27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Semangat Gotong Royong Mewujudkan Pembangunan Kalteng Lebih Maju

PALANGKA RAYA,
PROKALTENG.CO- Anggota Komisi III DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H
Agustiar Sabran SKom mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional
mengingatkan kita untuk terus menumbuhkan semangat bahu-membahu atau gotong
royong dalam upaya mewujudkan pembangunan yang maju.

“Hari Kebangkitan
Nasional merupakan salah satu hari penting dalam sejarah Indonesia yang
diperingati setiap tanggal 20 Mei, momen ini menjadi pengingat bagi kita bagaimana
menumbuhkan semangat gotong royong dalam membangun bangsa Indonesia dan Kalteng
khususnya,” kata H Agustiar Sabran, Kamis (20/5).

Ditambahkan pria yang
juga menjabat ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, peringatan Hari
Kebangkitan Nasional tahun ini mesti menjadi momen kebangkitan dalam semangat bangsa
yang tangguh. Apalagi saat ini bangsa kita tengah dilandaa pandemi. Masyarakat
Indonesia seluruhnya, khususnya Kalteng,ditantang untuk bisa bahu-membahu membangkitkan
kembali bangsa ini yang sempat terpuruk karena bencana nonalam ini.

Baca Juga :  Gaduh Kisruh Demokrat, Loyalisnya Moeldoko Minta Maaf kepada Jokowi

“Tujuan peringatan
113 tahun kebangkitan nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan
menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dasar dalam
melaksanakan pembangunan. Gagasan itu muncul melihat kondisi bangsa Indonesia pada
saat itu cukup memprihatinkan akibat sistem kolonialisme Belanda. Pendidikan
rakyat Indonesia, terutama pribumi rendah dan tidak mendapat informasi alias
tertutup dari dunia luar. Dari sinilah Dr Soetomo beserta para pelajar STOVIA
mendirikan perhimpunan Boedi Oetomo untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia
dari bangsa lainnya,” terang politikus PDIP itu.

Lahirnya Boedi
Oetomo, tegas H Agustiar, menandai terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam
membebaskan bangsa ini dari penjajahan, sekaligus menjadi awal perjuangan
dengan kekuatan pemikiran dan perjuangan bersifat nasional. Perjuangan yang
selama ini lebih condong separatis atau kedaerahan, berubah menjadi gerakan perjuangan
nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan bangsa.

Baca Juga :  Soal Nasib Putra Jokowi di Solo, Hasto: Itu Kewenangan Megawati

Perjuangan yang
sebelumnya hanya dilakukan secara fi sik, diubah menjadi perjuangan dengan
memanfaatkan kekuatan pemikiran. “Boedi Oetomo inilah yang memelopori munculnya
organisasiorganisasi pergerakan pada masa selanjutnya. Hal itu hendaknya menjadi
contoh bagi kaum muda dari generasi ke generasi dalam upaya membangun bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju sesuai dengan peran, tugas, dan fungsi
masing-masing,” imbuhnya.

Dengan demikian para
pemuda Kalteng diajak bangkit dan ikut berperan serta dalam memajukan daerah
melalui pembangunan yang dilaksanakan di Bumi Tambun Bungai ini.
 

PALANGKA RAYA,
PROKALTENG.CO- Anggota Komisi III DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H
Agustiar Sabran SKom mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional
mengingatkan kita untuk terus menumbuhkan semangat bahu-membahu atau gotong
royong dalam upaya mewujudkan pembangunan yang maju.

“Hari Kebangkitan
Nasional merupakan salah satu hari penting dalam sejarah Indonesia yang
diperingati setiap tanggal 20 Mei, momen ini menjadi pengingat bagi kita bagaimana
menumbuhkan semangat gotong royong dalam membangun bangsa Indonesia dan Kalteng
khususnya,” kata H Agustiar Sabran, Kamis (20/5).

Ditambahkan pria yang
juga menjabat ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, peringatan Hari
Kebangkitan Nasional tahun ini mesti menjadi momen kebangkitan dalam semangat bangsa
yang tangguh. Apalagi saat ini bangsa kita tengah dilandaa pandemi. Masyarakat
Indonesia seluruhnya, khususnya Kalteng,ditantang untuk bisa bahu-membahu membangkitkan
kembali bangsa ini yang sempat terpuruk karena bencana nonalam ini.

Baca Juga :  Gaduh Kisruh Demokrat, Loyalisnya Moeldoko Minta Maaf kepada Jokowi

“Tujuan peringatan
113 tahun kebangkitan nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan
menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dasar dalam
melaksanakan pembangunan. Gagasan itu muncul melihat kondisi bangsa Indonesia pada
saat itu cukup memprihatinkan akibat sistem kolonialisme Belanda. Pendidikan
rakyat Indonesia, terutama pribumi rendah dan tidak mendapat informasi alias
tertutup dari dunia luar. Dari sinilah Dr Soetomo beserta para pelajar STOVIA
mendirikan perhimpunan Boedi Oetomo untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia
dari bangsa lainnya,” terang politikus PDIP itu.

Lahirnya Boedi
Oetomo, tegas H Agustiar, menandai terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam
membebaskan bangsa ini dari penjajahan, sekaligus menjadi awal perjuangan
dengan kekuatan pemikiran dan perjuangan bersifat nasional. Perjuangan yang
selama ini lebih condong separatis atau kedaerahan, berubah menjadi gerakan perjuangan
nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan bangsa.

Baca Juga :  Soal Nasib Putra Jokowi di Solo, Hasto: Itu Kewenangan Megawati

Perjuangan yang
sebelumnya hanya dilakukan secara fi sik, diubah menjadi perjuangan dengan
memanfaatkan kekuatan pemikiran. “Boedi Oetomo inilah yang memelopori munculnya
organisasiorganisasi pergerakan pada masa selanjutnya. Hal itu hendaknya menjadi
contoh bagi kaum muda dari generasi ke generasi dalam upaya membangun bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju sesuai dengan peran, tugas, dan fungsi
masing-masing,” imbuhnya.

Dengan demikian para
pemuda Kalteng diajak bangkit dan ikut berperan serta dalam memajukan daerah
melalui pembangunan yang dilaksanakan di Bumi Tambun Bungai ini.
 

Terpopuler

Artikel Terbaru