26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ben: Karet Jadi Campuran Aspal, Buat Harga Karet Naik

KUALA KAPUASGuna mendongkrak harga
karet yang selama ini tak kunjung stabil, Kementerian PUPR telah meng
embangkan
pembangunan jalan aspal yang menggunakan karet sebagai campurannya. Hal
tersebut tentu diyakini dapat meningkatkan harga karet dalam negeri dan
menghemat biaya dalam kontruksi pengerasan aspal.

Saat diwawancarai per telepon, Selasa (11/8),
Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat menyampaikan dukungan penuh dalam hal
tersebut dan dengan adanya pengembangan program aspal campur karet ini, maka
memerlukan pasokan karet yang sangat banyak.

Otomatis, dengan begitu akan
menjadikan
harga karet naik, dan berdampak kepada kesejahteraan petani
karet,” ucap Ben.

Di tengah harga karet yang
tak kunjung stabil, menurut Ben, langkah Pemerintah Pusat dalam membeli karet
rakyat, dan menjadikannya sebagai bahan campuran aspal, jadi jelas akan sangat
membantu dalam mensejahterakan kehidupan para petani karet.

Baca Juga :  Imbauan untuk ASN Dinilai Bukan Solusi yang Tepat

Ben yang sudah bekerja selama 27 tahun
di Pekerjaan Umum (PU), mengungkapkan, telah melakukan konsultasi bersama
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kal
teng, Ir Yulianus Simpei
dan mendapati bahwa di balai sendiri, terdapat satuan kerja (Satker) yang akan
membeli langsung karet dari masyarakat, atau tanpa perantara tengkulak guna
menjaga harga karet tetap stabil.

“Ini merupakan suatu hal yang memberikan
harapan cerah kepada para petani karet yang selama ini, memang harga jualnya
tidak stabil. Dengan pengembangan aspal campur karet ini sudah tentu akan
berpengaruh positif pada meningkatnya harga jual karet yang berpihak kepada
masyarakat,” tutur Ben yang salah satu orang yang turut dalam merencanakan, dan
melaksanakan pembukaan wilayah terisolasi
kabupaten seKalteng
dengan membangun jalan dan jembatan di Kalteng.

Mantan kepala Dinas PU Provinsi
Kalteng ini menambahkan, dari hasil konsultasinya bersama kepala balai, untuk
satker nantinya akan membeli karet dari petani dengan harga mulai dari Rp10
Rp12
ribu per kilogramnya, dan ini memang sudah program dari Presiden RI bersama
Menteri PUPR dalam mensejahterakan para petani karet.

Baca Juga :  Musala dan Rumah di Kapuas Hangus Terbakar, Penyebab Masih Belum Diketahui

“Program ini, nantinya akan terus berkelanjutan
selama masih adanya proyek pembangunan jalan, dan diyakini tidak akan
putus-putus dalam penggunaan karet sebagai bahan campurannya,” kata
bupati
dua periode itu.

Ben pun
optimis dengan program aspal campur karet ini yang dinilai mampu menaikkan
harga karet, terutama di pasaran dengan harapan masyakarat menyambut baik
peluang tersebut. “Peluang ini harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin
seperti memperhatikan lagi kebun-kebun karet yang terbengkalai, melakukan
perluasan lahan dan bahkan peremajaan pohon karet,” tutupnya.

KUALA KAPUASGuna mendongkrak harga
karet yang selama ini tak kunjung stabil, Kementerian PUPR telah meng
embangkan
pembangunan jalan aspal yang menggunakan karet sebagai campurannya. Hal
tersebut tentu diyakini dapat meningkatkan harga karet dalam negeri dan
menghemat biaya dalam kontruksi pengerasan aspal.

Saat diwawancarai per telepon, Selasa (11/8),
Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat menyampaikan dukungan penuh dalam hal
tersebut dan dengan adanya pengembangan program aspal campur karet ini, maka
memerlukan pasokan karet yang sangat banyak.

Otomatis, dengan begitu akan
menjadikan
harga karet naik, dan berdampak kepada kesejahteraan petani
karet,” ucap Ben.

Di tengah harga karet yang
tak kunjung stabil, menurut Ben, langkah Pemerintah Pusat dalam membeli karet
rakyat, dan menjadikannya sebagai bahan campuran aspal, jadi jelas akan sangat
membantu dalam mensejahterakan kehidupan para petani karet.

Baca Juga :  Imbauan untuk ASN Dinilai Bukan Solusi yang Tepat

Ben yang sudah bekerja selama 27 tahun
di Pekerjaan Umum (PU), mengungkapkan, telah melakukan konsultasi bersama
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kal
teng, Ir Yulianus Simpei
dan mendapati bahwa di balai sendiri, terdapat satuan kerja (Satker) yang akan
membeli langsung karet dari masyarakat, atau tanpa perantara tengkulak guna
menjaga harga karet tetap stabil.

“Ini merupakan suatu hal yang memberikan
harapan cerah kepada para petani karet yang selama ini, memang harga jualnya
tidak stabil. Dengan pengembangan aspal campur karet ini sudah tentu akan
berpengaruh positif pada meningkatnya harga jual karet yang berpihak kepada
masyarakat,” tutur Ben yang salah satu orang yang turut dalam merencanakan, dan
melaksanakan pembukaan wilayah terisolasi
kabupaten seKalteng
dengan membangun jalan dan jembatan di Kalteng.

Mantan kepala Dinas PU Provinsi
Kalteng ini menambahkan, dari hasil konsultasinya bersama kepala balai, untuk
satker nantinya akan membeli karet dari petani dengan harga mulai dari Rp10
Rp12
ribu per kilogramnya, dan ini memang sudah program dari Presiden RI bersama
Menteri PUPR dalam mensejahterakan para petani karet.

Baca Juga :  Musala dan Rumah di Kapuas Hangus Terbakar, Penyebab Masih Belum Diketahui

“Program ini, nantinya akan terus berkelanjutan
selama masih adanya proyek pembangunan jalan, dan diyakini tidak akan
putus-putus dalam penggunaan karet sebagai bahan campurannya,” kata
bupati
dua periode itu.

Ben pun
optimis dengan program aspal campur karet ini yang dinilai mampu menaikkan
harga karet, terutama di pasaran dengan harapan masyakarat menyambut baik
peluang tersebut. “Peluang ini harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin
seperti memperhatikan lagi kebun-kebun karet yang terbengkalai, melakukan
perluasan lahan dan bahkan peremajaan pohon karet,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru