26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

ODGJ dan Penyandang Disabilitas Juga Harus Vaksinasi

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO- Pelayanan Vaksinasi oleh UPT Puskesmas Benao dilaksanakan di 11 desa secara bergantian. Hal itu dilakukan agar tingkat capaian vaksinasi bisa tercapai wilayah kerjanya. Kepala Puskesmas, Holdeson, optimistis  bisa mencapai target.

Dijelaskan, pencanangan vaksinasi menargetkan  tenaga kesehatan sebanyak 52 orang, Lansia 432 orang, Pelayan Publik 508 orang, serta Pendidik (Guru) sebanyak 236 orang. Target tersebut merupakan perencanaan awal capaian UPT Puskesmas Benao yang berlokasi  di Jalan pembangunan No.1, Benao Hulu, Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Holdeson yang juga akrab disapa Deson menjelaskan, bahwa temuan atau pelaksanaan terkadang bisa kurang atau bahkan melebihi ekspektasi. Sebagai contoh pada Vaksinasi Dosis 1, capaian untuk lansia hanya 189 orang, pelayan publik 373 orang, Pendidik 217 orang saja yang mana seluruhnya kurang dari yang di targerkan. Meski begitu Tenaga Kesehatan di targetkan sebanyak 52 orang namun pencapaian adalah 62 orang serta Orang Dengan Gangguan Jiwa tervaksin sebanyak 3 (Tiga) orang serta 1  penyandang Disabilitas.

Baca Juga :  Pipa PDAM Tersumbat, Pelanggan Wilayah Hulu Terancam Krisis Air

Deson menjelaskan ODGJ serta penyandang Disabilitas juga turut diperhatikan dalam capaian vaksinasi."ODGJ pabila ada kita vaksin juga karena virus tidak pandang bulu. Untuk penyandang disabilitas sudah tentu kita wajibkan pelayanannya" jelasnya pada Prokalteng.co.

Ditambahnya bahwa ODGJ dan penyandang Disabilitas keduanya memerlukan perhatian khusus, terutama dari pihak keluarga. Petugas Puskesmas telah menyediakan serta datang ke 11 desa dalam wilayahnya, namun keluarga terkaitlah yang perlu kesadaran untuk mengantar mereka agar divaksin.

Saat pemberian Dosis 2, Tenaga Kesehatan 58 (Lima Puluh Delapan), Lansia 80 (Delapan Puluh), Pelayan Publik 104 (Seratus Empat), dan Pendidik 132 (Serarus Tiga Puluh Dua) serta 1 penyandang Disabilitas.

"Kendala itu pasti ada, banyak hal, salah satunya adalah komorbit atau penyakit bawaan, contohnya Hypertensi, itu tidak akan divaksin" kata Deson.

Baca Juga :  Warga Diminta Berpartisipasi Sukseskan Pilkades

Komorbit menjadi penghabat bertambahnya angka pemberian vaksin terutama pada Lansia. Meski begitu Deson mengaku Optimis akan tuntasnya pemberian vaksin yang ditargetkan dan ditugaskan pada UPT Puskesmas Benao.

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO- Pelayanan Vaksinasi oleh UPT Puskesmas Benao dilaksanakan di 11 desa secara bergantian. Hal itu dilakukan agar tingkat capaian vaksinasi bisa tercapai wilayah kerjanya. Kepala Puskesmas, Holdeson, optimistis  bisa mencapai target.

Dijelaskan, pencanangan vaksinasi menargetkan  tenaga kesehatan sebanyak 52 orang, Lansia 432 orang, Pelayan Publik 508 orang, serta Pendidik (Guru) sebanyak 236 orang. Target tersebut merupakan perencanaan awal capaian UPT Puskesmas Benao yang berlokasi  di Jalan pembangunan No.1, Benao Hulu, Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Holdeson yang juga akrab disapa Deson menjelaskan, bahwa temuan atau pelaksanaan terkadang bisa kurang atau bahkan melebihi ekspektasi. Sebagai contoh pada Vaksinasi Dosis 1, capaian untuk lansia hanya 189 orang, pelayan publik 373 orang, Pendidik 217 orang saja yang mana seluruhnya kurang dari yang di targerkan. Meski begitu Tenaga Kesehatan di targetkan sebanyak 52 orang namun pencapaian adalah 62 orang serta Orang Dengan Gangguan Jiwa tervaksin sebanyak 3 (Tiga) orang serta 1  penyandang Disabilitas.

Baca Juga :  Pipa PDAM Tersumbat, Pelanggan Wilayah Hulu Terancam Krisis Air

Deson menjelaskan ODGJ serta penyandang Disabilitas juga turut diperhatikan dalam capaian vaksinasi."ODGJ pabila ada kita vaksin juga karena virus tidak pandang bulu. Untuk penyandang disabilitas sudah tentu kita wajibkan pelayanannya" jelasnya pada Prokalteng.co.

Ditambahnya bahwa ODGJ dan penyandang Disabilitas keduanya memerlukan perhatian khusus, terutama dari pihak keluarga. Petugas Puskesmas telah menyediakan serta datang ke 11 desa dalam wilayahnya, namun keluarga terkaitlah yang perlu kesadaran untuk mengantar mereka agar divaksin.

Saat pemberian Dosis 2, Tenaga Kesehatan 58 (Lima Puluh Delapan), Lansia 80 (Delapan Puluh), Pelayan Publik 104 (Seratus Empat), dan Pendidik 132 (Serarus Tiga Puluh Dua) serta 1 penyandang Disabilitas.

"Kendala itu pasti ada, banyak hal, salah satunya adalah komorbit atau penyakit bawaan, contohnya Hypertensi, itu tidak akan divaksin" kata Deson.

Baca Juga :  Warga Diminta Berpartisipasi Sukseskan Pilkades

Komorbit menjadi penghabat bertambahnya angka pemberian vaksin terutama pada Lansia. Meski begitu Deson mengaku Optimis akan tuntasnya pemberian vaksin yang ditargetkan dan ditugaskan pada UPT Puskesmas Benao.

Terpopuler

Artikel Terbaru