28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Terkait Insiden Pembakaran Bendera, DPD PDIP Kalteng Tindaklanjuti Ins

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Insiden
pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P membuat Ketua
Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri geram atas aksi yang dilakukan oleh
sekelompok oknum tersebut. Beliau pun mengeluarkan surat perintah harian kepada
seluruh kader terkait dugaan tindak pidana tersebut.

Sebagai Kader sekaligus Ketua Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) PDI-P Kalteng Arton S Dohong menindak lanjuti instruksi Megawati
tersebut dengan mengumpulkan sejumlah kadernya untuk melakukan konferensi pers
terkait insiden pembakaran bendera partai 
PDI-P serta adanya tuduhan partai PDI-P ini terlibat dalam Partai
Komunitas Indonesia (PKI). Konferensi Pers dilaksanakan di Kantor DPD PDI-P,
Jalan Ir Soekarno, Minggu (28/6).

Dijelaskan Arton, setelah Dewan Perwakilan
Pusat (DPP) melaksanakan rapat dan diperluas ke DPD se-Indonesia dimana Hj
Megawati mengeluarkan instruksi kepada seluruh DPD, DPC, PAC, Ranting serta
anak ranting se-Indonesia. Dimana inti dari instruksi tersebut sambungnya,
yaitu seluruh kader PDI-P dan masyarakat agar bersatu merapatkan barisan, tetap
solid dan tidak terprovokasi isu-isu yang dikembangkan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab secara sengaja membuat negara ini kacau dan hancur.

“Intinya agar seluruh anggota PDI-P
bersama masyarakat untuk tetap merapatkan barisan tetap solid tidak
terprovokasi dengan isu-isu yabg telah dikembangkan oknum yang tidak
bertanggung jawab untuk membuat negara ini ricuh, bahkan ketum juga melarang
tindakan-tindakan di luar perintah pantai,” ucapnya saat press rilis,
Minggu (28/6).

Baca Juga :  Satukan Keberagaman dan Bisa Menjadi Inisiator Perubahan

Maka dari itu sambung Arton, DPD PDI-P Provinsi
Kalteng  meminta agar insiden tersebut
dapat ditindak lanjuti dengan cepat, dimana pihaknya telah mengeluarkan surat
instruksi kepada DPC dan PAC untuk Menindaklanjuti hasil rapat dari DPP yang
diperluas.

Dari rapat tersebut seluruh DPD se-Indonesia
sepakat untuk melaporkan tindakan dan perbuatan penghinaan serta perencanaan
tidak baik terhadap PDI-P kepada pihak Polda Polresta dan Polres pada
masing-masing jenjang wilayahnya.

“Seluruh pengurus DPC se-Kalteng serta DPD
telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian dan ini bukti
penerimaan dari pihak Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), dan laporan kami sudah
diterima oleh pihak Polda Kalteng,” ucapnya.

 

Kemudian yang kedua, katanya, bahwa pihaknya
sebagai kader PDI Perjuangan mengimbau kepada para pendemo atau kepada
orang-orang yang tidak suka dengan PDI perjuangan agar tidak lagi bersikap
arogan, dan membuang sikap-sikap yang yang menuduh tanpa melihat bangsa ini
sebagaimana keadaannya sekarang.

“Jangan membuat kacau jika tidak ingin
diganggu, kami juga bisa melakukan hal yang sama, dan bahkan lebih dari pada
itu. Untuk itu kami mengimbau kepada siapapun jangan mencoba-coba mengusik
kesabaran PDI perjuangan, kami juga bisa kehilangan kesabaran. Tentunya kami
juga hanya manusia biasa, dan sebagai pengurus partai PDI Perjuangan tidak
pernah memikirkan kepentingan-kepentingan pribadi. Kami selalu berorientasi
kepada kepentingan rakyat bangsa dan negara dan kepada mereka yang melakukan
tindakan-tindakan itu tidak lebih baik dari kami, bahkan mereka mungkin lebih
jahat dari kami. Jadi tolong kepada mereka sadar jangan membuat negara ini
menjadi ricuh dan tambah kacau,” bebernya.

Baca Juga :  Lawan Kotak Kosong ?

Mantan Bupati Gunung Mas ini menegaskan,
seharusnya sebagai warga negara indonesia, kita bisa fokus membangun bangsa
ini, dengan tidak saling menghina, saling menghujat dan saling mengganggu, mari
hidup saling berdampingan agar negara semakin maju.

“Kami sebagai kader PDI Perjuangan tidak
akan tinggal diam, meski kami diperintah untuk diam oleh Ketum, karena ini
sudah menghina batin dan mengusik jiwa kami sebagai para pengurus. Maka dari
itu kita saling berpegang tangan, dengan segala keberagaman dan dengan segala
perbedaan,” tegasnya.

Selebihnya Arton
berharap kejadian tersebut tidak terjadi di Kalteng, dia juga mendoakan agar
kondisi Bumi Tambun Bungai selalu dalam keadaan kondusif dan aman, serta mampu
hidup berdampingan dengan segala perbedaan sesuai dengan isi Pancasila.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Insiden
pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P membuat Ketua
Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri geram atas aksi yang dilakukan oleh
sekelompok oknum tersebut. Beliau pun mengeluarkan surat perintah harian kepada
seluruh kader terkait dugaan tindak pidana tersebut.

Sebagai Kader sekaligus Ketua Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) PDI-P Kalteng Arton S Dohong menindak lanjuti instruksi Megawati
tersebut dengan mengumpulkan sejumlah kadernya untuk melakukan konferensi pers
terkait insiden pembakaran bendera partai 
PDI-P serta adanya tuduhan partai PDI-P ini terlibat dalam Partai
Komunitas Indonesia (PKI). Konferensi Pers dilaksanakan di Kantor DPD PDI-P,
Jalan Ir Soekarno, Minggu (28/6).

Dijelaskan Arton, setelah Dewan Perwakilan
Pusat (DPP) melaksanakan rapat dan diperluas ke DPD se-Indonesia dimana Hj
Megawati mengeluarkan instruksi kepada seluruh DPD, DPC, PAC, Ranting serta
anak ranting se-Indonesia. Dimana inti dari instruksi tersebut sambungnya,
yaitu seluruh kader PDI-P dan masyarakat agar bersatu merapatkan barisan, tetap
solid dan tidak terprovokasi isu-isu yang dikembangkan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab secara sengaja membuat negara ini kacau dan hancur.

“Intinya agar seluruh anggota PDI-P
bersama masyarakat untuk tetap merapatkan barisan tetap solid tidak
terprovokasi dengan isu-isu yabg telah dikembangkan oknum yang tidak
bertanggung jawab untuk membuat negara ini ricuh, bahkan ketum juga melarang
tindakan-tindakan di luar perintah pantai,” ucapnya saat press rilis,
Minggu (28/6).

Baca Juga :  Satukan Keberagaman dan Bisa Menjadi Inisiator Perubahan

Maka dari itu sambung Arton, DPD PDI-P Provinsi
Kalteng  meminta agar insiden tersebut
dapat ditindak lanjuti dengan cepat, dimana pihaknya telah mengeluarkan surat
instruksi kepada DPC dan PAC untuk Menindaklanjuti hasil rapat dari DPP yang
diperluas.

Dari rapat tersebut seluruh DPD se-Indonesia
sepakat untuk melaporkan tindakan dan perbuatan penghinaan serta perencanaan
tidak baik terhadap PDI-P kepada pihak Polda Polresta dan Polres pada
masing-masing jenjang wilayahnya.

“Seluruh pengurus DPC se-Kalteng serta DPD
telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian dan ini bukti
penerimaan dari pihak Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), dan laporan kami sudah
diterima oleh pihak Polda Kalteng,” ucapnya.

 

Kemudian yang kedua, katanya, bahwa pihaknya
sebagai kader PDI Perjuangan mengimbau kepada para pendemo atau kepada
orang-orang yang tidak suka dengan PDI perjuangan agar tidak lagi bersikap
arogan, dan membuang sikap-sikap yang yang menuduh tanpa melihat bangsa ini
sebagaimana keadaannya sekarang.

“Jangan membuat kacau jika tidak ingin
diganggu, kami juga bisa melakukan hal yang sama, dan bahkan lebih dari pada
itu. Untuk itu kami mengimbau kepada siapapun jangan mencoba-coba mengusik
kesabaran PDI perjuangan, kami juga bisa kehilangan kesabaran. Tentunya kami
juga hanya manusia biasa, dan sebagai pengurus partai PDI Perjuangan tidak
pernah memikirkan kepentingan-kepentingan pribadi. Kami selalu berorientasi
kepada kepentingan rakyat bangsa dan negara dan kepada mereka yang melakukan
tindakan-tindakan itu tidak lebih baik dari kami, bahkan mereka mungkin lebih
jahat dari kami. Jadi tolong kepada mereka sadar jangan membuat negara ini
menjadi ricuh dan tambah kacau,” bebernya.

Baca Juga :  Lawan Kotak Kosong ?

Mantan Bupati Gunung Mas ini menegaskan,
seharusnya sebagai warga negara indonesia, kita bisa fokus membangun bangsa
ini, dengan tidak saling menghina, saling menghujat dan saling mengganggu, mari
hidup saling berdampingan agar negara semakin maju.

“Kami sebagai kader PDI Perjuangan tidak
akan tinggal diam, meski kami diperintah untuk diam oleh Ketum, karena ini
sudah menghina batin dan mengusik jiwa kami sebagai para pengurus. Maka dari
itu kita saling berpegang tangan, dengan segala keberagaman dan dengan segala
perbedaan,” tegasnya.

Selebihnya Arton
berharap kejadian tersebut tidak terjadi di Kalteng, dia juga mendoakan agar
kondisi Bumi Tambun Bungai selalu dalam keadaan kondusif dan aman, serta mampu
hidup berdampingan dengan segala perbedaan sesuai dengan isi Pancasila.

Terpopuler

Artikel Terbaru