, Asian
Games dan beberapa ajang internasional lainnya, maka Lucky sangat optimistis
untuk dapat meraih medali di ajang empat tahunan tersebut.

“Apabila cabang
olahraga olimpiade tidak dipertandingkan di PON, maka secara otomatis tidak
akan menjadikan patokan untuk menata pertandingan yang lebih besar,” bebernya.

Namun apapun yang
menjadi keputusan bersama oleh pihak berwenang, maka sebagai atlet akan selalu
siap dan menjalankan secara professional. Setiap atlet tentu memiliki target
pribadi dalam mengikuti setiap even yang ada.

Baca Juga :  Penampilan Petenis Ayu Ini Menggemaskan, Kok Bisa?

“Kita tetap menjalankan
latihan secara mandiri selama pandemi, untuk menjaga stamina dalam mengikuti
even kedepan nanti,” ungkap atlet asli Kabupaten Sukamara tersebut.

Terpisah Ketua Pengprov
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kalteng Ardayan Tanggar
menuturkan, jika melihat dari prestasi yang dimiliki berdasarkan hasil pantauan
selama ini, setidaknya optimistis mendapatkan medali di PON.

“Kita meyakini atlet
kita memiliki potensi dan diperhitungkan oleh daerah lain. Sebab levelnya sudah
tingkat nasional dan internasional. Ditambah dengan kemampuan ynag dimiliki,”
ungkapnya.

Oleh karena itu dirinya
berharap kepada atlet lainnya untuk mengikuti jejak dan semangat yang ada pada
Lucky Pulkani dan beberapa atlet tenis meja Kalteng lainnya, yang telah
berprestasi ditingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga :  Daddies ke Final, Ginting vs Jojo di Semifinal

“Ini diharapkan menjadi
moitivasi dan kita akan terus berupaya melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan pengurus cabang, untuk melakukan pembinaan khususnya tenis meja,”
terangnya lagi.

Sementara itu,
Sekretaris Umum KONI Kalteng H Elbadi Fardian mengatakan bahwa pihaknya akan
mendukung setiap upaya yang akan dilakukan cabang olahraga yang ada.

“KONI akan mendorong
melakukan audiensi dan upaya lainnya bersama pihak terkait agar cabang olahraga
tenis meja, bisa tetap dipertandingkan di PON mendatang,” harapnya.

Terkait dengan
berakhirnya masa kepengurusan Pengpov PTMSI Kalteng, maka pihaknya berharap
untuk segera melakukan musyawarah provinsi dengan agenda memilih ketua bersama pengurus
yang baru.

“Apakah akan tetap
mempercayakan ketua yang ada atau ada kader lain, maka kembali kepada pengcab
yang memiliki hak suara untuk menentukan demi kemajuan olahraga tenis meja
kedepan,” pungkasnya.

PALANGKA
RAYA
-Atlet
nasional potensial asal Kalteng Lucky Pulkani menyayangkan dihapus atau batalnya
cabang olahraga (cabor) tenis meja pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Cabor
potensial mendulang medali untuk Kalteng tersebut dipastikan tidak
dipertandingan pada PON Papua pada 2020.

“Kita sebagai atlet
tentu sangat kecewa karena tenis meja merupakan cabang olahraga yang
dipertandingan di olimpiade,” kata Lucky Pulkani kepada media di Gedung KONI
Kalteng, Kamis (18/6).

Dengan pengalaman yang
dimiliki dan prestasi yang diraih seperti ajang Bimp Eaga, Sea Games, Asian
Games dan beberapa ajang internasional lainnya, maka Lucky sangat optimistis
untuk dapat meraih medali di ajang empat tahunan tersebut.

“Apabila cabang
olahraga olimpiade tidak dipertandingkan di PON, maka secara otomatis tidak
akan menjadikan patokan untuk menata pertandingan yang lebih besar,” bebernya.

Namun apapun yang
menjadi keputusan bersama oleh pihak berwenang, maka sebagai atlet akan selalu
siap dan menjalankan secara professional. Setiap atlet tentu memiliki target
pribadi dalam mengikuti setiap even yang ada.

Baca Juga :  Penampilan Petenis Ayu Ini Menggemaskan, Kok Bisa?

“Kita tetap menjalankan
latihan secara mandiri selama pandemi, untuk menjaga stamina dalam mengikuti
even kedepan nanti,” ungkap atlet asli Kabupaten Sukamara tersebut.

Terpisah Ketua Pengprov
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kalteng Ardayan Tanggar
menuturkan, jika melihat dari prestasi yang dimiliki berdasarkan hasil pantauan
selama ini, setidaknya optimistis mendapatkan medali di PON.

“Kita meyakini atlet
kita memiliki potensi dan diperhitungkan oleh daerah lain. Sebab levelnya sudah
tingkat nasional dan internasional. Ditambah dengan kemampuan ynag dimiliki,”
ungkapnya.

Oleh karena itu dirinya
berharap kepada atlet lainnya untuk mengikuti jejak dan semangat yang ada pada
Lucky Pulkani dan beberapa atlet tenis meja Kalteng lainnya, yang telah
berprestasi ditingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga :  Daddies ke Final, Ginting vs Jojo di Semifinal

“Ini diharapkan menjadi
moitivasi dan kita akan terus berupaya melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan pengurus cabang, untuk melakukan pembinaan khususnya tenis meja,”
terangnya lagi.

Sementara itu,
Sekretaris Umum KONI Kalteng H Elbadi Fardian mengatakan bahwa pihaknya akan
mendukung setiap upaya yang akan dilakukan cabang olahraga yang ada.

“KONI akan mendorong
melakukan audiensi dan upaya lainnya bersama pihak terkait agar cabang olahraga
tenis meja, bisa tetap dipertandingkan di PON mendatang,” harapnya.

Terkait dengan
berakhirnya masa kepengurusan Pengpov PTMSI Kalteng, maka pihaknya berharap
untuk segera melakukan musyawarah provinsi dengan agenda memilih ketua bersama pengurus
yang baru.

“Apakah akan tetap
mempercayakan ketua yang ada atau ada kader lain, maka kembali kepada pengcab
yang memiliki hak suara untuk menentukan demi kemajuan olahraga tenis meja
kedepan,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru