26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

11 Anggota DPD Bersaing Menjadi Ketua

Bursa calon ketua DPD
periode 2019-2024 mulai bermunculan. Sedikitnya ada sebelas nama yang mulai muncul
dan berpotensi menduduki kursi ketua senator. Mereka mewakili tiga kawasan
besar, yaitu Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.

Dari Indonesia Barat,
misalnya, ada enam nama yang mencuat. Pulau Sumatera diwakili mantan Gubernur
Aceh Abdullah Puteh. Ada juga tokoh dari Bengkulu Sultan B. Najamudin.

Di Pulau Jawa, ada
nama Jimly Asshiddiqie. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjadi
anggota DPD dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta. Jimly diketahui sebagai
sosok yang berpengalaman. Saat ini dia juga masih menjabat ketua umum Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pernah menjadi ketua Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) periode 2012-2017.

Ada juga nama Gusti
Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dari Jogjakarta. Selain itu, La Nyalla Mattalitti juga
muncul di daftar nominator. Ada pula nama Agustin Teras Narang dari dapil
Kalimantan Tengah. “Publik bisa menilai, banyak nama yang muncul dari Indonesia
Barat,” kata Wakil Ketua DPD Nono Sampono kemarin.

Baca Juga :  Humprey Djemat: Ada Bakal Calon Menteri yang Dimintai Rp 500 Miliar

Calon ketua DPD lima
tahun mendatang juga muncul dari kawasan Indonesia Tengah. Di sana ada nama
kuat seperti Fadel Muhammad dan Tamsil Linrung dari Pulau Sulawesi. Fadel
adalah mantan gubernur Gorontalo dan menteri pada era pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan Tamsil Linrung berpengalaman sebagai
anggota DPR. Nama lain yang muncul adalah Mahyudin dari Kalimantan Timur. Saat
ini dia masih menjabat wakil ketua MPR.

Semakin banyak nama
yang muncul, menurut Nono, semakin bagus. Sebab, anggota DPD punya banyak
alternatif untuk memilih ketua periode 2019-2024. “Saya yakin akan muncul
persaingan yang sehat,” ucapnya.

Sementara itu, KPU
belum melakukan penetapan hasil pemilu untuk anggota DPD. Rencananya, penetapan
akan dilakukan bersamaan dengan hasil pemilu untuk DPR RI yang masih menunggu
selesainya pemungutan suara ulang di sejumlah daerah.

Baca Juga :  SOHIB Pendaftar Ketiga yang Secara Resmi Menyerahkan Berkas Pendaftara

Meski demikian, bisa
dipastikan bahwa mayoritas kursi anggota DPD akan ditempati wajah-wajah baru.
Dari 136 calon anggota DPD yang mendapat peringkat empat besar di setiap
provinsi, hanya 44 orang atau 32,35 persen yang berstatus petahana. Selebihnya,
92 calon atau 67,65 persen adalah wajah baru.

DPD kali ini juga
dipastikan steril dari unsur partai politik. Kondisi itu berbeda dengan periode
2014-2019, dimana sejumlah anggota DPD merangkap sebagai pengurus parpol.
Bahkan kursi ketua DPD sampai saat ini masih dijabat Ketua Umum Partai Hanura
Oesman Sapta Odang.(jpg)

 

Bursa calon ketua DPD
periode 2019-2024 mulai bermunculan. Sedikitnya ada sebelas nama yang mulai muncul
dan berpotensi menduduki kursi ketua senator. Mereka mewakili tiga kawasan
besar, yaitu Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.

Dari Indonesia Barat,
misalnya, ada enam nama yang mencuat. Pulau Sumatera diwakili mantan Gubernur
Aceh Abdullah Puteh. Ada juga tokoh dari Bengkulu Sultan B. Najamudin.

Di Pulau Jawa, ada
nama Jimly Asshiddiqie. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjadi
anggota DPD dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta. Jimly diketahui sebagai
sosok yang berpengalaman. Saat ini dia juga masih menjabat ketua umum Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pernah menjadi ketua Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) periode 2012-2017.

Ada juga nama Gusti
Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dari Jogjakarta. Selain itu, La Nyalla Mattalitti juga
muncul di daftar nominator. Ada pula nama Agustin Teras Narang dari dapil
Kalimantan Tengah. “Publik bisa menilai, banyak nama yang muncul dari Indonesia
Barat,” kata Wakil Ketua DPD Nono Sampono kemarin.

Baca Juga :  Humprey Djemat: Ada Bakal Calon Menteri yang Dimintai Rp 500 Miliar

Calon ketua DPD lima
tahun mendatang juga muncul dari kawasan Indonesia Tengah. Di sana ada nama
kuat seperti Fadel Muhammad dan Tamsil Linrung dari Pulau Sulawesi. Fadel
adalah mantan gubernur Gorontalo dan menteri pada era pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan Tamsil Linrung berpengalaman sebagai
anggota DPR. Nama lain yang muncul adalah Mahyudin dari Kalimantan Timur. Saat
ini dia masih menjabat wakil ketua MPR.

Semakin banyak nama
yang muncul, menurut Nono, semakin bagus. Sebab, anggota DPD punya banyak
alternatif untuk memilih ketua periode 2019-2024. “Saya yakin akan muncul
persaingan yang sehat,” ucapnya.

Sementara itu, KPU
belum melakukan penetapan hasil pemilu untuk anggota DPD. Rencananya, penetapan
akan dilakukan bersamaan dengan hasil pemilu untuk DPR RI yang masih menunggu
selesainya pemungutan suara ulang di sejumlah daerah.

Baca Juga :  SOHIB Pendaftar Ketiga yang Secara Resmi Menyerahkan Berkas Pendaftara

Meski demikian, bisa
dipastikan bahwa mayoritas kursi anggota DPD akan ditempati wajah-wajah baru.
Dari 136 calon anggota DPD yang mendapat peringkat empat besar di setiap
provinsi, hanya 44 orang atau 32,35 persen yang berstatus petahana. Selebihnya,
92 calon atau 67,65 persen adalah wajah baru.

DPD kali ini juga
dipastikan steril dari unsur partai politik. Kondisi itu berbeda dengan periode
2014-2019, dimana sejumlah anggota DPD merangkap sebagai pengurus parpol.
Bahkan kursi ketua DPD sampai saat ini masih dijabat Ketua Umum Partai Hanura
Oesman Sapta Odang.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru