25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dewan Pertanyakan Stok Kebutuhan Bahan Pokok

SAMPIT –Komisi II DPRD
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat dengan mengundang mitra
kerja yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pertanian
dan Dinas Ketahanan Pangan. Rapat tersebut sebagai wadah untuk pihak dewan
mempertanyakan dan meminta penjelasan terkait kondisi stok kebutuhan bahan
pokok (bapok) dan ketahanan pangan di kabupaten ini.

“Rapat ini kami ingin
tahu bagaimana saat ini stok bahan kebutuhan pokok dan harganya di pasaran dan
stok pangan apakah tetap aman. Hal ini agar tidak membuat masyarakat merasa waswas,
maka dari itu, kami meminta keterangan dari pihak pemerintah daerah melalui
rapat ini,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj Darmawati, Selasa
(14/4).

Ia juga mengatakan bahwa rapat
ini sangat penting karena menurut informasi, saat ini harga kebutuhan pokok
seperti gula pasir harganya cukup tinggi bahkan terjadi kekosongan.

Baca Juga :  Distan dan Jajaran TNI Serius Mengawal Program Swasembada Pangan

“Dalam situasi seperti
saat ini harga kebutuhan pokok harganya melambung tinggi. Kasihan masyarakat
kita, contohnya saja gula pasir yang harganya mencapai Rp22 ribu itupun kalau
ada barangnya, ini yang menjadi perhatian kami,” ucap Darmawati.

Politikus Partai Golkar ini
juga meminta agar pihak Disperindag untuk melakukan pemantau terhadap stok
kebutuhan maupun harganya. Apabila ada yang melakukan penimbunan segera tindan
tegas. “Kami tidak ingin ada oknum yang bermain atau mengambil keuntungan
di saat masyarakat seperti ini, maka dari itu kami meminta disperindag terus
melakukan pemantauan,” ujar Darmawati.

Sementara itu, Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Disperindag Zulhaidir mengatakan pihaknya akan terus melakukan
pemantauan terhadap pasokan bapok maupun harganya di pasaran. Bahkan, dalam
waktu dekat akan melakukan pasar murah di beberapa daerah agar masyarakat bisa
terbantu.

Baca Juga :  Ditemukan Banyak Pelanggaran, 7 Poin Harus Ditaati

“Kami dalam waktu dekat
ini akan mengadakan pasar murah di beberapa daerah seperti di Kecamatan Parenggean,
Kuala Kuayan dan daerah lainnya, itu untuk meringankan beban masyarakat,”
ujarnya.

Berbeda dengan Kepala Dinas
Pertanian Kotim I Made Dikantara mengatakan, stok beras daerah ini aman. Pasalnya,
pada Maret sampai Agustus sejumlah daerah pertanian di kabupaten ini melakukan
panen dan ia yakin tahun ini Kotim bisa kembali surplus beras.

“Kalau stok beras untuk
enam bulan kedepan cukup karena pada Maret hingga Agustus ada sekitar 17.000
hektare dan setiap hektarenya dapat menghasilkan empat ton. Jadi kita tidak
perlu khawatir dan ketahanan beras aman,”tutupnya. 

SAMPIT –Komisi II DPRD
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat dengan mengundang mitra
kerja yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pertanian
dan Dinas Ketahanan Pangan. Rapat tersebut sebagai wadah untuk pihak dewan
mempertanyakan dan meminta penjelasan terkait kondisi stok kebutuhan bahan
pokok (bapok) dan ketahanan pangan di kabupaten ini.

“Rapat ini kami ingin
tahu bagaimana saat ini stok bahan kebutuhan pokok dan harganya di pasaran dan
stok pangan apakah tetap aman. Hal ini agar tidak membuat masyarakat merasa waswas,
maka dari itu, kami meminta keterangan dari pihak pemerintah daerah melalui
rapat ini,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj Darmawati, Selasa
(14/4).

Ia juga mengatakan bahwa rapat
ini sangat penting karena menurut informasi, saat ini harga kebutuhan pokok
seperti gula pasir harganya cukup tinggi bahkan terjadi kekosongan.

Baca Juga :  Distan dan Jajaran TNI Serius Mengawal Program Swasembada Pangan

“Dalam situasi seperti
saat ini harga kebutuhan pokok harganya melambung tinggi. Kasihan masyarakat
kita, contohnya saja gula pasir yang harganya mencapai Rp22 ribu itupun kalau
ada barangnya, ini yang menjadi perhatian kami,” ucap Darmawati.

Politikus Partai Golkar ini
juga meminta agar pihak Disperindag untuk melakukan pemantau terhadap stok
kebutuhan maupun harganya. Apabila ada yang melakukan penimbunan segera tindan
tegas. “Kami tidak ingin ada oknum yang bermain atau mengambil keuntungan
di saat masyarakat seperti ini, maka dari itu kami meminta disperindag terus
melakukan pemantauan,” ujar Darmawati.

Sementara itu, Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Disperindag Zulhaidir mengatakan pihaknya akan terus melakukan
pemantauan terhadap pasokan bapok maupun harganya di pasaran. Bahkan, dalam
waktu dekat akan melakukan pasar murah di beberapa daerah agar masyarakat bisa
terbantu.

Baca Juga :  Ditemukan Banyak Pelanggaran, 7 Poin Harus Ditaati

“Kami dalam waktu dekat
ini akan mengadakan pasar murah di beberapa daerah seperti di Kecamatan Parenggean,
Kuala Kuayan dan daerah lainnya, itu untuk meringankan beban masyarakat,”
ujarnya.

Berbeda dengan Kepala Dinas
Pertanian Kotim I Made Dikantara mengatakan, stok beras daerah ini aman. Pasalnya,
pada Maret sampai Agustus sejumlah daerah pertanian di kabupaten ini melakukan
panen dan ia yakin tahun ini Kotim bisa kembali surplus beras.

“Kalau stok beras untuk
enam bulan kedepan cukup karena pada Maret hingga Agustus ada sekitar 17.000
hektare dan setiap hektarenya dapat menghasilkan empat ton. Jadi kita tidak
perlu khawatir dan ketahanan beras aman,”tutupnya. 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru