30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tes PCR Mahal, Banyak Penumpang yang Pakai PCR Palsu

PROKALTENG.CO-Mahalnya biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai syarat penumpang pesawat, membuat sejumlah oknum memilih bermain culas dengan memalsukannya. Terbukti, Rabu (7/7) tadi belasan calon penumpang di Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin kedapatan membawa Surat PCR palsu.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin, Ruslan Fajar mengatakan, terungkapnya kasus itu setelah petugasnya curiga dengan surat PCR yang dibawa oleh para calon penumpang tersebut.

"Awalnya petugas curiga bahwa surat PCR yang mereka bawa itu palsu, ternyata setelah ditelusuri memang palsu," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin (11/7).

Untuk lebih memastikan surat PCR yang dibawa para penumpang tersebut palsu, dia menyampaikan, pihaknya juga menghubungi klinik untuk memastikannya kembali. "Pihak klinik lalu datang ke bandara dan menyatakan bahwa surat PCR tersebut memang palsu," ucapnya.

Selain membawa surat PCR palsu, Ruslan mengungkapkan, dalam rombongan calon penumpang berjumlah 13 orang itu juga ada yang membawa kartu vaksin palsu. "Jadi rinciannya, 10 orang membawa surat PCR palsu dan tiga lainnya membawa kartu vaksin palsu," ungkapnya.

Para penumpang yang kedapatan membawa surat PCR dan kartu vaksin palsu tersebut kata Ruslan kemudian didata dan diserahkan kepada pihak kepolisian. "Infonya sudah dalam penyelidikan Polda Kalsel," katanya.

Baca Juga :  Prajurit TNI Sergap 4 Orang yang Masuk Lewat Jalan Tikus

Belasan orang itu sendiri ucapnya, merupakan calon penumpang dengan penerbangan tujuan Banjarmasin -Jakarta – Manado. Terkait dapat dari mana surat PCR dan kartu vaksin mereka, Ruslan mengaku tidak mengetahuinya.

Meski begitu, dia menegaskan, tak segan-segan untuk mempidanakan siapa saja yang terbukti membawa surat PCR palsu. Agar tak ada lagi calon penumpang yang berani memalsukan dokumen PCR.

"Pasti akan ditindak hukum. Polisi sudah bekerja sama dengan kami. Jadi, begitu kami menemukan pelaku pemalsuan, identitasnya langsung kami kirim ke kepolisian," tegasnya.

Karena dia menuturkan, bukan kali ini saja mereka mendapati ada penumpang membawa hasil tes PCR palsu. "Sebelumnya juga ada. Lumayan banyak. Untuk jumlahnya saya lupa," tuturnya.

Saat ini petugasnya di lapangan kata dia, terus bekerja keras untuk memastikan tak ada penumpang yang lolos terbang menggunakan PCR palsu. "Kalau hanya petugas kesehatan yang paham aturan 'kan kasihan. Harusnya penumpang juga paham karena ini untuk kepentingan bersama," paparnya.

Baca Juga :  2 Harimau Lepas, 1 Pawang di Kalbar Tewas

Sementara itu, Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor membenarkan ada belasan penumpang kedapatan membawa surat PCR dan kartu vaksin palsu. "Seingat saya ini sudah yang kedua kalinya," bebernya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan RI Nomor 45 Tahun 2021, penerbangan ke pulau Jawa dan Bali atau sebaliknya memang diperketat.

"Salah satunya, calon penumpang wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama dan menunjukkan hasil RT-PCR negatif yang sampelnya diambil maksimum 2 x 24 jam sebelum keberangkatan," ungkapnya.

Ditanya apakah perketatan penerbangan mempengaruhi jumlah penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor, menurut Zulfian kebijakan ini akan membuat angka penumpang menurun. "Memang ada penurunan (penumpang) berangkat maupun datang, mungkin sekitar 30 persen," ujarnya.

Sebelum kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali diberlakukan, tercatat ada 154.238 penumpang yang dilayani oleh Bandara Internasional Syamsudin Noor periode 1 – 27 Juni 2021.

Dengan rincian 87.388 penumpang datang dan 64.508 berangkat. "Dengan kata lain, rata-rata 3.236 penumpang datang dan 2.389 penumpang setiap harinya," beber Zulfian.

PROKALTENG.CO-Mahalnya biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai syarat penumpang pesawat, membuat sejumlah oknum memilih bermain culas dengan memalsukannya. Terbukti, Rabu (7/7) tadi belasan calon penumpang di Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin kedapatan membawa Surat PCR palsu.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin, Ruslan Fajar mengatakan, terungkapnya kasus itu setelah petugasnya curiga dengan surat PCR yang dibawa oleh para calon penumpang tersebut.

"Awalnya petugas curiga bahwa surat PCR yang mereka bawa itu palsu, ternyata setelah ditelusuri memang palsu," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin (11/7).

Untuk lebih memastikan surat PCR yang dibawa para penumpang tersebut palsu, dia menyampaikan, pihaknya juga menghubungi klinik untuk memastikannya kembali. "Pihak klinik lalu datang ke bandara dan menyatakan bahwa surat PCR tersebut memang palsu," ucapnya.

Selain membawa surat PCR palsu, Ruslan mengungkapkan, dalam rombongan calon penumpang berjumlah 13 orang itu juga ada yang membawa kartu vaksin palsu. "Jadi rinciannya, 10 orang membawa surat PCR palsu dan tiga lainnya membawa kartu vaksin palsu," ungkapnya.

Para penumpang yang kedapatan membawa surat PCR dan kartu vaksin palsu tersebut kata Ruslan kemudian didata dan diserahkan kepada pihak kepolisian. "Infonya sudah dalam penyelidikan Polda Kalsel," katanya.

Baca Juga :  Prajurit TNI Sergap 4 Orang yang Masuk Lewat Jalan Tikus

Belasan orang itu sendiri ucapnya, merupakan calon penumpang dengan penerbangan tujuan Banjarmasin -Jakarta – Manado. Terkait dapat dari mana surat PCR dan kartu vaksin mereka, Ruslan mengaku tidak mengetahuinya.

Meski begitu, dia menegaskan, tak segan-segan untuk mempidanakan siapa saja yang terbukti membawa surat PCR palsu. Agar tak ada lagi calon penumpang yang berani memalsukan dokumen PCR.

"Pasti akan ditindak hukum. Polisi sudah bekerja sama dengan kami. Jadi, begitu kami menemukan pelaku pemalsuan, identitasnya langsung kami kirim ke kepolisian," tegasnya.

Karena dia menuturkan, bukan kali ini saja mereka mendapati ada penumpang membawa hasil tes PCR palsu. "Sebelumnya juga ada. Lumayan banyak. Untuk jumlahnya saya lupa," tuturnya.

Saat ini petugasnya di lapangan kata dia, terus bekerja keras untuk memastikan tak ada penumpang yang lolos terbang menggunakan PCR palsu. "Kalau hanya petugas kesehatan yang paham aturan 'kan kasihan. Harusnya penumpang juga paham karena ini untuk kepentingan bersama," paparnya.

Baca Juga :  2 Harimau Lepas, 1 Pawang di Kalbar Tewas

Sementara itu, Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor membenarkan ada belasan penumpang kedapatan membawa surat PCR dan kartu vaksin palsu. "Seingat saya ini sudah yang kedua kalinya," bebernya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan RI Nomor 45 Tahun 2021, penerbangan ke pulau Jawa dan Bali atau sebaliknya memang diperketat.

"Salah satunya, calon penumpang wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama dan menunjukkan hasil RT-PCR negatif yang sampelnya diambil maksimum 2 x 24 jam sebelum keberangkatan," ungkapnya.

Ditanya apakah perketatan penerbangan mempengaruhi jumlah penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor, menurut Zulfian kebijakan ini akan membuat angka penumpang menurun. "Memang ada penurunan (penumpang) berangkat maupun datang, mungkin sekitar 30 persen," ujarnya.

Sebelum kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali diberlakukan, tercatat ada 154.238 penumpang yang dilayani oleh Bandara Internasional Syamsudin Noor periode 1 – 27 Juni 2021.

Dengan rincian 87.388 penumpang datang dan 64.508 berangkat. "Dengan kata lain, rata-rata 3.236 penumpang datang dan 2.389 penumpang setiap harinya," beber Zulfian.

Terpopuler

Artikel Terbaru