27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Bangkit atau Terbenam ? Ini Modal Kalteng Putra Hadapi PSS Sleman

PALANGKA RAYA– Berada di
posisi juru kunci plus gaji pemain belum juga dibayar. Itulah kondisi skuad
Kalteng Putra jelang bentrok melawan PSS Sleman di stadion Maguwoharjo, Sleman,
sore ini (18/10). 

Fakta itu membuat
Kalteng Putra sulit untuk bangkit. Di tengah kondisi mental pemain sedang
anjlok, mereka diminta all out dan profesional untuk bisa mencuri poin.

Pelatih Kalteng Putra
Gomes de Oliveira tak menampik masalah finansial jadi penyebabnya. “Jelas
mempengaruhi mental pemain,” katanya kepada awak media dalam jumpa pers di
Stadion Manguwoharjo, Kamis (17/10).

Tapi, dia sudah
melakukan pendekatan secara personal dengan para pemainnya. “Saya minta agar
tetap tampil maksimal. Jangan sampai pulang dari sini (Sleman) dengan hasil
yang memalukan,” kata mantan pelatih Madura United itu.

Sayangnya, persiapan
Laskar Isen Mulang, julukan Kalteng Putra sangat minim. Hanya 18 pemain yang
dibawa. Lima hari sebelum terbang ke Sleman, para pemain melakukan aksi mogok
latihan. Aksi itu dilakukan lantaran gaji yang tak kunjung dibayar.

Tetapi, setelah berada
di Sleman, seluruh pemain dan staf pelatih di latihan terakhir (uji coba
lapangan), sudah siap memberikan yang terbaik di lapangan.

Baca Juga :  Priska Satu-Satunya Wakil Indonesia di Wimbledon

“Kami sudah berkomunikasi
bak keluarga dan teman saat di latihan terakhir,” katanya.

Dirinya terus memotivasi
agar menjaga kekompakan dan semangat di atas lapangan. Melupakan sejenak apa
yang terjadi di luar lapangan. Dan dirinya meyakini para pemain bisa saling
mengisi kekurangan masing-masing, dan keluar sebagai pemenang.

“Kita (Kalteng Putra,
Red) akan saling bantu untuk tetap melakukan yang terbaik, karena kita terlalu
kuat dalam persaudaraan,” tegas ayah dari Kevin Gomes itu.

Kalteng Putra sendiri pernah
tampil di depan publik Sleman yang dikenal luar biasa ketika memberi dukungan.
Namun dengan mental pemain yang kokoh dan berpengalaman, diyakini akan menutupi
hal itu.

“Kami akan tampil
dengan tidak berpengaruh dengan suporter. Mungkin pada pertandingan sebelumnya
dengan kepemimpinan wasit dan lain-lain dapat mempengaruhi pemain saya. Tetapi
tidak untuk pertandingan kali ini,” tuturnya.

“Kami akan berusaha
memberikan hasil terbaik untuk masyarakat Kalteng,” tambahnya.

Sementara, PSS juga
dalam laju positif setelah menang 2-0 atas Bhayangkara FC (4/10). Berbanding
terbalik dengan Kalteng Putra yang belum pernah menang dalam enam laga
pemungkas. Mereka menelan tiga kekalahan dan tiga hasil imbang. 

Baca Juga :  Menyerah dari Uzbekistan, Garuda Muda Angkat Kaki dari Asian Games 2022

Tuan rumah tahu betul
tamu tengah limbung. Tapi, pelatih PSS Seto Nurdiantoro tak mau jemawa. Sebab,
dia menilai Kalteng Putra bisa saja memberikan kejutan.

 â€œDengan kondisi seperti itu (tidak gajian, Red)
mereka mungkin malah termotivasi untuk meraih kemenangan. Motivasi tinggi itu
perlu kami antisipasi,” terang pelatih 45 tahun tersebut.

Apalagi, PSS juga tak
akan tampil dengan skuad komplet. Stopper Alfonso de la Cruz dipastikan absen
karena cedera. kemungkinan, posisinya akan digantikan oleh Purwaka Yudhi.
Sejatinya, kondisi Purwaka juga belum sepenuhnya fit. “Tapi sudah saya tanya,
sepertinya di (Purwaka) siap tampil,” terang Seto.

Selain itu, di lini
depan, PSS juga terancam tanp Arsyad Yusgiantoro. Mantan pemain Gresik United
itu masih belum fit. Karena itu, Seto meminta anak asuhnya untuk tampil
maksimal. Tak perlu memandang kondisi lawan. sebab, timnya juga tampil pincang.
“Semoga pemain bisa lepas dan nggak ada beban. 
Soal hasil, kami serakan kepada Tuhan, “ kata Seto. (gus/nue/ JPG/ram)

PALANGKA RAYA– Berada di
posisi juru kunci plus gaji pemain belum juga dibayar. Itulah kondisi skuad
Kalteng Putra jelang bentrok melawan PSS Sleman di stadion Maguwoharjo, Sleman,
sore ini (18/10). 

Fakta itu membuat
Kalteng Putra sulit untuk bangkit. Di tengah kondisi mental pemain sedang
anjlok, mereka diminta all out dan profesional untuk bisa mencuri poin.

Pelatih Kalteng Putra
Gomes de Oliveira tak menampik masalah finansial jadi penyebabnya. “Jelas
mempengaruhi mental pemain,” katanya kepada awak media dalam jumpa pers di
Stadion Manguwoharjo, Kamis (17/10).

Tapi, dia sudah
melakukan pendekatan secara personal dengan para pemainnya. “Saya minta agar
tetap tampil maksimal. Jangan sampai pulang dari sini (Sleman) dengan hasil
yang memalukan,” kata mantan pelatih Madura United itu.

Sayangnya, persiapan
Laskar Isen Mulang, julukan Kalteng Putra sangat minim. Hanya 18 pemain yang
dibawa. Lima hari sebelum terbang ke Sleman, para pemain melakukan aksi mogok
latihan. Aksi itu dilakukan lantaran gaji yang tak kunjung dibayar.

Tetapi, setelah berada
di Sleman, seluruh pemain dan staf pelatih di latihan terakhir (uji coba
lapangan), sudah siap memberikan yang terbaik di lapangan.

Baca Juga :  Priska Satu-Satunya Wakil Indonesia di Wimbledon

“Kami sudah berkomunikasi
bak keluarga dan teman saat di latihan terakhir,” katanya.

Dirinya terus memotivasi
agar menjaga kekompakan dan semangat di atas lapangan. Melupakan sejenak apa
yang terjadi di luar lapangan. Dan dirinya meyakini para pemain bisa saling
mengisi kekurangan masing-masing, dan keluar sebagai pemenang.

“Kita (Kalteng Putra,
Red) akan saling bantu untuk tetap melakukan yang terbaik, karena kita terlalu
kuat dalam persaudaraan,” tegas ayah dari Kevin Gomes itu.

Kalteng Putra sendiri pernah
tampil di depan publik Sleman yang dikenal luar biasa ketika memberi dukungan.
Namun dengan mental pemain yang kokoh dan berpengalaman, diyakini akan menutupi
hal itu.

“Kami akan tampil
dengan tidak berpengaruh dengan suporter. Mungkin pada pertandingan sebelumnya
dengan kepemimpinan wasit dan lain-lain dapat mempengaruhi pemain saya. Tetapi
tidak untuk pertandingan kali ini,” tuturnya.

“Kami akan berusaha
memberikan hasil terbaik untuk masyarakat Kalteng,” tambahnya.

Sementara, PSS juga
dalam laju positif setelah menang 2-0 atas Bhayangkara FC (4/10). Berbanding
terbalik dengan Kalteng Putra yang belum pernah menang dalam enam laga
pemungkas. Mereka menelan tiga kekalahan dan tiga hasil imbang. 

Baca Juga :  Menyerah dari Uzbekistan, Garuda Muda Angkat Kaki dari Asian Games 2022

Tuan rumah tahu betul
tamu tengah limbung. Tapi, pelatih PSS Seto Nurdiantoro tak mau jemawa. Sebab,
dia menilai Kalteng Putra bisa saja memberikan kejutan.

 â€œDengan kondisi seperti itu (tidak gajian, Red)
mereka mungkin malah termotivasi untuk meraih kemenangan. Motivasi tinggi itu
perlu kami antisipasi,” terang pelatih 45 tahun tersebut.

Apalagi, PSS juga tak
akan tampil dengan skuad komplet. Stopper Alfonso de la Cruz dipastikan absen
karena cedera. kemungkinan, posisinya akan digantikan oleh Purwaka Yudhi.
Sejatinya, kondisi Purwaka juga belum sepenuhnya fit. “Tapi sudah saya tanya,
sepertinya di (Purwaka) siap tampil,” terang Seto.

Selain itu, di lini
depan, PSS juga terancam tanp Arsyad Yusgiantoro. Mantan pemain Gresik United
itu masih belum fit. Karena itu, Seto meminta anak asuhnya untuk tampil
maksimal. Tak perlu memandang kondisi lawan. sebab, timnya juga tampil pincang.
“Semoga pemain bisa lepas dan nggak ada beban. 
Soal hasil, kami serakan kepada Tuhan, “ kata Seto. (gus/nue/ JPG/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru