28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Membawa Spirit 1991, Maksimalkan Kesempatan Menjadi Kampiun

MANILA-Tim sepak bola Indonesia menunggu cukup
lama untuk bisa kembali menjadi juara di pentas SEA Games. Tercatat sudah 28
tahun Timnas Merah Putih belum merasakan kembali euforia kemenangan di ajang
mutievent olahraga se- Asia Tenggara.

Manila punya kenangan manis buat Indonesia.
Kali terakhir emas SEA Games diraih di ibu kota Filipina itu. Saat itu
Indonesia menangi adu penalti 4-3 atas Thailand di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Sejarah yang terekam pada tahun 1991 silam.

Sejak itu, prestasi Indonesia terus menurun.
Sempat mencapai final pada SEA Games 1997, setelah itu baru kembali lagi ke
partai puncak pada 2011 dan 2013, tapi selalu kalah di final. Dan, pada dua
tahun lalu, Indonesia hanya mendapatkan perunggu setelah mengalahkan Myanmar
dalam perebutan peringkat ketiga.

28 tahun berselang kesempatan itu kembali
terbuka. Di stadion yang sama, pasukan Indra Sjafri akan membawa spirit 1991
dan memaksimalkan setiap kesempatan untuk menjadi kampiun.

 Tekanan
publik agar bisa meraih emas itu yang dikhawatirkan bisa membuat Evan Dimas dkk
stres sebelum melawan Vietnam di final besok dan tak bisa mengeluarkan
kemampuan terbaik untuk juara. Namun, pelatih Indonesia U-23 Indra Sjafri
menampiknya.

“Ini hanya final SEA Games. Kenapa harus stres?
Kalau sakratul maut tidak apa-apa kita stres,” ujar Indra, kemarin (9/12).

Menurut Indra, anak-anak asuhnya tidak
terpengaruh dengan besarnya sorotan publik Tanah Air ke skuat berjuluk Garuda
Muda saat ini.

Baca Juga :  Pulang ke Rumah, Fabio Quartararo Ingin Pertahankan Posisi Puncak

Timnas U-23 tetap fokus dan konsentrasi
menyambut pertandingan penting tersebut.

“Yang penting adalah niat baik, usaha yang
keras dan doa. Kami harus berjuang karena hanya ada dua pilihan yaitu kita yang
menang atau mereka,” kata Indra.

“Makanya saya bilang, pertandingan akan menjadi
menarik, dan yang lebih menarik akan menjadi pemenang,” tambahnya.

Beruntung bagi Indra, dia punya kedalaman
skuad. “Antara starting line up kami dengan pemain cadangan sangat merata,”
lanjutnya.

 

Yang menarik adalah Vietnam dan Indonesia
merupakan dua tim yang produktif di SEA Games kali ini. Keduanya sama-sama
mencetak 21 gol hingga babak semifinal sebelumnya. Pernyataan Indra setelah
menelan kekalahan 1-2 dari Vietnam di fase penyisihan akhirnya terpenuhi. Dia
mangatakan bakal menunggu Vietnam di final. 

“Ini akan menarik, dan saya berharap kami
menjadi pemenangnya,” ujarnya. Di Manila, sejarah 1991 sekali lagi masih
menjadi satu momen yang bakal diulangi Osvaldo Haay dkk.

Mata Indra berkaca-kaca saat menyampaikan
nazarnya apabila meraih emas.“Yang pertama kali saya lakukan ketika saya
mendapatkan medali emas adalah mengantarkannya ke makam orang tua saya,” ujar
Indra dengan terbata-bata dalam konferensi pers sebelum final sepak bola putra
SEA Games 2019.

Kesedihan membuat kalimat yang terlontar dari
Indra terdengar tersendat-sendat.

Baca Juga :  Duel Hebat ! Bakal Menjadi Ajang Adu Ketajaman

Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu,
dirinya tidak sempat mengunjungi makam kedua orang tuanya karena terkendala
waktu.

“Kemarin saya tidak sempat pamit ke makam orang
tua saya. Seharusnya saya ke sana sebelum berangkat ke SEA Games 2019,” kata
Indra.

Sementara itu, Park Hang-seo, pelatih Vietnam
U-23 menyebutkan timnya sudah menantikan momentum juara cukup lama. Selama 30
kali gelaran SEA Games, mereka belum sekalipun merasakan podium juara. “Dan
saat ini, semua rakyat Vietnam, pesepak bola dan pelatih mempertaruhkan
segalanya untuk ini, kami akan melakukan segalanya untuk menjadi juara,” sebut
pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut.

Park menyatakan pemainnya juga mendapatkan
dukungan langsung dari perdana menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc. “Beliau
bilang rakyat Vietnam selalu berdiri di sisi kami,” terangnya.

Laga timnas U-23 Indonesia menghadapi Vietnam
di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang
tahun 2019.

Awalnya, skuat asuhan pelatih Indra Sjafri
bersua Vietnam di semifinal Piala AFF U-22 2019, Februari 2019, dengan hasil
Indonesia menang 1-0.

Lalu, mereka berhadapan kembali pada Maret 2019
dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Di pertandingan itu,
giliran Indonesia kalah 0-1.

Terkini, timnas U-23
Indonesia bertanding melawan Vietnam di Grup B SEA Games 2019, di mana
Indonesia takluk 1-2.(nap/jpg)

MANILA-Tim sepak bola Indonesia menunggu cukup
lama untuk bisa kembali menjadi juara di pentas SEA Games. Tercatat sudah 28
tahun Timnas Merah Putih belum merasakan kembali euforia kemenangan di ajang
mutievent olahraga se- Asia Tenggara.

Manila punya kenangan manis buat Indonesia.
Kali terakhir emas SEA Games diraih di ibu kota Filipina itu. Saat itu
Indonesia menangi adu penalti 4-3 atas Thailand di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Sejarah yang terekam pada tahun 1991 silam.

Sejak itu, prestasi Indonesia terus menurun.
Sempat mencapai final pada SEA Games 1997, setelah itu baru kembali lagi ke
partai puncak pada 2011 dan 2013, tapi selalu kalah di final. Dan, pada dua
tahun lalu, Indonesia hanya mendapatkan perunggu setelah mengalahkan Myanmar
dalam perebutan peringkat ketiga.

28 tahun berselang kesempatan itu kembali
terbuka. Di stadion yang sama, pasukan Indra Sjafri akan membawa spirit 1991
dan memaksimalkan setiap kesempatan untuk menjadi kampiun.

 Tekanan
publik agar bisa meraih emas itu yang dikhawatirkan bisa membuat Evan Dimas dkk
stres sebelum melawan Vietnam di final besok dan tak bisa mengeluarkan
kemampuan terbaik untuk juara. Namun, pelatih Indonesia U-23 Indra Sjafri
menampiknya.

“Ini hanya final SEA Games. Kenapa harus stres?
Kalau sakratul maut tidak apa-apa kita stres,” ujar Indra, kemarin (9/12).

Menurut Indra, anak-anak asuhnya tidak
terpengaruh dengan besarnya sorotan publik Tanah Air ke skuat berjuluk Garuda
Muda saat ini.

Baca Juga :  Pulang ke Rumah, Fabio Quartararo Ingin Pertahankan Posisi Puncak

Timnas U-23 tetap fokus dan konsentrasi
menyambut pertandingan penting tersebut.

“Yang penting adalah niat baik, usaha yang
keras dan doa. Kami harus berjuang karena hanya ada dua pilihan yaitu kita yang
menang atau mereka,” kata Indra.

“Makanya saya bilang, pertandingan akan menjadi
menarik, dan yang lebih menarik akan menjadi pemenang,” tambahnya.

Beruntung bagi Indra, dia punya kedalaman
skuad. “Antara starting line up kami dengan pemain cadangan sangat merata,”
lanjutnya.

 

Yang menarik adalah Vietnam dan Indonesia
merupakan dua tim yang produktif di SEA Games kali ini. Keduanya sama-sama
mencetak 21 gol hingga babak semifinal sebelumnya. Pernyataan Indra setelah
menelan kekalahan 1-2 dari Vietnam di fase penyisihan akhirnya terpenuhi. Dia
mangatakan bakal menunggu Vietnam di final. 

“Ini akan menarik, dan saya berharap kami
menjadi pemenangnya,” ujarnya. Di Manila, sejarah 1991 sekali lagi masih
menjadi satu momen yang bakal diulangi Osvaldo Haay dkk.

Mata Indra berkaca-kaca saat menyampaikan
nazarnya apabila meraih emas.“Yang pertama kali saya lakukan ketika saya
mendapatkan medali emas adalah mengantarkannya ke makam orang tua saya,” ujar
Indra dengan terbata-bata dalam konferensi pers sebelum final sepak bola putra
SEA Games 2019.

Kesedihan membuat kalimat yang terlontar dari
Indra terdengar tersendat-sendat.

Baca Juga :  Duel Hebat ! Bakal Menjadi Ajang Adu Ketajaman

Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu,
dirinya tidak sempat mengunjungi makam kedua orang tuanya karena terkendala
waktu.

“Kemarin saya tidak sempat pamit ke makam orang
tua saya. Seharusnya saya ke sana sebelum berangkat ke SEA Games 2019,” kata
Indra.

Sementara itu, Park Hang-seo, pelatih Vietnam
U-23 menyebutkan timnya sudah menantikan momentum juara cukup lama. Selama 30
kali gelaran SEA Games, mereka belum sekalipun merasakan podium juara. “Dan
saat ini, semua rakyat Vietnam, pesepak bola dan pelatih mempertaruhkan
segalanya untuk ini, kami akan melakukan segalanya untuk menjadi juara,” sebut
pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut.

Park menyatakan pemainnya juga mendapatkan
dukungan langsung dari perdana menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc. “Beliau
bilang rakyat Vietnam selalu berdiri di sisi kami,” terangnya.

Laga timnas U-23 Indonesia menghadapi Vietnam
di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang
tahun 2019.

Awalnya, skuat asuhan pelatih Indra Sjafri
bersua Vietnam di semifinal Piala AFF U-22 2019, Februari 2019, dengan hasil
Indonesia menang 1-0.

Lalu, mereka berhadapan kembali pada Maret 2019
dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Di pertandingan itu,
giliran Indonesia kalah 0-1.

Terkini, timnas U-23
Indonesia bertanding melawan Vietnam di Grup B SEA Games 2019, di mana
Indonesia takluk 1-2.(nap/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru