26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sosialisasi, Beras Fortivit untuk Mengatasi Atasi Stunting

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
Badan
Urusan Logistik (Bulog) Sampit bekerjasama dengan Pemkab Kotawaringin Timur
(Kotim) menyosialisasi beras fortivit 
untuk membantu program pemerintah mengatasi stunting atau kekerdilan. Sosialisasi
beras dilakukan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim dihadiri
sejumlah Kepala Desa (Kades), Selasa (9/3).

Kepala DPMD Kotim Hawianan mengungkapkan, beras
fortivit yang dijual Bulog merupakan beras bervitamin, beras sehat, yang
diperkaya beberapa mikronutrien sepeni vitamin A, vitamin B1, vitamin 83.
vitamin B6. asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn).

“Rencananya beras ini akan kita sinergikan
dengan program-program di desa dengan harapan dapat menekan angka kejadian
kasus stunting yang lumayan tinggi di Kotim,” ujarnya.

Baca Juga :  Keluar Hutan, Beruang Berkeliaran

Hawianan mencontohkan, seperti pada acara
posyandu balita atau pada kelas PAUD misalnya. Beras fortivit dapat dimasak
menjadi bubur sebagai makanan pendamping bagi balita dan anak-anak. Dananya
mungkin saja, katanya, berasal dari dana desa.

“Menurut saya ini sangat baik karena
menyangkut perkembangan gizi dan kesehatan penerus kita. Saya harap nantinya
desa dapat memanfaatkan keberadaan beras ini dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdrive
Sampit Rony Hadianto mengungkapkan,  saat
ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi keberadaan beras fortivit.  Beras ini diharapkan dapat menjadi jembatan
integrasi kebijakan antarprogram Pemerintah, sehingga dapat mengurangi
prevalensi stunting dan anemia di Kotim.

“Harga jual
beras ini Rp 17 ribu per kilogram, namun unggul karena banyak vitaminnya
dibandingkan beras biasa. Untuk masyarakat yang ingin membeli bisa datang
langsung ke kantor kami,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tetap Disiplin dan Jalankan Protokol Kesehatan

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
Badan
Urusan Logistik (Bulog) Sampit bekerjasama dengan Pemkab Kotawaringin Timur
(Kotim) menyosialisasi beras fortivit 
untuk membantu program pemerintah mengatasi stunting atau kekerdilan. Sosialisasi
beras dilakukan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim dihadiri
sejumlah Kepala Desa (Kades), Selasa (9/3).

Kepala DPMD Kotim Hawianan mengungkapkan, beras
fortivit yang dijual Bulog merupakan beras bervitamin, beras sehat, yang
diperkaya beberapa mikronutrien sepeni vitamin A, vitamin B1, vitamin 83.
vitamin B6. asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn).

“Rencananya beras ini akan kita sinergikan
dengan program-program di desa dengan harapan dapat menekan angka kejadian
kasus stunting yang lumayan tinggi di Kotim,” ujarnya.

Baca Juga :  Keluar Hutan, Beruang Berkeliaran

Hawianan mencontohkan, seperti pada acara
posyandu balita atau pada kelas PAUD misalnya. Beras fortivit dapat dimasak
menjadi bubur sebagai makanan pendamping bagi balita dan anak-anak. Dananya
mungkin saja, katanya, berasal dari dana desa.

“Menurut saya ini sangat baik karena
menyangkut perkembangan gizi dan kesehatan penerus kita. Saya harap nantinya
desa dapat memanfaatkan keberadaan beras ini dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdrive
Sampit Rony Hadianto mengungkapkan,  saat
ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi keberadaan beras fortivit.  Beras ini diharapkan dapat menjadi jembatan
integrasi kebijakan antarprogram Pemerintah, sehingga dapat mengurangi
prevalensi stunting dan anemia di Kotim.

“Harga jual
beras ini Rp 17 ribu per kilogram, namun unggul karena banyak vitaminnya
dibandingkan beras biasa. Untuk masyarakat yang ingin membeli bisa datang
langsung ke kantor kami,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tetap Disiplin dan Jalankan Protokol Kesehatan

Terpopuler

Artikel Terbaru