31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Emas Dunia Naik, Antam Masih Murah Dijual Rp 922.000 Per Gram

PROKALTENG.CO-Harga emas dunia menguat karena pelaku pasar saat ini sedang menghindari aset investasi beresiko sehingga mendorong permintaan emas. Mengutip laman Reuters, emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.764,92 per ounce pada pukul 24.37 WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD 1.767,6 per ounce.

Analis keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, kenaikan permintaan emas didorong oleh penurunan indeks saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Para investor lebih memilih aset investasi beresiko rendah seperti emas.

“Penurunan indeks saham AS dan Eropa membantu kenaikan harga emas sebagai aset aman,” ujarnya saat dihubungi oleh JawaPos.com, Selasa (5/10).

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Naik, Rupiah Berpotensi Makin Loyo ke Level 14.454

Ariston menjelaskan, kecemasan kenaikan tingkat suku bunga yang menurunkan profit perusahaan, ketegangan hubungan dagang baru antara AS dan Tiongkok, serta terhambatnya suplai dan kenaikan harga energi mungkin menjadi pemicu sentimen hindar risiko.

Namun di sisi lain, ekspektasi kebijakan tapering di AS masih menahan laju kenaikan harga emas. Pasar menantikan data tenaga kerja AS yang akan dirilis di akhir pekan ini untuk mengkonfirmasi kebijakan tapering tersebut.

“Hari ini kisaran harga emas berpeluang bergerak di kisaran USD 1745- USD 1775 per troy ons,” tuturnya.

Sementara, mengutip emas batangan Antam hari ini turun Rp 2.000 per gram dijual seharga Rp 922.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam turun Rp 1.000. Hari ini harga buyback emas Antam berada di level Rp 810.000 per gram.

Baca Juga :  BRI dan FishLog Jalin Kerja Sama, Mudahkan Akses Keuangan Digital bagi Pelaku Usaha Perikanan

PROKALTENG.CO-Harga emas dunia menguat karena pelaku pasar saat ini sedang menghindari aset investasi beresiko sehingga mendorong permintaan emas. Mengutip laman Reuters, emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.764,92 per ounce pada pukul 24.37 WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD 1.767,6 per ounce.

Analis keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, kenaikan permintaan emas didorong oleh penurunan indeks saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Para investor lebih memilih aset investasi beresiko rendah seperti emas.

“Penurunan indeks saham AS dan Eropa membantu kenaikan harga emas sebagai aset aman,” ujarnya saat dihubungi oleh JawaPos.com, Selasa (5/10).

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Naik, Rupiah Berpotensi Makin Loyo ke Level 14.454

Ariston menjelaskan, kecemasan kenaikan tingkat suku bunga yang menurunkan profit perusahaan, ketegangan hubungan dagang baru antara AS dan Tiongkok, serta terhambatnya suplai dan kenaikan harga energi mungkin menjadi pemicu sentimen hindar risiko.

Namun di sisi lain, ekspektasi kebijakan tapering di AS masih menahan laju kenaikan harga emas. Pasar menantikan data tenaga kerja AS yang akan dirilis di akhir pekan ini untuk mengkonfirmasi kebijakan tapering tersebut.

“Hari ini kisaran harga emas berpeluang bergerak di kisaran USD 1745- USD 1775 per troy ons,” tuturnya.

Sementara, mengutip emas batangan Antam hari ini turun Rp 2.000 per gram dijual seharga Rp 922.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam turun Rp 1.000. Hari ini harga buyback emas Antam berada di level Rp 810.000 per gram.

Baca Juga :  BRI dan FishLog Jalin Kerja Sama, Mudahkan Akses Keuangan Digital bagi Pelaku Usaha Perikanan

Terpopuler

Artikel Terbaru