27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Masih Terlihat Banyak Dibedakan

BUNTOK–Keberhasilan
pembangunan akan sangat tergantung pada peran laki-laki dan perempuan. Di mana
secara bersamaan keduanya adalah sebagai pelaku dan pemanfaatnya.
Ketidakseimbangan atau peminggiran terhadap peran serta dari salah satu elemen
itu, akan berakibat pada ketimpangan atau bahkan ketidakadilan.

Wakil Ketua II Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan (Barsel) Hj Rayuhani kepada
Kalteng Pos, Rabu (12/6) mengatakan, bahwa  tak ada perbedaan gender
antara laki-laki dan perempuan.

“Namun apabila dari segi
fisik kemungkinan belum seimbang karena secara kodratnya memang perempuan
memiliki keterbatasan. Apalagi kalau harus turun lapangan bekerja di lokasi
yang jauh. Itu akan berat dilalui. Ya untuk hal-hal tertentu masih ada
pemilahan,” tutur Rayuhani.

Baca Juga :  Pemkab Barut Harapkan Peningkatan Pelaku Usaha

Politisi PAN Barsel itu
mengatakan, tentunya sangat berharap agar semua Perangkat Daerah (PD) di
lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel untuk membentuk tim Gender Focal
Point. â€œHal itu bertujuan, agar tidak ada lagi perbedaan gender, terutama
di wilayah Kabupaten Barsel,”harapnya.

Sementara itu, Suryadi
Kurnain selaku Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan anak (DPPKB3A) Barsel mengatakan,
strategi yang dibangun adalah untuk mengintegrasikan gender, agar laki-laki dan
perempuan itu sama. Yakni kesamaan kondisi untuk memperoleh hak-haknya sebagai
manusia dalam berbagai bidang. Di antaranya bidang politik, ekonomi dan budaya.

“Juga kesamaan dalam
menikmati hasil pembangunan,” katanya.

Dengan telah digelarnya
sosialisasi terkait kesetaraan gender beberapa waktu lalu, lanjut dia,
tentunya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, khususnya bagi
instansi terkait tentang kesetaraan gender. “Sekaligus dalam rangka persiapan
penyusunan rencana aksi daerah,”ungkapnya.(ner/ila)

Baca Juga :  Layanan Air Minum Kebutuhan Mendasar

BUNTOK–Keberhasilan
pembangunan akan sangat tergantung pada peran laki-laki dan perempuan. Di mana
secara bersamaan keduanya adalah sebagai pelaku dan pemanfaatnya.
Ketidakseimbangan atau peminggiran terhadap peran serta dari salah satu elemen
itu, akan berakibat pada ketimpangan atau bahkan ketidakadilan.

Wakil Ketua II Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan (Barsel) Hj Rayuhani kepada
Kalteng Pos, Rabu (12/6) mengatakan, bahwa  tak ada perbedaan gender
antara laki-laki dan perempuan.

“Namun apabila dari segi
fisik kemungkinan belum seimbang karena secara kodratnya memang perempuan
memiliki keterbatasan. Apalagi kalau harus turun lapangan bekerja di lokasi
yang jauh. Itu akan berat dilalui. Ya untuk hal-hal tertentu masih ada
pemilahan,” tutur Rayuhani.

Baca Juga :  Pemkab Barut Harapkan Peningkatan Pelaku Usaha

Politisi PAN Barsel itu
mengatakan, tentunya sangat berharap agar semua Perangkat Daerah (PD) di
lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel untuk membentuk tim Gender Focal
Point. â€œHal itu bertujuan, agar tidak ada lagi perbedaan gender, terutama
di wilayah Kabupaten Barsel,”harapnya.

Sementara itu, Suryadi
Kurnain selaku Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan anak (DPPKB3A) Barsel mengatakan,
strategi yang dibangun adalah untuk mengintegrasikan gender, agar laki-laki dan
perempuan itu sama. Yakni kesamaan kondisi untuk memperoleh hak-haknya sebagai
manusia dalam berbagai bidang. Di antaranya bidang politik, ekonomi dan budaya.

“Juga kesamaan dalam
menikmati hasil pembangunan,” katanya.

Dengan telah digelarnya
sosialisasi terkait kesetaraan gender beberapa waktu lalu, lanjut dia,
tentunya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, khususnya bagi
instansi terkait tentang kesetaraan gender. “Sekaligus dalam rangka persiapan
penyusunan rencana aksi daerah,”ungkapnya.(ner/ila)

Baca Juga :  Layanan Air Minum Kebutuhan Mendasar

Terpopuler

Artikel Terbaru