30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sebar Hoaks Orang Utan Mati, Ringgo Bikin BKSDA Kelabakan

PANGKALAN BUN – Hati-hati dengan berita maupun foto yang belum
terkonfirmasi kebenarannya. Jika tak tahu pasti, sebaiknya jangan ikut-ikutan
menyebarkan informasi tersebut. Karena bisa saja hal itu mengandung unsur
hoaks.

Seperti yang dilakukan Furqan
atau biasa disapa Ringgo. Gara-gara pemuda 22 tahun itu yang memposting foto
orang utan tewas akibat karhutla, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Pangkalan Bun dibuat sibuk. Bahkan BKSDA Pangkalan Bun diminta oleh Direktorat
Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam untuk menelusuri kebenaran
informasi tersebut.

BKSDA Pangkalan Bun pun bergerak
cepat memastikan informasi itu. Petugas BKSDA menelusuri postingan dari akun
bernama Furqan atau Ringgo yang mengaku warga Aceh. Dalam postingan tersebut
menggambarkan satwa orang utan terpanggang akibat karhutla.

Kepala BKSDA SKW II Pangkalan
Dendi Setiadi mengatakan, pihaknya mengaku terkejut dengan informasi yang
beredar di Instagram yang menyebutkan ada orang utan yang tewas di tengah
karhutla.  Padahal akhir-akhir ini tidak ada informasi terkait satwa dilindungi
yang ditemukan tewas akibat karhutla seperti yang disebutkan dalam postingan
tersebut.

Baca Juga :  Baru Selesai Dibangun, Rumah Warga Bahitom Hangus Terbakar

Untuk memastikannya, tim langsung
menelusuri kebenaran postingan itu. Setelah didalami, ternyata foto tersebut
pernah beredar pada tahun 2016 di Bontang, Kalimantan Timur. Bukan di Pangkalan
Bun seperti yang disampaikan di medsos tersebut. “Kami ditelepon oleh Ditjen
untuk memastikan kebenaran postingan tersebut. Ternyata setelah didalami
informasi tersebut hoaks,” kata Dendi Setiadi, Rabu (25/9).

Akhirnya, pihak BKSDA minta tim menelusuri
untuk mengetahui keberadaan orang yang posting informasi hoaks itu.  Setelah
ditelusuri, akhirnya berhasil menemukan seseorang bernama Furqan atau biasa
disapa Ringgo, si pemilik akun itu. Kebetulan pemuda 22 tahun ini baru saja
tiba di Pangkalan Bun setelah perjalanan dari Banjarmasin. Akhirnya dijemput
dan diminta memberikan klarifikasi terkait postingannya.

Baca Juga :  Istri di Rumah Hamil Tua, Pencuri Babak Belur Dihakimi Massa

“Setelah dimintai keterangan,
ternyata diakuinya bahwa dia menjadi korban hoaks tanpa melakukan konfirmasi.
Kami sudah laporkan ke pimpinan dan diberikan pembinaan,” ujarnya.

Sementara Furqan atau biasa
disapa Ringgo menyadari perbuatannya salah hingga membuat keresahan. Furqan
mengaku kasihan dan peduli terhadap satwa dilindungi yang mati sia-sia.
Sedangkan foto tersebut didapat dari rekannya yang saat itu bertemu di
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia posting gambar tersebut tidak ada niat
apa-apa, selain karena kasian dengan orang utan.

“Saya menyesal, apabila
postingan ini justru membuat kegaduhan dan foto ini ternyata sudah lama
kejadiannya.  Saya juga korban hoaks dari kawan yang ditemui saat di
Banjarmasin,” ungkapnya di Pangkalan Bun, kemarin. (son/ens/ctk/nto)

PANGKALAN BUN – Hati-hati dengan berita maupun foto yang belum
terkonfirmasi kebenarannya. Jika tak tahu pasti, sebaiknya jangan ikut-ikutan
menyebarkan informasi tersebut. Karena bisa saja hal itu mengandung unsur
hoaks.

Seperti yang dilakukan Furqan
atau biasa disapa Ringgo. Gara-gara pemuda 22 tahun itu yang memposting foto
orang utan tewas akibat karhutla, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Pangkalan Bun dibuat sibuk. Bahkan BKSDA Pangkalan Bun diminta oleh Direktorat
Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam untuk menelusuri kebenaran
informasi tersebut.

BKSDA Pangkalan Bun pun bergerak
cepat memastikan informasi itu. Petugas BKSDA menelusuri postingan dari akun
bernama Furqan atau Ringgo yang mengaku warga Aceh. Dalam postingan tersebut
menggambarkan satwa orang utan terpanggang akibat karhutla.

Kepala BKSDA SKW II Pangkalan
Dendi Setiadi mengatakan, pihaknya mengaku terkejut dengan informasi yang
beredar di Instagram yang menyebutkan ada orang utan yang tewas di tengah
karhutla.  Padahal akhir-akhir ini tidak ada informasi terkait satwa dilindungi
yang ditemukan tewas akibat karhutla seperti yang disebutkan dalam postingan
tersebut.

Baca Juga :  Baru Selesai Dibangun, Rumah Warga Bahitom Hangus Terbakar

Untuk memastikannya, tim langsung
menelusuri kebenaran postingan itu. Setelah didalami, ternyata foto tersebut
pernah beredar pada tahun 2016 di Bontang, Kalimantan Timur. Bukan di Pangkalan
Bun seperti yang disampaikan di medsos tersebut. “Kami ditelepon oleh Ditjen
untuk memastikan kebenaran postingan tersebut. Ternyata setelah didalami
informasi tersebut hoaks,” kata Dendi Setiadi, Rabu (25/9).

Akhirnya, pihak BKSDA minta tim menelusuri
untuk mengetahui keberadaan orang yang posting informasi hoaks itu.  Setelah
ditelusuri, akhirnya berhasil menemukan seseorang bernama Furqan atau biasa
disapa Ringgo, si pemilik akun itu. Kebetulan pemuda 22 tahun ini baru saja
tiba di Pangkalan Bun setelah perjalanan dari Banjarmasin. Akhirnya dijemput
dan diminta memberikan klarifikasi terkait postingannya.

Baca Juga :  Istri di Rumah Hamil Tua, Pencuri Babak Belur Dihakimi Massa

“Setelah dimintai keterangan,
ternyata diakuinya bahwa dia menjadi korban hoaks tanpa melakukan konfirmasi.
Kami sudah laporkan ke pimpinan dan diberikan pembinaan,” ujarnya.

Sementara Furqan atau biasa
disapa Ringgo menyadari perbuatannya salah hingga membuat keresahan. Furqan
mengaku kasihan dan peduli terhadap satwa dilindungi yang mati sia-sia.
Sedangkan foto tersebut didapat dari rekannya yang saat itu bertemu di
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia posting gambar tersebut tidak ada niat
apa-apa, selain karena kasian dengan orang utan.

“Saya menyesal, apabila
postingan ini justru membuat kegaduhan dan foto ini ternyata sudah lama
kejadiannya.  Saya juga korban hoaks dari kawan yang ditemui saat di
Banjarmasin,” ungkapnya di Pangkalan Bun, kemarin. (son/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru