26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pembangunan Sarana Pendidikan Dinilai Belum Merata

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk memprioritaskan pemerataan pembangunan
sarana pendidikan. Pasalnya, Anggota DPRD Kotim Riskon Fabiansyah menilai
pembangunan sarana prasarana pendidikan belum merata.

“Pembangunan infrastruktur
pendidikan di Kabupaten Kotim belum merata karena masih ada beberapa sekolah di
wilayah pelosok yang kondisinya memprihatinkan, seperti kondisi bangunan
sekolah yang rusak, dan juga masih ada kekurangan tenaga pendidik,” ujar Anggota
Komisi III ini ketika dibincangi, Senin (3/2).

Ia meminta pemerintah daerah
segera melakukan pendataan agar nantinya sekolah yang rusak dapat diperbaiki
dan mutu pendidikan di Kotim bisa lebih baik lagi. Pasalnya, sektor pendidikan
merupakan salah satu program pembangunan prioritas pemerintah daerah.

Baca Juga :  BMKG Ingatkan Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Kotim

“Kondisi rusaknya gedung
mengganggu kegiatan belajar mengajar para siswa, keluhan seperti ini disampaikan
oleh masyarakat sekitar sekolah. Mereka mengaku sudah beberapa kali mengusulkan
agar ada perbaikan sekolah dan penambahan guru, tetapi usulan itu belum
dipenuhi,” ujar Riskon.

Politikus Partai Golkar ini
juga mengatakan pemerintah daerah selama ini hanya berjanji untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, tetapi kenyataannya di lapangan masih banyak sarana
pendidikan yang kurang memadai.

“Pemerintah daerah sering
memberikan bantuan yang tidak sesuai dengan yang diperlukan. Ini yang harus
dievaluasi agar setiap program pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan,” ucap Riskon.

Ia juga menambahkan pemerataan
dan peningkatan infrastruktur pendidikan tidak dapat hanya mengandalkan APBD
saja, tetapi juga perlu mencari bantuan anggaran dari pemerintah provinsi
maupun pemerintah pusat. Bahkan, pihak swasta seperti melibatkan perusahaan
kelapa sawit. Hal ini dapat meringankan pemerintah daerah dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan di Kabupaten Kotim ini. (bah/ila)

Baca Juga :  Empat Desa di Batara Masih Sangat Tertingal

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk memprioritaskan pemerataan pembangunan
sarana pendidikan. Pasalnya, Anggota DPRD Kotim Riskon Fabiansyah menilai
pembangunan sarana prasarana pendidikan belum merata.

“Pembangunan infrastruktur
pendidikan di Kabupaten Kotim belum merata karena masih ada beberapa sekolah di
wilayah pelosok yang kondisinya memprihatinkan, seperti kondisi bangunan
sekolah yang rusak, dan juga masih ada kekurangan tenaga pendidik,” ujar Anggota
Komisi III ini ketika dibincangi, Senin (3/2).

Ia meminta pemerintah daerah
segera melakukan pendataan agar nantinya sekolah yang rusak dapat diperbaiki
dan mutu pendidikan di Kotim bisa lebih baik lagi. Pasalnya, sektor pendidikan
merupakan salah satu program pembangunan prioritas pemerintah daerah.

Baca Juga :  BMKG Ingatkan Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Kotim

“Kondisi rusaknya gedung
mengganggu kegiatan belajar mengajar para siswa, keluhan seperti ini disampaikan
oleh masyarakat sekitar sekolah. Mereka mengaku sudah beberapa kali mengusulkan
agar ada perbaikan sekolah dan penambahan guru, tetapi usulan itu belum
dipenuhi,” ujar Riskon.

Politikus Partai Golkar ini
juga mengatakan pemerintah daerah selama ini hanya berjanji untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, tetapi kenyataannya di lapangan masih banyak sarana
pendidikan yang kurang memadai.

“Pemerintah daerah sering
memberikan bantuan yang tidak sesuai dengan yang diperlukan. Ini yang harus
dievaluasi agar setiap program pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan,” ucap Riskon.

Ia juga menambahkan pemerataan
dan peningkatan infrastruktur pendidikan tidak dapat hanya mengandalkan APBD
saja, tetapi juga perlu mencari bantuan anggaran dari pemerintah provinsi
maupun pemerintah pusat. Bahkan, pihak swasta seperti melibatkan perusahaan
kelapa sawit. Hal ini dapat meringankan pemerintah daerah dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan di Kabupaten Kotim ini. (bah/ila)

Baca Juga :  Empat Desa di Batara Masih Sangat Tertingal

Terpopuler

Artikel Terbaru