33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

DBD Mulai Ancam Warga, Penderita Terbanyak di Kota Muara Teweh

MUARA TEWEH-Demam berdarah dengue (DBD) mulai
mengancam masyarakat Kabupaten Batara, khususnya di Kota Muara Teweh. Tercatat
pada bulan Desember 2019, ada sebanyak 30 kasus DBD.

 â€œDari 30
penderita DBD, yang tersebar di beberapa kecamatan di Batara. Paling terbanyak
penderitanya yakni di Kota Muara Teweh sendiri,” ujar Plt Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batara, Siswandoyo, belum lama ini.

Dikes juga langsung mengambil tindakan dengan
melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah kawasan dalam Kota Muara Teweh.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar menerima dengan baik
petugas fogging dan menunjukan tempat yang dianggab rawan atau tempat
berkumpulnya nyamuk DBD.

“Saat petugas melakukan pengasapan, diharapkan
kepada masyarakat agar segera keluar rumah supaya tidak terkena asap, begitu
juga makanan, minuman serta bahan makanan lainnya untuk ditutup rapat agar
tidak terkontaminasi racun pogging,” jelasnya.

Baca Juga :  SHD : Kami Berdua Pamit dan Memohon Maaf Selama Menjalankan Tugas dan

Selain upaya fogging, dia juga meminta kepada
seluruh lapisan masyarakat untuk andil dan bersama-sama mengantisipasi serta
memberantas sarang nyamuk. Yakni dengan cara menutup tempat penampungan air,
menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali.

Selalu memantau jentik nyamuk dan selalu waspada
terhadap gigitan nyamuk. Apakah menggunakan repelen antinyamuk, menanam tanaman
pengusir nyamuk, melakukan larvasidasi atau menggunakan kelambu sewaktu tidur.

“Jika sakit, segeralah berobat ke puskesmas atau
rumah sakit atau ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Jangan lupa, tetaplah
berperilaku hidup bersih dan sehat,” tutup Siswandoyo.(adl/uni)

MUARA TEWEH-Demam berdarah dengue (DBD) mulai
mengancam masyarakat Kabupaten Batara, khususnya di Kota Muara Teweh. Tercatat
pada bulan Desember 2019, ada sebanyak 30 kasus DBD.

 â€œDari 30
penderita DBD, yang tersebar di beberapa kecamatan di Batara. Paling terbanyak
penderitanya yakni di Kota Muara Teweh sendiri,” ujar Plt Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batara, Siswandoyo, belum lama ini.

Dikes juga langsung mengambil tindakan dengan
melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah kawasan dalam Kota Muara Teweh.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar menerima dengan baik
petugas fogging dan menunjukan tempat yang dianggab rawan atau tempat
berkumpulnya nyamuk DBD.

“Saat petugas melakukan pengasapan, diharapkan
kepada masyarakat agar segera keluar rumah supaya tidak terkena asap, begitu
juga makanan, minuman serta bahan makanan lainnya untuk ditutup rapat agar
tidak terkontaminasi racun pogging,” jelasnya.

Baca Juga :  SHD : Kami Berdua Pamit dan Memohon Maaf Selama Menjalankan Tugas dan

Selain upaya fogging, dia juga meminta kepada
seluruh lapisan masyarakat untuk andil dan bersama-sama mengantisipasi serta
memberantas sarang nyamuk. Yakni dengan cara menutup tempat penampungan air,
menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali.

Selalu memantau jentik nyamuk dan selalu waspada
terhadap gigitan nyamuk. Apakah menggunakan repelen antinyamuk, menanam tanaman
pengusir nyamuk, melakukan larvasidasi atau menggunakan kelambu sewaktu tidur.

“Jika sakit, segeralah berobat ke puskesmas atau
rumah sakit atau ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Jangan lupa, tetaplah
berperilaku hidup bersih dan sehat,” tutup Siswandoyo.(adl/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru