26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Jadi Sorotan, Pasar Darurat Habiskan Rp1,2 M

MUARA TEWEH-Pembangunan
pasar darurat untuk menggantikan sementara Pasar Pendopo yang ludes dilalap api
beberapa waktu lalu, mendapat sorotan wakil rakyat. Pasalnya, pasar yang
dibangun dengan dana Rp1,2 miliar dan diperuntukkan menampung para pedagang
ini, dinilai mubajir.

Di Rapat Paripurna II
dalam rangka Penyampaian Rekomendasi DPRD terhadap Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Kabupaten Barito Utara (Batara) Tahun 2018,
pembangunan pasar di sepanjang Jalan Panglima Batur dan di Lapangan Hijau Muara
Teweh itu, menjadi salah satu yang direkomendasikan.

“Tidak
berfungsinya penampungan pasar eks Pendopo di Lapangan Hijau, dan membangun
dengan dana Rp1,2 M, terkesan mubajir. Kami menginginkan agar hal itu segera
difungsikan sesuai perencanaan awal. Pemda harus tegas dalam hal ini,”
tegas Henny Rosgiaty Rusli yang ditunjuk sebagai juru bicara.

Baca Juga :  Daerahnya Langganan Banjir, Camat Usulkan Kelotok Ces untuk Evakuasi

Sementara itu, Kepala
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Batara Hajrannor angkat
bicara atas pembangunan pasar ini. Ia menerangkan, pasar yang dibangun dengan anggaran
Rp1,2 M itu mencakup dua titik yaitu dari simpang Pasar Blauran atau sepanjang Jalan
Panglima Batur dan Lapangan hijau. “Sekarang sedang proses pemindahan para
pedagang ke Lapangan Hijau. Karena, pembangunan sudah selesai. Akan tetapi
perlu diketahui, tidak semua pedagang dipindahkan ke sana, hanya 40 pedagang di
halaman parkir yang akan dipindahkan,” paparnya, Selasa (28/5).

Direncanakan, pembangunan Pasar Pendopo yang
baru akan menggunakan dana APBD dengan anggaran Rp4,2 M. Menurutnya, pasar ini
dapat menampung 500 pedagang. “Untuk tahap awal, Pasar Pendopo akan dibangun
di tempat yang sama. Akan tetapi sebelum itu dibangun, agar dari Dinas PUPR Batara
bisa membuat siring di bantaran sungai. Karena, posisi bangunan ada di
pinggiran Sungai Butong,” kata dia. (adl/ami)

Baca Juga :  Bupati Resmikan Yayasan Ponpes Bifahmiddin

MUARA TEWEH-Pembangunan
pasar darurat untuk menggantikan sementara Pasar Pendopo yang ludes dilalap api
beberapa waktu lalu, mendapat sorotan wakil rakyat. Pasalnya, pasar yang
dibangun dengan dana Rp1,2 miliar dan diperuntukkan menampung para pedagang
ini, dinilai mubajir.

Di Rapat Paripurna II
dalam rangka Penyampaian Rekomendasi DPRD terhadap Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Kabupaten Barito Utara (Batara) Tahun 2018,
pembangunan pasar di sepanjang Jalan Panglima Batur dan di Lapangan Hijau Muara
Teweh itu, menjadi salah satu yang direkomendasikan.

“Tidak
berfungsinya penampungan pasar eks Pendopo di Lapangan Hijau, dan membangun
dengan dana Rp1,2 M, terkesan mubajir. Kami menginginkan agar hal itu segera
difungsikan sesuai perencanaan awal. Pemda harus tegas dalam hal ini,”
tegas Henny Rosgiaty Rusli yang ditunjuk sebagai juru bicara.

Baca Juga :  Daerahnya Langganan Banjir, Camat Usulkan Kelotok Ces untuk Evakuasi

Sementara itu, Kepala
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Batara Hajrannor angkat
bicara atas pembangunan pasar ini. Ia menerangkan, pasar yang dibangun dengan anggaran
Rp1,2 M itu mencakup dua titik yaitu dari simpang Pasar Blauran atau sepanjang Jalan
Panglima Batur dan Lapangan hijau. “Sekarang sedang proses pemindahan para
pedagang ke Lapangan Hijau. Karena, pembangunan sudah selesai. Akan tetapi
perlu diketahui, tidak semua pedagang dipindahkan ke sana, hanya 40 pedagang di
halaman parkir yang akan dipindahkan,” paparnya, Selasa (28/5).

Direncanakan, pembangunan Pasar Pendopo yang
baru akan menggunakan dana APBD dengan anggaran Rp4,2 M. Menurutnya, pasar ini
dapat menampung 500 pedagang. “Untuk tahap awal, Pasar Pendopo akan dibangun
di tempat yang sama. Akan tetapi sebelum itu dibangun, agar dari Dinas PUPR Batara
bisa membuat siring di bantaran sungai. Karena, posisi bangunan ada di
pinggiran Sungai Butong,” kata dia. (adl/ami)

Baca Juga :  Bupati Resmikan Yayasan Ponpes Bifahmiddin

Terpopuler

Artikel Terbaru