30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemda Diberi Peluang Kelola Taman Satwa

SUKAMARA – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Kalimantan Tengah (Kalteng) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun
membuka peluang bagi pemda yang ingin mengelola kawasan konservasi Suaka Margasatwa
(SM) Lamandau atau membangun lembaga konservasi maupun Taman Satwa di sekitar
kawasan SM Lamandau.

Kepala SKW II BKSDA Kalteng Dendy
Setiadi mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk membangun kerja sama dalam
hal kemitraan konservasi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan kerja
sama antara pemerintah daerah maupun masyarakat (LSM). Hal ini dilakukan selain
untuk memaksimalkan pengawasan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Lamandau, sekaligus
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah.

“Kemungkinan nanti kita akan
membentuk kerja sama dengan pemerintah daerah, dalam upaya pengendalian maupun
pengelolaan Suaka Margasatwa. Hal tersebut memungkinkan saja tinggal komitmen
kita bersama dalam hal melestarikan kawasan konservasi,” ujar Dendy Setiadi,
saat dikonfirmasi awak media, belum lama ini.

Baca Juga :  Satu Pekan, Ada 7 Pasien Tertular Covid-19 Meninggal

Dendy menjelaskan, terkait dengan
karja sama yang akan dilaksanakan dalam hal pengawasan, selama ini sudah
berjalan dengan menggandeng NGO, lembaga konservasi OF-UK Indonesia.

“Sejauh ini yang sudah berjalan,
kami bekerja sama dengan OF-UK, yang mana mereka turut membantu dengan
menempatkan personel mereka maupun mitra Polhut di kawasan SM Lamandau,”
jelasnya.

Dendy menambahkan, sejauh ini
memang belum ada rencana ataupun pemda yang ingin mengelola kawasan Konservasi
Suaka Margasatwa untuk dikelola oleh pemerintah daerah. “Namun kita sudah ada
komunikasi terkait upaya apa saja yang bisa untuk menarik minat kunjungan
wisatawan ke daerah, salah satunya dengan rencana pengembangan kawasan
konservasi Suaka Margasatwa,” imbuhnya.

Dendy meneruskan, pihaknya sebagai
salah satu regulator yang terkait dengan pengelolaan satwa liar, melihat saat
ini masih banyak banyak sekali peluang untuk mewujudkan rencana tersebut. Mengingat,
potensi satwa yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisatawan cukup banyak,
baik itu hasil sitaan dari masyarakat maupun satwa liar hasil evakuasi dari
kawasan permukiman penduduk.

Baca Juga :  Kunanto Dukung Satgas Desa Tangkal Covid-19

“Ada satwa yang bisa dilepasliarkan,
ada juga yang tidak bisa dilepasliarkan, karena sudah terlalu jinak dan tidak
bisa hidup di hutan. Satwa inilah yang bisa kita dibuat pola semacam lembaga
konservasi atau sejenis taman satwa atau dengan pola pengelolaan menjadi BUMD,”
bebernya.

Untuk itu pihaknya mendorong agar
pemerintah yang ingin mengelola agar membangun dulu BUMDnya, dan membentuk izin
ke pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

Kawasan Suaka Margasatwa Lamandau sendiri merupakan satu-satunya
suaka margasatwa yang ada di Kalimantan Tengah, dengan lokasinya yang berada di
antara Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan melintasi
Sungai Lamandau. (lan/ami/nto)

SUKAMARA – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Kalimantan Tengah (Kalteng) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun
membuka peluang bagi pemda yang ingin mengelola kawasan konservasi Suaka Margasatwa
(SM) Lamandau atau membangun lembaga konservasi maupun Taman Satwa di sekitar
kawasan SM Lamandau.

Kepala SKW II BKSDA Kalteng Dendy
Setiadi mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk membangun kerja sama dalam
hal kemitraan konservasi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan kerja
sama antara pemerintah daerah maupun masyarakat (LSM). Hal ini dilakukan selain
untuk memaksimalkan pengawasan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Lamandau, sekaligus
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah.

“Kemungkinan nanti kita akan
membentuk kerja sama dengan pemerintah daerah, dalam upaya pengendalian maupun
pengelolaan Suaka Margasatwa. Hal tersebut memungkinkan saja tinggal komitmen
kita bersama dalam hal melestarikan kawasan konservasi,” ujar Dendy Setiadi,
saat dikonfirmasi awak media, belum lama ini.

Baca Juga :  Satu Pekan, Ada 7 Pasien Tertular Covid-19 Meninggal

Dendy menjelaskan, terkait dengan
karja sama yang akan dilaksanakan dalam hal pengawasan, selama ini sudah
berjalan dengan menggandeng NGO, lembaga konservasi OF-UK Indonesia.

“Sejauh ini yang sudah berjalan,
kami bekerja sama dengan OF-UK, yang mana mereka turut membantu dengan
menempatkan personel mereka maupun mitra Polhut di kawasan SM Lamandau,”
jelasnya.

Dendy menambahkan, sejauh ini
memang belum ada rencana ataupun pemda yang ingin mengelola kawasan Konservasi
Suaka Margasatwa untuk dikelola oleh pemerintah daerah. “Namun kita sudah ada
komunikasi terkait upaya apa saja yang bisa untuk menarik minat kunjungan
wisatawan ke daerah, salah satunya dengan rencana pengembangan kawasan
konservasi Suaka Margasatwa,” imbuhnya.

Dendy meneruskan, pihaknya sebagai
salah satu regulator yang terkait dengan pengelolaan satwa liar, melihat saat
ini masih banyak banyak sekali peluang untuk mewujudkan rencana tersebut. Mengingat,
potensi satwa yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisatawan cukup banyak,
baik itu hasil sitaan dari masyarakat maupun satwa liar hasil evakuasi dari
kawasan permukiman penduduk.

Baca Juga :  Kunanto Dukung Satgas Desa Tangkal Covid-19

“Ada satwa yang bisa dilepasliarkan,
ada juga yang tidak bisa dilepasliarkan, karena sudah terlalu jinak dan tidak
bisa hidup di hutan. Satwa inilah yang bisa kita dibuat pola semacam lembaga
konservasi atau sejenis taman satwa atau dengan pola pengelolaan menjadi BUMD,”
bebernya.

Untuk itu pihaknya mendorong agar
pemerintah yang ingin mengelola agar membangun dulu BUMDnya, dan membentuk izin
ke pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

Kawasan Suaka Margasatwa Lamandau sendiri merupakan satu-satunya
suaka margasatwa yang ada di Kalimantan Tengah, dengan lokasinya yang berada di
antara Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan melintasi
Sungai Lamandau. (lan/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru