30.5 C
Jakarta
Saturday, December 7, 2024

Pilrek UPR, 40 Suara Senat dan 22 Suara Kemendikbudristek

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO– Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Andrie Elia mengungkapkan, pemilihan Rektor (Pilrek) UPR periode 2022-2026 masih menggunakan sistem perwakilan dari suara senat dan Kementerian Pendidikan Budaya, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) RI.

Alasannya kata Andrie Elia, UPR merupakan kampus yang termasuk dalam Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Satuan Kerja (SATKER). Sehingga sistem pemilihan tersebut menggunakan suara senat dan Kemendikbudristem RI.

“Tentunya, para anggota senat sekali kali media akan menilai ini ,aspirasi mahasiswa juga kita akan masukkan dalam penilaian, karena yang memilih ialah para senat dan Menteri,” katanya kepada awak media disela -sela kegiatan sosialisasi visi-misi Bacalon Rektor UPR periode 2022-2026 di Halaman Rektor UPR, Selasa (2/8).

Baca Juga :  Polisi Ungkap 142 Kasus Narkotika di Kalteng, Terbanyak dari Kotim

Berbeda jika kampus tersebut menerapkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Hukum (BH), sambung Rektor UPR, perwakilan mahasiswa dan perwakilan masyarakat diikutkan dalam memilih pimpinan kampus.

“Kedepan, bahwa UPR ini sistem pemilihan Rektor pejabatnya nanti keterbukaan publik. Publik ikut memilih, tapi ketentuannya saat ini masih Satker, jadi masih sistem perwakilan melalui senat universitas,” bebernya.

Nantinya kata Andrie saat pemilihan Rektor UPR , jumlah suara dari senat yang menjadi hitungan dalam pemilihan sebanyak 40 suara dari senat dan 22 suara dari Kemendikbudristek. Sehingga total suara saat pemilihan nanti sebanyak 62 suara.

Oleh karena itu , ia menginginkan sosok Rektor yang terpilih kedepannya agar mampu membawa UPR semakin memiliki daya saing di kancah nasional maupun internasional. “UPR sekarang sudah mampu bersaing dengan perguruan tinggi di Indonesia, kita berharap UPR harus maju lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Potensi Wisata di Kumai Dinilai Perlu Pengembangan

Dia berpesan kepada Bacalon Rektor UPR, agar jangan hanya memiliki keinginan untuk menjadi Rektor jika  tidak tahu apa yang harus diperbuat ketika terpilih nanti. Andrie mengingatkan soal tanggungjawab terkait sosok Rektor UPR yang diharapkannya.

“Kita akan menilai dalam kepemimpinan di masa depan, dalam enam bulan, satu tahun, bisa gak, kalau stagnan bahkan semakin mundur, kita evaluasi, yang mengevaluasi saya harap bukan hanya dari unsur pimpinan, Kementerian saja, termasuk unsur mahasiswa juga mengevaluasi ini,” imbuhnya






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO– Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Andrie Elia mengungkapkan, pemilihan Rektor (Pilrek) UPR periode 2022-2026 masih menggunakan sistem perwakilan dari suara senat dan Kementerian Pendidikan Budaya, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) RI.

Alasannya kata Andrie Elia, UPR merupakan kampus yang termasuk dalam Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Satuan Kerja (SATKER). Sehingga sistem pemilihan tersebut menggunakan suara senat dan Kemendikbudristem RI.

“Tentunya, para anggota senat sekali kali media akan menilai ini ,aspirasi mahasiswa juga kita akan masukkan dalam penilaian, karena yang memilih ialah para senat dan Menteri,” katanya kepada awak media disela -sela kegiatan sosialisasi visi-misi Bacalon Rektor UPR periode 2022-2026 di Halaman Rektor UPR, Selasa (2/8).

Baca Juga :  Polisi Ungkap 142 Kasus Narkotika di Kalteng, Terbanyak dari Kotim

Berbeda jika kampus tersebut menerapkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Hukum (BH), sambung Rektor UPR, perwakilan mahasiswa dan perwakilan masyarakat diikutkan dalam memilih pimpinan kampus.

“Kedepan, bahwa UPR ini sistem pemilihan Rektor pejabatnya nanti keterbukaan publik. Publik ikut memilih, tapi ketentuannya saat ini masih Satker, jadi masih sistem perwakilan melalui senat universitas,” bebernya.

Nantinya kata Andrie saat pemilihan Rektor UPR , jumlah suara dari senat yang menjadi hitungan dalam pemilihan sebanyak 40 suara dari senat dan 22 suara dari Kemendikbudristek. Sehingga total suara saat pemilihan nanti sebanyak 62 suara.

Oleh karena itu , ia menginginkan sosok Rektor yang terpilih kedepannya agar mampu membawa UPR semakin memiliki daya saing di kancah nasional maupun internasional. “UPR sekarang sudah mampu bersaing dengan perguruan tinggi di Indonesia, kita berharap UPR harus maju lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Potensi Wisata di Kumai Dinilai Perlu Pengembangan

Dia berpesan kepada Bacalon Rektor UPR, agar jangan hanya memiliki keinginan untuk menjadi Rektor jika  tidak tahu apa yang harus diperbuat ketika terpilih nanti. Andrie mengingatkan soal tanggungjawab terkait sosok Rektor UPR yang diharapkannya.

“Kita akan menilai dalam kepemimpinan di masa depan, dalam enam bulan, satu tahun, bisa gak, kalau stagnan bahkan semakin mundur, kita evaluasi, yang mengevaluasi saya harap bukan hanya dari unsur pimpinan, Kementerian saja, termasuk unsur mahasiswa juga mengevaluasi ini,” imbuhnya






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru