25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Niat Usir Nyamuk, Tiga Rumah Ikut Ludes

SAMPIT – Kamis
pagi (30/1) itu, jadi hari yang tak biasa bagi Toto. Usai terbangun dari
tidurnya, ia melihat kepulan asap membumbung dari rumah tetangganya, Rudianto.
Melihat hal itu, pria 50 tahun ini panik. Ia pun berteriak sekencang-kencangnya
demi memberitahukan ke warga setempat, bahwa api sedang mengamuk di bagian
tengah rumah tetangganya itu.

Namun, amukan si jago merah
begitu hebat. Rumah Rudianto (50), Toto, dan Sengseng (60), menjadi arang di
saat fajar menyapa warga Desa Tangar, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim). Diduga, api berasal dari dos bekas telur yang
dibakar oleh salah satu penghuni rumah Rudianto.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad
Rommel melalui Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Afandi mengatakan, kebakaran terjadi
sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara bangunan yang terbakar, rata-rata terbuat
dari kayu. “Dan perabotan di dalam rumah, tidak terselamatkan,” jelasnya, Kamis
(30/1).

Baca Juga :  Ditinggal ke Banjarmasin, Rumah Supriadi Jadi Arang

Beruntung, lanjut dia, tidak ada
korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Ia juga menjelaskan, kejadian
pertama kali diketahui Toto yang saat itu melihat api menyala di bagian tengah
rumah Rudianto. “Dan Toto ini berteriak meminta bantuan warga yang ada di sekitarnya
untuk memadamkam api,” akuinya.

Namun usaha tersebut tidak
membuahkan hasil, api tetap saja membesar dan merambat membakar rumah yang
berada di sampingnya.

“Asal api diperkirakan dari
nyala api dos bekas sap telur yang dibakar oleh Yopi Alvianto, anak dari
Rudianto untuk mengusir nyamuk di dalam rumah,” paparnya.

Pada saat kejadian, tambahnya, Rusdianto
tidak berada di rumah. Karena ia pergi bekerja. Sedangkan anaknya berada di
dalam rumah. “Rumah yang terbakar berdekatan 2 meter saja dari rumah Rusdianto,”
tambahnya.

Baca Juga :  Motor Misterius ! Ditinggal di Depan Rumah Warga, Kondisi Kabel Terura

Atas kejadian tersebut, kerugian
material diperkirakan mencapai Rp250 juta. “Saya mengimbau agar kiranya
masyarakat lebih berhati-hati jika ingin membakar sesuatu. Jangan sampai
kejadian ini terulang kembali,” pungkasnya. (rif/ami/nto)

SAMPIT – Kamis
pagi (30/1) itu, jadi hari yang tak biasa bagi Toto. Usai terbangun dari
tidurnya, ia melihat kepulan asap membumbung dari rumah tetangganya, Rudianto.
Melihat hal itu, pria 50 tahun ini panik. Ia pun berteriak sekencang-kencangnya
demi memberitahukan ke warga setempat, bahwa api sedang mengamuk di bagian
tengah rumah tetangganya itu.

Namun, amukan si jago merah
begitu hebat. Rumah Rudianto (50), Toto, dan Sengseng (60), menjadi arang di
saat fajar menyapa warga Desa Tangar, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim). Diduga, api berasal dari dos bekas telur yang
dibakar oleh salah satu penghuni rumah Rudianto.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad
Rommel melalui Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Afandi mengatakan, kebakaran terjadi
sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara bangunan yang terbakar, rata-rata terbuat
dari kayu. “Dan perabotan di dalam rumah, tidak terselamatkan,” jelasnya, Kamis
(30/1).

Baca Juga :  Ditinggal ke Banjarmasin, Rumah Supriadi Jadi Arang

Beruntung, lanjut dia, tidak ada
korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Ia juga menjelaskan, kejadian
pertama kali diketahui Toto yang saat itu melihat api menyala di bagian tengah
rumah Rudianto. “Dan Toto ini berteriak meminta bantuan warga yang ada di sekitarnya
untuk memadamkam api,” akuinya.

Namun usaha tersebut tidak
membuahkan hasil, api tetap saja membesar dan merambat membakar rumah yang
berada di sampingnya.

“Asal api diperkirakan dari
nyala api dos bekas sap telur yang dibakar oleh Yopi Alvianto, anak dari
Rudianto untuk mengusir nyamuk di dalam rumah,” paparnya.

Pada saat kejadian, tambahnya, Rusdianto
tidak berada di rumah. Karena ia pergi bekerja. Sedangkan anaknya berada di
dalam rumah. “Rumah yang terbakar berdekatan 2 meter saja dari rumah Rusdianto,”
tambahnya.

Baca Juga :  Motor Misterius ! Ditinggal di Depan Rumah Warga, Kondisi Kabel Terura

Atas kejadian tersebut, kerugian
material diperkirakan mencapai Rp250 juta. “Saya mengimbau agar kiranya
masyarakat lebih berhati-hati jika ingin membakar sesuatu. Jangan sampai
kejadian ini terulang kembali,” pungkasnya. (rif/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru