33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dampak Karhutla, 2.394 Warga Kotim Terkena ISPA

SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di
Kabupaten Kotawaringin Timur mulai terlihat dampaknya. Hal itu bisa dilihat
dari jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (Ispa) dan diare
yang terjadi di kabupaten yang dipimpin Bupati Supian Hadi itu.

Terhitung sejak Juli – 7 Agustus
2019, sudah ribuan orang terkena ispa. Data yang tercatat di Dinas Kesehatan
Kotim, ispa di daerah itu mencapai 2.394 kasus. Untuk penderita diare mencapai
672 orang. Jumlah kasus tersebut tersebar di 21 puskesmas yang ada di 17
kecamatan yang ada di Bumi Habaring Hurung. Namun sampai saat ini belum ada
korban jiwa.

Dari 21 puskesmas, Parenggean
yang banyak penderita ispa dan diare dengan total 553 kasus. Sedangkan
puskesmas yang sedikit penderita dua penyakit tersebut adalah Tumbang Panyahuan
20 kasus. “Masalah kasus ispa dan diare ini disebabkan oleh kondisi cuaca dan
udara yang tidak sehat. Apalagi saat ini kondisi Kotim karena asap yang
disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang belum berhenti,” kata kepala
Dinas Kesehatan Kotim melalui Kabid P2P Bakhrudin, Rabu (7/8).

Baca Juga :  Prihatin, Ada Anak di Bawah Umur Jualan di Lampu Merah

“Hal ini menandakan kondisi udara
yang memang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama saluran pernapasan. Kami
mengharapkan kepada masyarakat jangan terlalu banyak beraktivitas di luar
rumah. Apalagi bepergian tidak mengggunakan masker. Dalam waktu dekat ini,
Dinas Kesehatan akan membagikan masker kepada masyarakat,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi hal yang
tidak diinginkan, Dinkes Kotim juga akan menyurati puskesmas yang ada di Kotim
untuk memeriksa warga di wilayah masing-masing. “Kami melakukan penyuluhan
keliling terkait kewaspadaan dan pencegahan penyakit yang terjadi di musim
kemarau ini, terutama Ispa dan diare serta melakukan penyuluhan kelompok
terkait hal yang sama,” katanya.

Bakhrudin menambahkan, Dinkes
juga akan bekerjasama dengan BTKL Banjar Baru untuk pemeriksaan kualitas udara.
“Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa bahayanya kualitas udara yang ada
di Kotim saat ini. Sebab kita masih belum bisa memprediksi kapan asap ini akan
berakhir. Yang pastinya dari Dinkes melakukan berbagai upaya agar warga tidak
lagi menderita penyakit ispa dan diare,” akuinya. (rif/ens/ctk/nto)

Baca Juga :  Ini Pesan Ketua DPRD Kotim Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 di Kotim

Data Ispa-Diare 21 Puskesmas di Kotim:

Ketapang I dan II              :
529 kasus

Baamang I dan II               :
323

Bagendang                         :
143

Mentaya Seberang         : 236

Kota Besi                             :123

Cempaka Mulia                  :146

Ujung Pandaran               :141

Samuda                                :48

Bapinang                             :101

Pasir Putih                           :83

Pundu                                   :123

Parenggean                        :553

Kuala Kuayan                     :177

Tumbang Sangai               :56

Tumbang Kalang               :118

Sebabi                                  :105

Tumbang Panyahuan     : 20

Tualan Hulu                        :47

SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di
Kabupaten Kotawaringin Timur mulai terlihat dampaknya. Hal itu bisa dilihat
dari jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (Ispa) dan diare
yang terjadi di kabupaten yang dipimpin Bupati Supian Hadi itu.

Terhitung sejak Juli – 7 Agustus
2019, sudah ribuan orang terkena ispa. Data yang tercatat di Dinas Kesehatan
Kotim, ispa di daerah itu mencapai 2.394 kasus. Untuk penderita diare mencapai
672 orang. Jumlah kasus tersebut tersebar di 21 puskesmas yang ada di 17
kecamatan yang ada di Bumi Habaring Hurung. Namun sampai saat ini belum ada
korban jiwa.

Dari 21 puskesmas, Parenggean
yang banyak penderita ispa dan diare dengan total 553 kasus. Sedangkan
puskesmas yang sedikit penderita dua penyakit tersebut adalah Tumbang Panyahuan
20 kasus. “Masalah kasus ispa dan diare ini disebabkan oleh kondisi cuaca dan
udara yang tidak sehat. Apalagi saat ini kondisi Kotim karena asap yang
disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang belum berhenti,” kata kepala
Dinas Kesehatan Kotim melalui Kabid P2P Bakhrudin, Rabu (7/8).

Baca Juga :  Prihatin, Ada Anak di Bawah Umur Jualan di Lampu Merah

“Hal ini menandakan kondisi udara
yang memang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama saluran pernapasan. Kami
mengharapkan kepada masyarakat jangan terlalu banyak beraktivitas di luar
rumah. Apalagi bepergian tidak mengggunakan masker. Dalam waktu dekat ini,
Dinas Kesehatan akan membagikan masker kepada masyarakat,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi hal yang
tidak diinginkan, Dinkes Kotim juga akan menyurati puskesmas yang ada di Kotim
untuk memeriksa warga di wilayah masing-masing. “Kami melakukan penyuluhan
keliling terkait kewaspadaan dan pencegahan penyakit yang terjadi di musim
kemarau ini, terutama Ispa dan diare serta melakukan penyuluhan kelompok
terkait hal yang sama,” katanya.

Bakhrudin menambahkan, Dinkes
juga akan bekerjasama dengan BTKL Banjar Baru untuk pemeriksaan kualitas udara.
“Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa bahayanya kualitas udara yang ada
di Kotim saat ini. Sebab kita masih belum bisa memprediksi kapan asap ini akan
berakhir. Yang pastinya dari Dinkes melakukan berbagai upaya agar warga tidak
lagi menderita penyakit ispa dan diare,” akuinya. (rif/ens/ctk/nto)

Baca Juga :  Ini Pesan Ketua DPRD Kotim Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 di Kotim

Data Ispa-Diare 21 Puskesmas di Kotim:

Ketapang I dan II              :
529 kasus

Baamang I dan II               :
323

Bagendang                         :
143

Mentaya Seberang         : 236

Kota Besi                             :123

Cempaka Mulia                  :146

Ujung Pandaran               :141

Samuda                                :48

Bapinang                             :101

Pasir Putih                           :83

Pundu                                   :123

Parenggean                        :553

Kuala Kuayan                     :177

Tumbang Sangai               :56

Tumbang Kalang               :118

Sebabi                                  :105

Tumbang Panyahuan     : 20

Tualan Hulu                        :47

Terpopuler

Artikel Terbaru