26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ducati Butuh Bukti dari Petrucci

MUGELLO – Satu kursi
kosong tersisa buat penunggang motor Ducati di musim 2020. Kondisi itu
memberikan tekanan buat Danilo Petrucci, salah satu rider Ducati yang
kontraknya rampung akhir musim ini. Di sisi lain, manajemen Ducati kini belum
memutuskan bakal menyodori Petrucci perpanjang kontrak atau tidak.

Jawabannya berpulang
kepada Petrucci. Rider 28 tahun itu dituntut memperbaiki penampilannya dan
memberikan bukti bahwa dia layak dipertahankan. Peluang itu muncul setelah dia
menggamit podium ketiga di GP Prancis, Le Mans, dua pekan lalu. Setelah lima
balapan tanpa podium, bekas rider tim satelit Ducati itu akhirnya memecahkan
telur.

Keberhasilannya
menyabet podium ketiga bisa saja menjadi pertimbangan manajemen Ducati. Tetapi
itu tidak akan berarti bila performa rider Italia itu kembali stagnant atau
bahkan menurun. Jika itu terjadi, dia harus kehilangan tempatnya bersama Ducati
untuk musim depan.

Apalagi,
semua tim pabrikan saat ini sudah mengunci dua slot pembalap mereka di musim
depan. Hanya Ducati yang masih lowong. Di sisi lain, opsi turun di tim satelit
bukan pilihan terbaik buat Petrucci. “Saya akan melakukan yang terbaik, jika
Ducati tidak memberikan perpanjang kontrak untuk musim 2020, saya tetap
senang,” ucapnya dikutip Motorsport.

Baca Juga :  Bakal Menjadi Balapan Emosional

Satu-satunya
celah agar manajemen Ducati segera menawarkan perpanjangan kontrak yaitu
Petrucci harus lebih sering meraih kemenangan dan tampil di podium juara pada
14 race yang tersisa. Pertama, dia wajib kembali mencuri podium saat GP Italia
di Mugello, Minggu (2/6).
“Sudah jelas, saya tidak punya kontrak
musim depan. Saya berusaha untuk mendapatkannya, dan melakukan yang
terbaik,” beber Petrucci.

Besok, dia akan
melakoni home race di Sirkuit Mugello. Petrucci mau tampil ngotot. Dia
optimistis, apalagi melelihat penampilannya pada dua sesi free practice (FP)
kemarin (31/5). Dalam dua FP itu, Petrucci selalu berada di area tiga besar
pembalap tercepat.

Pada FP 1, dia tercepat
kedua setelah rider Honda, Marc Marquez. Sedangkan pada FP 2 tadi malam,
Petrucci sempat memimpin ketika waktu tersisa lima menit. Tetapi, akhirnya dia
digeser rider Alma Pramac, Francesco Bagnaia dan Fabio Quartarao (Yamaha SRT).

Baca Juga :  Tak Sampai 1 Lap, GP Belgia Pecahkan Rekor 30 Tahun

Petrucci akhirnya finis
ketiga, terpaut 0,131 detik dari Bagnaia. Hasil tersebut sedikit memberikan
energi bagi dia untuk tampil solid saat sesi kualifikasi malam nanti.

Satu-satunya pesaing
Petrucci dalam mempertahankan kursi balap musim depan adalah Jack Miller, rider
Alma Pramac. Pembalap Australia itu juga mengincar satu tempat di paddock
Ducati.

Dalam hal ini, posisi
Miller menyatakan lebih santai menghadapi tantangan tersebut. Dia sempat tampil
menjanjikan saat memulai balapan dari posisi kedua di Le Mans. Sempat bertarung
sengit dengan Marquez pada lap-lap awal, tetapi akhirnya harus kehilangan
podium setelah disalip duet Ducati, Andrea Dovizioso dan Petrucci.

Miller mengaku tidak tertekan sama sekali.
“Apakah kami berakhir di kursi merah (Ducati) atau berpotensi bertahan,
saya senang di manapun saya berada,” sebut Miller. (nap/jpnn)

MUGELLO – Satu kursi
kosong tersisa buat penunggang motor Ducati di musim 2020. Kondisi itu
memberikan tekanan buat Danilo Petrucci, salah satu rider Ducati yang
kontraknya rampung akhir musim ini. Di sisi lain, manajemen Ducati kini belum
memutuskan bakal menyodori Petrucci perpanjang kontrak atau tidak.

Jawabannya berpulang
kepada Petrucci. Rider 28 tahun itu dituntut memperbaiki penampilannya dan
memberikan bukti bahwa dia layak dipertahankan. Peluang itu muncul setelah dia
menggamit podium ketiga di GP Prancis, Le Mans, dua pekan lalu. Setelah lima
balapan tanpa podium, bekas rider tim satelit Ducati itu akhirnya memecahkan
telur.

Keberhasilannya
menyabet podium ketiga bisa saja menjadi pertimbangan manajemen Ducati. Tetapi
itu tidak akan berarti bila performa rider Italia itu kembali stagnant atau
bahkan menurun. Jika itu terjadi, dia harus kehilangan tempatnya bersama Ducati
untuk musim depan.

Apalagi,
semua tim pabrikan saat ini sudah mengunci dua slot pembalap mereka di musim
depan. Hanya Ducati yang masih lowong. Di sisi lain, opsi turun di tim satelit
bukan pilihan terbaik buat Petrucci. “Saya akan melakukan yang terbaik, jika
Ducati tidak memberikan perpanjang kontrak untuk musim 2020, saya tetap
senang,” ucapnya dikutip Motorsport.

Baca Juga :  Bakal Menjadi Balapan Emosional

Satu-satunya
celah agar manajemen Ducati segera menawarkan perpanjangan kontrak yaitu
Petrucci harus lebih sering meraih kemenangan dan tampil di podium juara pada
14 race yang tersisa. Pertama, dia wajib kembali mencuri podium saat GP Italia
di Mugello, Minggu (2/6).
“Sudah jelas, saya tidak punya kontrak
musim depan. Saya berusaha untuk mendapatkannya, dan melakukan yang
terbaik,” beber Petrucci.

Besok, dia akan
melakoni home race di Sirkuit Mugello. Petrucci mau tampil ngotot. Dia
optimistis, apalagi melelihat penampilannya pada dua sesi free practice (FP)
kemarin (31/5). Dalam dua FP itu, Petrucci selalu berada di area tiga besar
pembalap tercepat.

Pada FP 1, dia tercepat
kedua setelah rider Honda, Marc Marquez. Sedangkan pada FP 2 tadi malam,
Petrucci sempat memimpin ketika waktu tersisa lima menit. Tetapi, akhirnya dia
digeser rider Alma Pramac, Francesco Bagnaia dan Fabio Quartarao (Yamaha SRT).

Baca Juga :  Tak Sampai 1 Lap, GP Belgia Pecahkan Rekor 30 Tahun

Petrucci akhirnya finis
ketiga, terpaut 0,131 detik dari Bagnaia. Hasil tersebut sedikit memberikan
energi bagi dia untuk tampil solid saat sesi kualifikasi malam nanti.

Satu-satunya pesaing
Petrucci dalam mempertahankan kursi balap musim depan adalah Jack Miller, rider
Alma Pramac. Pembalap Australia itu juga mengincar satu tempat di paddock
Ducati.

Dalam hal ini, posisi
Miller menyatakan lebih santai menghadapi tantangan tersebut. Dia sempat tampil
menjanjikan saat memulai balapan dari posisi kedua di Le Mans. Sempat bertarung
sengit dengan Marquez pada lap-lap awal, tetapi akhirnya harus kehilangan
podium setelah disalip duet Ducati, Andrea Dovizioso dan Petrucci.

Miller mengaku tidak tertekan sama sekali.
“Apakah kami berakhir di kursi merah (Ducati) atau berpotensi bertahan,
saya senang di manapun saya berada,” sebut Miller. (nap/jpnn)

Terpopuler

Artikel Terbaru