25.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Gedung SMP Retak, Ini Yang Dilakukan Dewan

PURUK CAHU–Menanggapi laporan
retaknya gedung sekolah di SMPN 5 Murung, anggota DPRD Murung Raya (Mura) pun
langsung turun langsung ke lokasi sekolah, Senin (3/2). Gedung sekolah
diektahui baru saja ditempati sekitar empat bulan, kini sudah mengalami retak
di beberapa sudur ruang kelas dan lantai hingga dinding.

Gad F Silam bersama H Epi
Siswanto dan Gunawan Anggota Komisi I DPRD Mura yang melakukan peninjauan
kelapangan menyoroti pengerjaan proyek tersebut. “Pembangunan gedung ini kan
menggunakan APBD, jadi kontraktor yang melaksanakan proyek harus bertanggung
jawab. Ini sangat merugikan pihak pemerintah maupun masyarakat,” bebernya.

Dikatakan, anggaran sudah
diberikan, tetapi kualitas pekerjaan tidak memuaskan. “Kami selaku pihak legislatif
mengimbau kepada dinas teknis terkait harusnya lebih ketat melakukan
pengawasan. Jangan cuma menerima laporan hasil pekerjaan di atas meja saja dari
kontraktor,” tegas Gad F Silam.

Baca Juga :  Sinergi untuk Program Pembangunan Terarah

Menurut keterangan Kepala SMPN
5 Jaya Asi, para guru dan murid yang berjumlah kurang lebih 80 orang panik
karena lantai sempat mengeluarkan suara akibat retak dan keramik lantai dalam
kondisi pecah.

“Kami tidak mau mengambil
risiko, seperti kejadian di pulau Jawa, rencana Selasa (hari ini, red) siswa
kelas 8 akan pindah kembali ke gedung lama,” kata Jaya Asi dikonfirmasi.

Gedung yang lama tersebut
berada di Jalan Respendikin.  Pihak DPRD Mura merencanakan akan membicarakan
hal ini dengan pihak terkait, beberapa waktu kedepan. Hal ini guna mendesak
pihak yang berkompeten tersebut untuk segera melakukan pembenahan kembali.

Tujuannya tak lain agar kegiatan
belajar mengajar di SMPN 5 Murung tidak terganggu karena lambannya perbaikan
gedung sekolah. (dad/ila)

Baca Juga :  Raperda Perubahan RPJMD dan Pembubaran Perusda Disahkan

PURUK CAHU–Menanggapi laporan
retaknya gedung sekolah di SMPN 5 Murung, anggota DPRD Murung Raya (Mura) pun
langsung turun langsung ke lokasi sekolah, Senin (3/2). Gedung sekolah
diektahui baru saja ditempati sekitar empat bulan, kini sudah mengalami retak
di beberapa sudur ruang kelas dan lantai hingga dinding.

Gad F Silam bersama H Epi
Siswanto dan Gunawan Anggota Komisi I DPRD Mura yang melakukan peninjauan
kelapangan menyoroti pengerjaan proyek tersebut. “Pembangunan gedung ini kan
menggunakan APBD, jadi kontraktor yang melaksanakan proyek harus bertanggung
jawab. Ini sangat merugikan pihak pemerintah maupun masyarakat,” bebernya.

Dikatakan, anggaran sudah
diberikan, tetapi kualitas pekerjaan tidak memuaskan. “Kami selaku pihak legislatif
mengimbau kepada dinas teknis terkait harusnya lebih ketat melakukan
pengawasan. Jangan cuma menerima laporan hasil pekerjaan di atas meja saja dari
kontraktor,” tegas Gad F Silam.

Baca Juga :  Sinergi untuk Program Pembangunan Terarah

Menurut keterangan Kepala SMPN
5 Jaya Asi, para guru dan murid yang berjumlah kurang lebih 80 orang panik
karena lantai sempat mengeluarkan suara akibat retak dan keramik lantai dalam
kondisi pecah.

“Kami tidak mau mengambil
risiko, seperti kejadian di pulau Jawa, rencana Selasa (hari ini, red) siswa
kelas 8 akan pindah kembali ke gedung lama,” kata Jaya Asi dikonfirmasi.

Gedung yang lama tersebut
berada di Jalan Respendikin.  Pihak DPRD Mura merencanakan akan membicarakan
hal ini dengan pihak terkait, beberapa waktu kedepan. Hal ini guna mendesak
pihak yang berkompeten tersebut untuk segera melakukan pembenahan kembali.

Tujuannya tak lain agar kegiatan
belajar mengajar di SMPN 5 Murung tidak terganggu karena lambannya perbaikan
gedung sekolah. (dad/ila)

Baca Juga :  Raperda Perubahan RPJMD dan Pembubaran Perusda Disahkan

Terpopuler

Artikel Terbaru