33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kadishub Kotim Beri Peringatan Keras Motoris Perahu Penyeberangan Sung

SAMPIT – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kotim Fadlian Noor
geram dengan warga dan motoris perahu (kelotok) saat Hari Raya Iduladha 1440
Hijriah, Minggu (11/8).

Kegeraman Kadishub bukan tanpa
alasan. Sebab dia mendapat laporan dan foto ada warga yang menyeberang Sungai
Mentaya menggunakan perahu membawa sepeda motor. Bahkan ada motor yang dinaikan
ke bagian atap perahu itu. Padahal hal itu jelas dilarang.

Hal ini mendapat perhatian semua
pihak. Apalagi berita tersebut sempat viral di media sosial, seperti Facebook
dan juga grup WhatsApp dan mendapat komentar dari masyarakat Bumi Habaring
Hurung.

“Petugas kapal feri itu libur,
karena tanggal merah. Sebab mereka tidak ada istirahat, dan hari raya
sebelumnya pun mereka tidak libur. Mereka manusia biasa, punya perasaan dan
keterbatasan tenaga. Satu hari libur, dimerdekaan mereka buat berlibur. Bahkan
libur itu pun sudah disampaikan kepada pengguna feri,” tegas Fadlian Noor
kepada Kalteng Pos, Rabu (14/8).

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Polisi Beri Imbauan kepada Nelayan di Seruyan

Menurut Fadlian Noor, apa yang
dilakukan warga dan motoris perahu itu melanggar aturan dan sangat berbaya.
Sebenarnya sepeda motor diangkut menggunakan feri yang memang peruntukkannya
mengangkut motor. Bagi perahu yang bukan peruntukannya dilarang membawa
kendaraan bermotor. “Jadi satu hari libur feri itu, dari Dishub tetap
memberikan keringanan terkait perahu yang digunakan untuk menyeberang ke
Kecamatan Seranau. Apalagi perahu tersebut sudah berpuluh-puluh tahun digunakan
untuk keperluan warga jika mau menyeberang ke Sampit,” jelasnya.

“Hari Raya Iduladha itu masuk
hari libur nasional. Dari sisi kemanusian, petugas juga ingin merayakannya.
Jangan petugas dikorbankan pada saat hari raya kurban tersebut. Gaji petugas
pun tetap berjalan. Ini harus sesuai ketentuan sesuai Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2014 tentang ketenagakerjaan,” pintanya.

Fadlian menegaskan, jangan
berprinsip tak ada pohon akarpun jadi. “Ini menjadi perhatian kita bersama,
apakah motoris akan bertanggung jawab jika nantinya terjadi musibah. Misalnya
saja perahu tersebut tenggelam. Apalagi memakan korban jiwa, tentu nanti yang
disalahkan pihak Dishub. Tolong menjadi perhatian. Jangan mencari kesempatan
tanpa memikirkan keselamatan,” tegasnya.

Baca Juga :  Wujud Kedekatan Polri dengan Masyarakat

Motoris dan warga yang menempatkan
motor di atas perahu perlu diberi teguran. “Ini peringatan keras dari Dishub.
Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, siapa yang akan bertanggung
jawab. Supaya warga kita di Kecamatan Seranau yang melaksanakan hari raya
memahaminya. Agar kita ini selamat. Apalagi ini masalah nyawa yang tidak ada
gantinya,” akuinya.

Fadlian Noor mengimbau agar
kejadian tersebut jangan diulangi lagi. “Saya tidak segan-segan akan melaporkan
masalah tersebut kepada Kasatpol Airud Polres Kotim dan KPM Mentaya terkait
kejadian berbahaya ini. Mari bersama-sama taat aturan dan patuhi. Aturan itu
dibuat untuk keselamatan, keamanan dan keselamatan kita bersama,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kotim Fadlian Noor
geram dengan warga dan motoris perahu (kelotok) saat Hari Raya Iduladha 1440
Hijriah, Minggu (11/8).

Kegeraman Kadishub bukan tanpa
alasan. Sebab dia mendapat laporan dan foto ada warga yang menyeberang Sungai
Mentaya menggunakan perahu membawa sepeda motor. Bahkan ada motor yang dinaikan
ke bagian atap perahu itu. Padahal hal itu jelas dilarang.

Hal ini mendapat perhatian semua
pihak. Apalagi berita tersebut sempat viral di media sosial, seperti Facebook
dan juga grup WhatsApp dan mendapat komentar dari masyarakat Bumi Habaring
Hurung.

“Petugas kapal feri itu libur,
karena tanggal merah. Sebab mereka tidak ada istirahat, dan hari raya
sebelumnya pun mereka tidak libur. Mereka manusia biasa, punya perasaan dan
keterbatasan tenaga. Satu hari libur, dimerdekaan mereka buat berlibur. Bahkan
libur itu pun sudah disampaikan kepada pengguna feri,” tegas Fadlian Noor
kepada Kalteng Pos, Rabu (14/8).

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Polisi Beri Imbauan kepada Nelayan di Seruyan

Menurut Fadlian Noor, apa yang
dilakukan warga dan motoris perahu itu melanggar aturan dan sangat berbaya.
Sebenarnya sepeda motor diangkut menggunakan feri yang memang peruntukkannya
mengangkut motor. Bagi perahu yang bukan peruntukannya dilarang membawa
kendaraan bermotor. “Jadi satu hari libur feri itu, dari Dishub tetap
memberikan keringanan terkait perahu yang digunakan untuk menyeberang ke
Kecamatan Seranau. Apalagi perahu tersebut sudah berpuluh-puluh tahun digunakan
untuk keperluan warga jika mau menyeberang ke Sampit,” jelasnya.

“Hari Raya Iduladha itu masuk
hari libur nasional. Dari sisi kemanusian, petugas juga ingin merayakannya.
Jangan petugas dikorbankan pada saat hari raya kurban tersebut. Gaji petugas
pun tetap berjalan. Ini harus sesuai ketentuan sesuai Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2014 tentang ketenagakerjaan,” pintanya.

Fadlian menegaskan, jangan
berprinsip tak ada pohon akarpun jadi. “Ini menjadi perhatian kita bersama,
apakah motoris akan bertanggung jawab jika nantinya terjadi musibah. Misalnya
saja perahu tersebut tenggelam. Apalagi memakan korban jiwa, tentu nanti yang
disalahkan pihak Dishub. Tolong menjadi perhatian. Jangan mencari kesempatan
tanpa memikirkan keselamatan,” tegasnya.

Baca Juga :  Wujud Kedekatan Polri dengan Masyarakat

Motoris dan warga yang menempatkan
motor di atas perahu perlu diberi teguran. “Ini peringatan keras dari Dishub.
Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, siapa yang akan bertanggung
jawab. Supaya warga kita di Kecamatan Seranau yang melaksanakan hari raya
memahaminya. Agar kita ini selamat. Apalagi ini masalah nyawa yang tidak ada
gantinya,” akuinya.

Fadlian Noor mengimbau agar
kejadian tersebut jangan diulangi lagi. “Saya tidak segan-segan akan melaporkan
masalah tersebut kepada Kasatpol Airud Polres Kotim dan KPM Mentaya terkait
kejadian berbahaya ini. Mari bersama-sama taat aturan dan patuhi. Aturan itu
dibuat untuk keselamatan, keamanan dan keselamatan kita bersama,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru