26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Buat Onar, Iwan Ancau Sabet Anggota Polisi

PROKALTENG.CO-Keributan yang dipicu pria bersenjata tajam dan berjimat kebal di depan Gang Bersama Jalan Naga Sari Banjarmasin Tengah menjadi perbincangan masyarakat. Insiden pada Sabtu (8/5) sore itu terekam CCTV. Video berdurasi satu menit 14 detik itu kemudian menyebar di media sosial.

Dilansir dari lama prokal.co, pelaku adalah Erwansyah, warga RT 43 Kelurahan Teluk Dalam. Pria 31 tahun itu punya nama julukan Iwan Ancau. Lawannya adalah Bripka Herry Vidiyanto, 36 tahun. Anggota Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah itu mendapat luka sabetan di kaki kanan.

Herry menceritakan, sepulang dari rumah temannya, kebetulan sedang tak mengenakan seragam dinas, dalam perjalanan ia melihat Iwan Ancau menenteng mandau dan belati di tangan kanan dan kirinya.

Merasa terpanggil, Herry mendekat dan coba mengajaknya bicara baik-baik. "Dia tak menggubris. Begitu lengah, saya borgol. Tapi baru sebelah tangan terborgol, ia memberontak," kisahnya (9/5) lalu.

Warga yang melihat kejadian itu, malah mengambil kayu untuk menyerang Iwan Ancau. Padahal, bukan itu yang diharapkan Herry. Praktis, Iwan Ancau pun semakin mengamuk. Sesuai nama julukannya, Iwan Ancau memiliki postur yang tinggi. Ia berhasil lolos dari pitingan Herry. Saat itulah ia mengayunkan senjatanya dan mengenai kaki Herry.

Baca Juga :  Innalillahi…Terduduk Tak Bernyawa di Atas Motor

"Kami sampai bergumul. Warga yang emosi malah ikut menyerang. Pengakuan saya sebagai anggota polisi tidak dihiraukan," lanjutnya.

Ditanya apakah ia takut, Herry mengakui, sudah pasti ia takut. Tapi ia meyakini, jika gagal menangkap lawannya, bakal ada yang terluka parah. Yang menjadi pertanyaan, apa masalah Iwan Ancau sampai mengamuk?

Warga Gang Bersama yang enggan namanya disebutkan menceritakan, setengah jam sebelum keributan itu, Iwan Ancau membuat kegaduhan di depan rumahnya. Sore itu, sehabis berbelanja makanan untuk berbuka puasa di kawasan Teluk Tiram, ibu rumah tangga ini merasa diikuti Iwan Ancau sejak di Jalan Nagasari.

Ia mulai berpikir macam-macam. Sampai menduga-duga bahwa pria tak dikenal itu hendak menjambret kantong plastik belanjaan berisi dompet di setang motornya.

Baca Juga :  Tes PCR Mahal, Banyak Penumpang yang Pakai PCR Palsu

"Saya tidak kenal. Tiba-tiba saja membuntuti saya sampai masuk gang," kata perempuan 58 tahun itu. "Sesampai di rumah, saya langsung masuk ke dalam. Dia berhenti dan membentak-bentak, meminta saya keluar. Menuduh saya menabrak dan menyerempet motornya. Saya jawab tidak ada, ia bilang ada sanksinya," bebernya.

Tak lama, keponakannya lewat. Melihat bibinya dibentak-bentak, ia mengambil kunci motor Iwan Ancau. Niatnya, agar ia tak segera kabur.

Rupanya, itulah yang memacu kemarahan Iwan Ancau hingga mengeluarkan dua bilah sajam. "Tak tahunya malah bikin ribut di depan gang. Saya bingung maunya apa. Andaikan meminta uang, saya kasih saja," tutupnya.

Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Irwan Kurniadi memuji keberanian Bripka Herry.

Sedangkan Iwan Ancau masih di Rumah Sakit Ansari Saleh karena terkena bacokan di pinggul. Luka itu diperolehnya saat dikeroyok warga. "Dia kami kenakan pasal 351 KUHP untuk penganiayaan, apalagi sudah melukai anggota kami," kata Iwan.

PROKALTENG.CO-Keributan yang dipicu pria bersenjata tajam dan berjimat kebal di depan Gang Bersama Jalan Naga Sari Banjarmasin Tengah menjadi perbincangan masyarakat. Insiden pada Sabtu (8/5) sore itu terekam CCTV. Video berdurasi satu menit 14 detik itu kemudian menyebar di media sosial.

Dilansir dari lama prokal.co, pelaku adalah Erwansyah, warga RT 43 Kelurahan Teluk Dalam. Pria 31 tahun itu punya nama julukan Iwan Ancau. Lawannya adalah Bripka Herry Vidiyanto, 36 tahun. Anggota Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah itu mendapat luka sabetan di kaki kanan.

Herry menceritakan, sepulang dari rumah temannya, kebetulan sedang tak mengenakan seragam dinas, dalam perjalanan ia melihat Iwan Ancau menenteng mandau dan belati di tangan kanan dan kirinya.

Merasa terpanggil, Herry mendekat dan coba mengajaknya bicara baik-baik. "Dia tak menggubris. Begitu lengah, saya borgol. Tapi baru sebelah tangan terborgol, ia memberontak," kisahnya (9/5) lalu.

Warga yang melihat kejadian itu, malah mengambil kayu untuk menyerang Iwan Ancau. Padahal, bukan itu yang diharapkan Herry. Praktis, Iwan Ancau pun semakin mengamuk. Sesuai nama julukannya, Iwan Ancau memiliki postur yang tinggi. Ia berhasil lolos dari pitingan Herry. Saat itulah ia mengayunkan senjatanya dan mengenai kaki Herry.

Baca Juga :  Innalillahi…Terduduk Tak Bernyawa di Atas Motor

"Kami sampai bergumul. Warga yang emosi malah ikut menyerang. Pengakuan saya sebagai anggota polisi tidak dihiraukan," lanjutnya.

Ditanya apakah ia takut, Herry mengakui, sudah pasti ia takut. Tapi ia meyakini, jika gagal menangkap lawannya, bakal ada yang terluka parah. Yang menjadi pertanyaan, apa masalah Iwan Ancau sampai mengamuk?

Warga Gang Bersama yang enggan namanya disebutkan menceritakan, setengah jam sebelum keributan itu, Iwan Ancau membuat kegaduhan di depan rumahnya. Sore itu, sehabis berbelanja makanan untuk berbuka puasa di kawasan Teluk Tiram, ibu rumah tangga ini merasa diikuti Iwan Ancau sejak di Jalan Nagasari.

Ia mulai berpikir macam-macam. Sampai menduga-duga bahwa pria tak dikenal itu hendak menjambret kantong plastik belanjaan berisi dompet di setang motornya.

Baca Juga :  Tes PCR Mahal, Banyak Penumpang yang Pakai PCR Palsu

"Saya tidak kenal. Tiba-tiba saja membuntuti saya sampai masuk gang," kata perempuan 58 tahun itu. "Sesampai di rumah, saya langsung masuk ke dalam. Dia berhenti dan membentak-bentak, meminta saya keluar. Menuduh saya menabrak dan menyerempet motornya. Saya jawab tidak ada, ia bilang ada sanksinya," bebernya.

Tak lama, keponakannya lewat. Melihat bibinya dibentak-bentak, ia mengambil kunci motor Iwan Ancau. Niatnya, agar ia tak segera kabur.

Rupanya, itulah yang memacu kemarahan Iwan Ancau hingga mengeluarkan dua bilah sajam. "Tak tahunya malah bikin ribut di depan gang. Saya bingung maunya apa. Andaikan meminta uang, saya kasih saja," tutupnya.

Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Irwan Kurniadi memuji keberanian Bripka Herry.

Sedangkan Iwan Ancau masih di Rumah Sakit Ansari Saleh karena terkena bacokan di pinggul. Luka itu diperolehnya saat dikeroyok warga. "Dia kami kenakan pasal 351 KUHP untuk penganiayaan, apalagi sudah melukai anggota kami," kata Iwan.

Terpopuler

Artikel Terbaru