26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sssttt! Ada Pejabat di Palangka Raya Boking ABG untuk Memuaskan Nafsu

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO

– Praktik prostitusi online marak terjadi. Tidak terkecuali di Kota Cantik
Palangka Raya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Dari
penelusuran Prokalteng.co, sangat mudah menemukan wanita-wanita yang menjajakan
diri melalui jejaring media sosial.

Namun perlu diketahui, bisnis esek-esek
tersebut tidak hanya dijalankan perorangan. Namun juga secara kelompok dan
terorganisasi. Bahkan untuk bisa mendapatkan cewek-cewek cantik dan bahenol
saat ini, pria hidung belang tidak perlu repot-repot karena bisa mendapatkan
jasa sang mucikari (orang yang berperan sebagai
pengasuh, perantara, dan/atau pemilik 
pekerja
seks komersial
).

Ironisnya,
para wanita pelayan hasrat birahi pria hidung belang ini tak jarang masih
berada di kisaran umur belasan tahun. Konsumen pastinya lebih tergiur dengan
opsi umur yang masih terbilang cukup muda tersebut. Cara penawaran terhadap
pelanggan kebanyakan melalui aplikasi Mi Chat, Facebook dan berlanjut lebih
dalam ke Whatsaap.

Dari
penelusuran yang dilakukan prokalteng.co melalui salah seorang agen, berhasil
ketemu dan sempat ngobrol dengan salah seorang mucikari sebut saja Melati (nama
samaran, Red). Setelah komunikasi melalui Mi Chat dan telah sepakat terkait
tawaran harga yang diberikan. Kemudian akun di Mi Chat tersebut mengarahkan
pelanggan ke wisma untuk segera negosiasi lebih dalam.

Baca Juga :  PARAH! Libatkan Anak di Bawah Umur, Mucikari Ini Juga Minta 'Service'

Sesampainya
di wisma, tepatnya di salah satu kamar pintu dibuka, agen pun dipersilakan
masuk oleh Melati, santai di kasur, perbincangan pun dimulai.  Seakan telah akrab, wanita itu menawarkan
rokok dan memulai perbincangan. Tak lama, ia bertanya agar tidak berlama-lama
di kamar tersebut tanpa berbuat apa-apa.

“Lakasi, kam handak nyewa kadak? (Cepat,
kamu mau boking atau tidak, red) Kalau jadi nanti geser ke kamar sebelah.
Mainnya disana,” ucapnya

Dimomen tersebut, agen akhirnya dijelaskan
oleh wanita berambut pendek dan bertubuh ideal itu bahwa di kamar tersebut rupanya
hanya digunakan untuk tawar menawar antara pelanggan dan mucikari.

”Begawi kaya ini tuh enak. Kawa gasan nukar
segala macam barang. (kerja seperti ini itu gampang, bisa beli segala macam
barang dari hasil kerja). Sex tuh kebutuhan semuan orang,” aku Melati

Baca Juga :  Sopir Bus Yessoe Dilimpahkan ke Kejaksaan

Perlu diketahui, ia mengendalikan anak
buahnya yang merupakan temannya sendiri untuk ditawarkan kepada pria hidung
belang. Sementara untung akan dibagi 50% antara Pekerja Seks Komersial dengan
Mucikari.

Untuk tarif yang ditawarkan dimulai dari
angka Rp400 ribu. Harga bisa turun sesuai kesepakatan antara mucikari dan
konsumen.

Mereka beroperasi di salah satu wisma yang
ada di  Kota Palangka Raya. Para PSK yang
bekerja untuk Melati didominasi Anak Baru Gede (ABG) dari luar daerah (Palangka
Raya).  Bahkan dari Pulau Jawa yang
mengundi nasib datang ke Kota Palangka Raya.

Menurut Melati, kadang ada 3 sampai 4 PSK
yang singgah di wisma. Apabila ada orang yang menyewa, mereka siap untuk
melayani.

Sementara dirinya juga menyebutkan untuk
pelanggan yang sering datang didominasi oleh orang yang menghubunginya lewat Mi
Chat. “Kadang pejabat juga ada, tau aja aku ini kontak WA nya
kusimpan,” ujarnya. 

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO

– Praktik prostitusi online marak terjadi. Tidak terkecuali di Kota Cantik
Palangka Raya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Dari
penelusuran Prokalteng.co, sangat mudah menemukan wanita-wanita yang menjajakan
diri melalui jejaring media sosial.

Namun perlu diketahui, bisnis esek-esek
tersebut tidak hanya dijalankan perorangan. Namun juga secara kelompok dan
terorganisasi. Bahkan untuk bisa mendapatkan cewek-cewek cantik dan bahenol
saat ini, pria hidung belang tidak perlu repot-repot karena bisa mendapatkan
jasa sang mucikari (orang yang berperan sebagai
pengasuh, perantara, dan/atau pemilik 
pekerja
seks komersial
).

Ironisnya,
para wanita pelayan hasrat birahi pria hidung belang ini tak jarang masih
berada di kisaran umur belasan tahun. Konsumen pastinya lebih tergiur dengan
opsi umur yang masih terbilang cukup muda tersebut. Cara penawaran terhadap
pelanggan kebanyakan melalui aplikasi Mi Chat, Facebook dan berlanjut lebih
dalam ke Whatsaap.

Dari
penelusuran yang dilakukan prokalteng.co melalui salah seorang agen, berhasil
ketemu dan sempat ngobrol dengan salah seorang mucikari sebut saja Melati (nama
samaran, Red). Setelah komunikasi melalui Mi Chat dan telah sepakat terkait
tawaran harga yang diberikan. Kemudian akun di Mi Chat tersebut mengarahkan
pelanggan ke wisma untuk segera negosiasi lebih dalam.

Baca Juga :  PARAH! Libatkan Anak di Bawah Umur, Mucikari Ini Juga Minta 'Service'

Sesampainya
di wisma, tepatnya di salah satu kamar pintu dibuka, agen pun dipersilakan
masuk oleh Melati, santai di kasur, perbincangan pun dimulai.  Seakan telah akrab, wanita itu menawarkan
rokok dan memulai perbincangan. Tak lama, ia bertanya agar tidak berlama-lama
di kamar tersebut tanpa berbuat apa-apa.

“Lakasi, kam handak nyewa kadak? (Cepat,
kamu mau boking atau tidak, red) Kalau jadi nanti geser ke kamar sebelah.
Mainnya disana,” ucapnya

Dimomen tersebut, agen akhirnya dijelaskan
oleh wanita berambut pendek dan bertubuh ideal itu bahwa di kamar tersebut rupanya
hanya digunakan untuk tawar menawar antara pelanggan dan mucikari.

”Begawi kaya ini tuh enak. Kawa gasan nukar
segala macam barang. (kerja seperti ini itu gampang, bisa beli segala macam
barang dari hasil kerja). Sex tuh kebutuhan semuan orang,” aku Melati

Baca Juga :  Sopir Bus Yessoe Dilimpahkan ke Kejaksaan

Perlu diketahui, ia mengendalikan anak
buahnya yang merupakan temannya sendiri untuk ditawarkan kepada pria hidung
belang. Sementara untung akan dibagi 50% antara Pekerja Seks Komersial dengan
Mucikari.

Untuk tarif yang ditawarkan dimulai dari
angka Rp400 ribu. Harga bisa turun sesuai kesepakatan antara mucikari dan
konsumen.

Mereka beroperasi di salah satu wisma yang
ada di  Kota Palangka Raya. Para PSK yang
bekerja untuk Melati didominasi Anak Baru Gede (ABG) dari luar daerah (Palangka
Raya).  Bahkan dari Pulau Jawa yang
mengundi nasib datang ke Kota Palangka Raya.

Menurut Melati, kadang ada 3 sampai 4 PSK
yang singgah di wisma. Apabila ada orang yang menyewa, mereka siap untuk
melayani.

Sementara dirinya juga menyebutkan untuk
pelanggan yang sering datang didominasi oleh orang yang menghubunginya lewat Mi
Chat. “Kadang pejabat juga ada, tau aja aku ini kontak WA nya
kusimpan,” ujarnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru