28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pipa PDAM Tersumbat, Pelanggan Wilayah Hulu Terancam Krisis Air

PURUK CAHU- Kurangnya
tenaga pendorong air pada pipa utama untuk distribusi air ke wilayah hulu atau
di dataran tinggi menjadi kendala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Puruk Cahu.
Oleh sebab itu, solusi utamanya harus menambah satu unit lagi mesin booster
dengan membangun di simpang Konut guna menambah tenaga pendorong
pendistribusian air.

Di tanjakan simpang
Konut merupakan jalur pipa utama, di mana air tidak mampu menembus ke dataran
tinggi, sehingga untuk wilayah Jalan A Yani, Jalan Jenderal Sudirman termasuk
DAM Puruk Cahu kesulitan dijangkau saluran distribusi air PDAM.

“Permasalahan
tersebut dinilai krusial, sebab bila tidak ditangani, maka krisis air bersih
bagi pelanggan yang tinggal di wilayah atas tidak dapat menikmati air dari
PDAM,” kata Direktur PDAM Puruk Cahu, Esliter, kemarin (5/7).

Baca Juga :  Antisipasi Virus Korona, Puluhan Wisatawan dan ABK dari Singapura Dipe

PDAM Puruk Cahu terus
mencari kendala yang paling krusial yang mengakibatkan tersumbatnya distribusi
air ke rumah-rumah pelanggan. 

“Bisa kita lihat
sendiri kondisi air di depan Ranch Mini Distanik Jalan A Yani air distribusi
air sangat baik, bahkan ketika kran dibuka semburan air mencapai ketinggian enam
meter. Namun setelah dicek ditanjakan simpang Konut, tepat di depan Penginapan
Banua Barito ketika kran dibuka, tidak ada semburan air bahkan ketinggian air
tidak sampai lima persen. Padahal pembukaan krannya dari ruas pipa utama,” bebernya.

Sehingga secara teknis
jelas dorongan air tidak mampu menembus tanjakan simpang Konut yang cukup
tinggi, sehingga distribusi air tidak mampu menjangkau di wilayah A Yani dan Jenderal
Sudirman termasuk perkantoran Pemkab Batara.

Baca Juga :  Masih Berani Aksi Bali? Bakal Berhadapan dengan Blue Light Patrol Loh!

 â€œKami menjamin dengan membangun booster
tambahan tepatnya di titik Ranch Mini Distanik akan menjadi solusi tepat dan
efektif, karena sumber permasalahannya ada di tanjakan itu, kalau air mampu
didorong hingga melewati tanjakan, maka dipastikan penyuplaian air ke wilayah
atas akan normal,” tuturnya.

Untuk meralisasikan
solusi tersebut, PDAM saat ini tidak ada memiliki anggaran yang cukup, sehingga
diminta dukungan baik dari Pemerintah Kabupaten termasuk pihak legislatif.
“Karena membangun booster adalah satu satunya solusi tepat yang bisa
dilakukan untuk mengatasi gangguan distribusi air PDAM yang terjadi selama
ini,” pungkasnya. (her/ram)

PURUK CAHU- Kurangnya
tenaga pendorong air pada pipa utama untuk distribusi air ke wilayah hulu atau
di dataran tinggi menjadi kendala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Puruk Cahu.
Oleh sebab itu, solusi utamanya harus menambah satu unit lagi mesin booster
dengan membangun di simpang Konut guna menambah tenaga pendorong
pendistribusian air.

Di tanjakan simpang
Konut merupakan jalur pipa utama, di mana air tidak mampu menembus ke dataran
tinggi, sehingga untuk wilayah Jalan A Yani, Jalan Jenderal Sudirman termasuk
DAM Puruk Cahu kesulitan dijangkau saluran distribusi air PDAM.

“Permasalahan
tersebut dinilai krusial, sebab bila tidak ditangani, maka krisis air bersih
bagi pelanggan yang tinggal di wilayah atas tidak dapat menikmati air dari
PDAM,” kata Direktur PDAM Puruk Cahu, Esliter, kemarin (5/7).

Baca Juga :  Antisipasi Virus Korona, Puluhan Wisatawan dan ABK dari Singapura Dipe

PDAM Puruk Cahu terus
mencari kendala yang paling krusial yang mengakibatkan tersumbatnya distribusi
air ke rumah-rumah pelanggan. 

“Bisa kita lihat
sendiri kondisi air di depan Ranch Mini Distanik Jalan A Yani air distribusi
air sangat baik, bahkan ketika kran dibuka semburan air mencapai ketinggian enam
meter. Namun setelah dicek ditanjakan simpang Konut, tepat di depan Penginapan
Banua Barito ketika kran dibuka, tidak ada semburan air bahkan ketinggian air
tidak sampai lima persen. Padahal pembukaan krannya dari ruas pipa utama,” bebernya.

Sehingga secara teknis
jelas dorongan air tidak mampu menembus tanjakan simpang Konut yang cukup
tinggi, sehingga distribusi air tidak mampu menjangkau di wilayah A Yani dan Jenderal
Sudirman termasuk perkantoran Pemkab Batara.

Baca Juga :  Masih Berani Aksi Bali? Bakal Berhadapan dengan Blue Light Patrol Loh!

 â€œKami menjamin dengan membangun booster
tambahan tepatnya di titik Ranch Mini Distanik akan menjadi solusi tepat dan
efektif, karena sumber permasalahannya ada di tanjakan itu, kalau air mampu
didorong hingga melewati tanjakan, maka dipastikan penyuplaian air ke wilayah
atas akan normal,” tuturnya.

Untuk meralisasikan
solusi tersebut, PDAM saat ini tidak ada memiliki anggaran yang cukup, sehingga
diminta dukungan baik dari Pemerintah Kabupaten termasuk pihak legislatif.
“Karena membangun booster adalah satu satunya solusi tepat yang bisa
dilakukan untuk mengatasi gangguan distribusi air PDAM yang terjadi selama
ini,” pungkasnya. (her/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru