27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Penyelam Tewas saat Menyelam

MUARA TEWEH – Nasib
naas dialami Alan Nadie. Warga Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat,
Kabupaten Barito Utara (Batara) itu ditemukan tewas, Selasa (26/11) sekitar
pukul 08.00 WIB. Dia tewas saat menyelam untuk melepas tali kapal yang
menghubungkan tugboad dengan tongkang karena terbelit roda baling baling di Sungai
Barito, sekitar Desa Paring Lahung.

Kapolres Barito Utara
AKBP Dostan Matheius Siregar melalui Kapolsek Montallat AKP Fry Mayedi
mengungkapkan, peristiwa itu berawal saat kapten kapal Bengkalis mendapat
laporan dari anak buah kapal (ABK) bahwa tali kapal yang menghubungkan tugboad
dengan tongkang terbelit roda baling baling.

Mendapat laporan
tersebut, kapten kapal menghubungi dua orang yang merupakan warga Desa Paring
Lahung, yakni Jhon dan Alan Nadie (korban). Kebetulan keduanya selama ini
dikenal sebagai penyelam yang sering menyelam di sekitar Sungai Barito.

Baca Juga :  Ditresnarkoba Musnahkan Ganja, Sabu dan Ekstasi

“Keduanya sudah biasa
melakukan kegiatan serupa, apabila ada laporan yang berkaitan dengan kerusakan
mesin kapal saat sedang berlabuh di perairan Sungai Barito di sekitar Desa
Paring Lahung,” kata AKP Fry Mayedi, Rabu (27/11).

Dijelaskannya,  saat penyelaman pertama dalam air untuk memperbaiki
tali yang nyangkut di baling baling kapal, namun yang bersangkutan tidak mampu
melakukan tugas tersebut.

Pada pukul 17.30 WIB,
korban kembali melanjutkan dengan melakukan penyelaman ke bawah kapal didampingi
anak pertamanya yang bernama Ronal. Saat itu anaknya bertugas menjaga mesin
kompresor yang digunakan korban untuk menyelam.

“Setelah berjalan
kurang lebih 1 jam menyelam, korban tidak lagi muncul ke permukaan air,
sehingga anak korban merasa gelisah dan melaporkan permasalahan tersebut kepada
kapten kapal dan personel Polsek Montallat yang melaksanakan tugas pengamanan
di PT TOP PAMA,” ungkap kapolsek, kemarin.

Baca Juga :  Mencuri di Sekolahan, Andika Akhirnya 'Disekolahkan' di Penjara

Mendapat laporan itu,
polisi bersama ABK lainnya dibantu warga Desa Paring Lahung melakukan pencarian
mengunakan peralatan seadanya. “Pada pukul 
23.10 WIB, korban ditemukan oleh Ragio, anak kedua korban di bawah
kapal  dengan kondisi sudah meninggal
dunia dan posisi masker masih menempel di mulut korban dan saat ditarik, udara
dari kompresor yang digunakan korban masih ada,” jelasnya.

Selanjutnya, mayat Alan Nadie dibawa ke rumah
duka di RT 2, Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat untuk proses pemakaman.
(her/ens)

MUARA TEWEH – Nasib
naas dialami Alan Nadie. Warga Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat,
Kabupaten Barito Utara (Batara) itu ditemukan tewas, Selasa (26/11) sekitar
pukul 08.00 WIB. Dia tewas saat menyelam untuk melepas tali kapal yang
menghubungkan tugboad dengan tongkang karena terbelit roda baling baling di Sungai
Barito, sekitar Desa Paring Lahung.

Kapolres Barito Utara
AKBP Dostan Matheius Siregar melalui Kapolsek Montallat AKP Fry Mayedi
mengungkapkan, peristiwa itu berawal saat kapten kapal Bengkalis mendapat
laporan dari anak buah kapal (ABK) bahwa tali kapal yang menghubungkan tugboad
dengan tongkang terbelit roda baling baling.

Mendapat laporan
tersebut, kapten kapal menghubungi dua orang yang merupakan warga Desa Paring
Lahung, yakni Jhon dan Alan Nadie (korban). Kebetulan keduanya selama ini
dikenal sebagai penyelam yang sering menyelam di sekitar Sungai Barito.

Baca Juga :  Ditresnarkoba Musnahkan Ganja, Sabu dan Ekstasi

“Keduanya sudah biasa
melakukan kegiatan serupa, apabila ada laporan yang berkaitan dengan kerusakan
mesin kapal saat sedang berlabuh di perairan Sungai Barito di sekitar Desa
Paring Lahung,” kata AKP Fry Mayedi, Rabu (27/11).

Dijelaskannya,  saat penyelaman pertama dalam air untuk memperbaiki
tali yang nyangkut di baling baling kapal, namun yang bersangkutan tidak mampu
melakukan tugas tersebut.

Pada pukul 17.30 WIB,
korban kembali melanjutkan dengan melakukan penyelaman ke bawah kapal didampingi
anak pertamanya yang bernama Ronal. Saat itu anaknya bertugas menjaga mesin
kompresor yang digunakan korban untuk menyelam.

“Setelah berjalan
kurang lebih 1 jam menyelam, korban tidak lagi muncul ke permukaan air,
sehingga anak korban merasa gelisah dan melaporkan permasalahan tersebut kepada
kapten kapal dan personel Polsek Montallat yang melaksanakan tugas pengamanan
di PT TOP PAMA,” ungkap kapolsek, kemarin.

Baca Juga :  Mencuri di Sekolahan, Andika Akhirnya 'Disekolahkan' di Penjara

Mendapat laporan itu,
polisi bersama ABK lainnya dibantu warga Desa Paring Lahung melakukan pencarian
mengunakan peralatan seadanya. “Pada pukul 
23.10 WIB, korban ditemukan oleh Ragio, anak kedua korban di bawah
kapal  dengan kondisi sudah meninggal
dunia dan posisi masker masih menempel di mulut korban dan saat ditarik, udara
dari kompresor yang digunakan korban masih ada,” jelasnya.

Selanjutnya, mayat Alan Nadie dibawa ke rumah
duka di RT 2, Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat untuk proses pemakaman.
(her/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru