28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Belajar Dari Pandemi, Ini Loh Tips Bijak Kelola Keuangan Keluarga

PROKALTENG.CO-Wabah Pandemi Covid-19 mengajarkan kita betapa pentingnya
pengelolaan pendapatan untuk menjaga stabilitas keuangan dalam kehidupan uang
serba tak pasti. Pendiri dan Ketua Indonesia Financial Advisor Comunity Vicko
Hadian mengatakan, banyak pelajaran yang dapat diambil dari masa pandemi ini
agar tak ikut menyerang ekonomi keluarga.

Ke depannya, keluarga harus mulai untuk disiplin dalam
pengelolaan dana penghasilan. Dimulai dari pengelolaan arus kas, dana darurat,
hingga manajemen risiko.

“Ekonomi rumah tangga adalah sektor rawan. Banyak yang
ngga menyangka ini akan terjadi. Sebelum pandemi banyak gaya hidup hedon,”
ujarnya saat diskusi bersama JawaPos.com, Jumat (8/1).

 

1. Pengelolaan Pendapatan

Ilmu perencanaan keuangan mudah tapi pelaksanaannya susah.
Lakukan pos pendapatan untuk kebutuhan dan gaya hidup maksimal 45 persen, pos
hutang diperbolehkan, namun tak lebih dari 35 persen dari pendapatan.
Selanjutnya, sedekah 2,5 persen, dan untuk masa depan dan asuransi sebesar 10
persen.

Baca Juga :  Dukung Wirausaha, Wagub Membuka Secara Resmi Cerdas Laundry

“Di 2021 pasti punya tujuan, tentukan tujuan jangka
panjang atau pendek. Hutang dan kondisi keuangan bagaimana ? kalau kurang baik
di rebudgeting mana yang ngga penting pilih. Pilih prioritas dan tak prioritas.
Jalani cash flow, cek 3 bukan buat monitoring,” ucapnya.

 

2. Dana darurat

Dana darurat memenuhi 3 hingga 12 bulan pendapatan. Dana
tersebut harus ada di rumah dan mudah untuk di cairkan segera. Sehingga ada
baiknya bonus dan pendapatan tak terduga ditempatkan pada pos dana darurat.
Karena dana darurat akan menolong kita dari situasi tak terduga.

 

3. Membeli Produk Asuransi

Asuransi merupakan hal yang sangat penting untuk
melindungi keuangan keluarga dan melindungi penghasilan jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Asuransi terbagi dalam asuransi kesehatan yaitu rawat
inap dan penyakit kritis yang dapat pengcover penghasilan saat tulang punggung
tak dapat bekerja. Kemudian asuransi jiwa yang dapat melindungi keluarga
setelah tiada.

Baca Juga :  Holding UMi Makin Bermanfaat, Jokowi Apresiasi Produk Batik Nasabah Ini

Sementara, Regional Chief Agency Officer Avrist Insurance
Ainun Wulandari mengatakan, yang menjadi persoalan inti pentingnya pembelian
asuransi adalah mencegah resiko terganggunya keuangan keluarga terhadap kondisi
yang tidak diinginkan.

“Resiko kita ngga tau kapan dan dimana. Dengan asuransi
kesehatan memungkinkan kita anggota keluarga dapat perawatan terbaik tanpa
mengganggu cash flow keuangan
keluarga,” ucapnya.

Adapun tips memilih produk asuransi diantaranya, memilih
asuransi sesuai kebutuhan, misalnya lebih banyak berobat di Indonesia saja atau
ke luar negeri, dan melihat rekanan RS. Selain itu, alokasi premi harus 10
persen dari pendapatan bulanan atau tahunan.

“Tips manfaat memilik Askes memberikan rasa tenang,
mengatur pengeluaran, mendapatkan pelayanan yang kayak, tidak merepotkan orang
lain, dan terhindar dari meninggal dini,” tutupnya.

PROKALTENG.CO-Wabah Pandemi Covid-19 mengajarkan kita betapa pentingnya
pengelolaan pendapatan untuk menjaga stabilitas keuangan dalam kehidupan uang
serba tak pasti. Pendiri dan Ketua Indonesia Financial Advisor Comunity Vicko
Hadian mengatakan, banyak pelajaran yang dapat diambil dari masa pandemi ini
agar tak ikut menyerang ekonomi keluarga.

Ke depannya, keluarga harus mulai untuk disiplin dalam
pengelolaan dana penghasilan. Dimulai dari pengelolaan arus kas, dana darurat,
hingga manajemen risiko.

“Ekonomi rumah tangga adalah sektor rawan. Banyak yang
ngga menyangka ini akan terjadi. Sebelum pandemi banyak gaya hidup hedon,”
ujarnya saat diskusi bersama JawaPos.com, Jumat (8/1).

 

1. Pengelolaan Pendapatan

Ilmu perencanaan keuangan mudah tapi pelaksanaannya susah.
Lakukan pos pendapatan untuk kebutuhan dan gaya hidup maksimal 45 persen, pos
hutang diperbolehkan, namun tak lebih dari 35 persen dari pendapatan.
Selanjutnya, sedekah 2,5 persen, dan untuk masa depan dan asuransi sebesar 10
persen.

Baca Juga :  Dukung Wirausaha, Wagub Membuka Secara Resmi Cerdas Laundry

“Di 2021 pasti punya tujuan, tentukan tujuan jangka
panjang atau pendek. Hutang dan kondisi keuangan bagaimana ? kalau kurang baik
di rebudgeting mana yang ngga penting pilih. Pilih prioritas dan tak prioritas.
Jalani cash flow, cek 3 bukan buat monitoring,” ucapnya.

 

2. Dana darurat

Dana darurat memenuhi 3 hingga 12 bulan pendapatan. Dana
tersebut harus ada di rumah dan mudah untuk di cairkan segera. Sehingga ada
baiknya bonus dan pendapatan tak terduga ditempatkan pada pos dana darurat.
Karena dana darurat akan menolong kita dari situasi tak terduga.

 

3. Membeli Produk Asuransi

Asuransi merupakan hal yang sangat penting untuk
melindungi keuangan keluarga dan melindungi penghasilan jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Asuransi terbagi dalam asuransi kesehatan yaitu rawat
inap dan penyakit kritis yang dapat pengcover penghasilan saat tulang punggung
tak dapat bekerja. Kemudian asuransi jiwa yang dapat melindungi keluarga
setelah tiada.

Baca Juga :  Holding UMi Makin Bermanfaat, Jokowi Apresiasi Produk Batik Nasabah Ini

Sementara, Regional Chief Agency Officer Avrist Insurance
Ainun Wulandari mengatakan, yang menjadi persoalan inti pentingnya pembelian
asuransi adalah mencegah resiko terganggunya keuangan keluarga terhadap kondisi
yang tidak diinginkan.

“Resiko kita ngga tau kapan dan dimana. Dengan asuransi
kesehatan memungkinkan kita anggota keluarga dapat perawatan terbaik tanpa
mengganggu cash flow keuangan
keluarga,” ucapnya.

Adapun tips memilih produk asuransi diantaranya, memilih
asuransi sesuai kebutuhan, misalnya lebih banyak berobat di Indonesia saja atau
ke luar negeri, dan melihat rekanan RS. Selain itu, alokasi premi harus 10
persen dari pendapatan bulanan atau tahunan.

“Tips manfaat memilik Askes memberikan rasa tenang,
mengatur pengeluaran, mendapatkan pelayanan yang kayak, tidak merepotkan orang
lain, dan terhindar dari meninggal dini,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru