27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kenalkan Rumah Betang dengan Hutan yang Asri Jadi Objek Wisata

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) agar objek wisata di wilayah itu dikenal oleh para wisatawan. Pada momen mengenang jasa pahlawan, Pemkab menggelar upacara Hari Pahlawan 10 November di halaman Rumah Betang di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang, Rabu (10/11). 

Tempat itu dipilih sebagai upaya agar Rumah Betang yang sudah berdiri ratusan tahun di desa pedalaman tersebut bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Dengan masuknya wisatawan ke daerah tersebut, maka akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kotim.

“Upacara Hari Pahlawan baru pertama kali dilaksanakan di luar Kota Sampit. Langkah ini saya ambil memperkenalkan Rumah Betang yang menjadi objek wisata kepada para wisatawan,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Kamis (11/11).

Baca Juga :  Berikan Pelayanan Secara Optimal Kepada Masyarakat

Dikatakannya, Rumah Betang itu merupakan aset berharga yang dimiliki Kabupten Kotawaringin Timur, dan keberadaan rumah adat khas suku Dayak (Kalimantan Tengah) itu perlu ditonjolkan sebagai salah satu destinasi wisata budaya.

“Rumah Betang Tumbang Gagu merupakan aset dan menjadi objek wisata, sudah seharusnya dikenalkan kepada wisatawan. Rumah adat itu harus dijaga,” tegasnya.

Halikinnor menambahkan, selain memiliki Rumah Betang yang sudah berdiri sejak ratusan tahun, Desa Tumbang Gagu juga masih memiliki hutan yang asri. Disana masih bisa ditemukan pepohonan seperti kayu ulin, dan lainnya. Dia berharap, dengan berbagai macam cara dilakukan mempromosikan berbagai objek wisata yang dimiliki dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Kotawaringin Timur.

Baca Juga :  Kasus Stunting di Kotim Tertinggi di Kalteng

“Menjaga kelestarian hutan menjadi hal yang terpenting. Dimana sebagai bekal generasi seterusnya untuk mengetahui ciri khas hutan yang ada di Kabupten Kotawaringin Timur,” tukasnya. Selain itu, bupati menginginkan kawasan hutan adat itu nantinya dapat menjadi tempat penelitian yang bermanfaat bagi pendidikan generasi penerus bangsa.

“Saya sengaja menggelar upacara hari pahlawan di Desa Tumbang Gagu. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan cagar budaya adat dan juga membuka keterisolasian akses jalan darat menuju daerah tersebut,” jelas Halikinnor.

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) agar objek wisata di wilayah itu dikenal oleh para wisatawan. Pada momen mengenang jasa pahlawan, Pemkab menggelar upacara Hari Pahlawan 10 November di halaman Rumah Betang di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang, Rabu (10/11). 

Tempat itu dipilih sebagai upaya agar Rumah Betang yang sudah berdiri ratusan tahun di desa pedalaman tersebut bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Dengan masuknya wisatawan ke daerah tersebut, maka akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kotim.

“Upacara Hari Pahlawan baru pertama kali dilaksanakan di luar Kota Sampit. Langkah ini saya ambil memperkenalkan Rumah Betang yang menjadi objek wisata kepada para wisatawan,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Kamis (11/11).

Baca Juga :  Berikan Pelayanan Secara Optimal Kepada Masyarakat

Dikatakannya, Rumah Betang itu merupakan aset berharga yang dimiliki Kabupten Kotawaringin Timur, dan keberadaan rumah adat khas suku Dayak (Kalimantan Tengah) itu perlu ditonjolkan sebagai salah satu destinasi wisata budaya.

“Rumah Betang Tumbang Gagu merupakan aset dan menjadi objek wisata, sudah seharusnya dikenalkan kepada wisatawan. Rumah adat itu harus dijaga,” tegasnya.

Halikinnor menambahkan, selain memiliki Rumah Betang yang sudah berdiri sejak ratusan tahun, Desa Tumbang Gagu juga masih memiliki hutan yang asri. Disana masih bisa ditemukan pepohonan seperti kayu ulin, dan lainnya. Dia berharap, dengan berbagai macam cara dilakukan mempromosikan berbagai objek wisata yang dimiliki dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Kotawaringin Timur.

Baca Juga :  Kasus Stunting di Kotim Tertinggi di Kalteng

“Menjaga kelestarian hutan menjadi hal yang terpenting. Dimana sebagai bekal generasi seterusnya untuk mengetahui ciri khas hutan yang ada di Kabupten Kotawaringin Timur,” tukasnya. Selain itu, bupati menginginkan kawasan hutan adat itu nantinya dapat menjadi tempat penelitian yang bermanfaat bagi pendidikan generasi penerus bangsa.

“Saya sengaja menggelar upacara hari pahlawan di Desa Tumbang Gagu. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan cagar budaya adat dan juga membuka keterisolasian akses jalan darat menuju daerah tersebut,” jelas Halikinnor.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru