30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Diduga Korban Perkosaan, Gadis Keterbelakangan Mental Tiba-tiba Hamil

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Warga salah satu desa di Kecamatan
Katingan Kuala, kini sedang dihebohkan dengan peristiwa kehamilan seorang perempuan
berinisial W. Pasalnya gadis berusia 24 tahun yang menderita keterbelakangan
mental itu, tiba-tiba diketahui hamil, padahal belum pernah menikah.

Diduga kuat W merupakan korban
pemerkosaan. Ada dua orang terduga pelaku yang ditunjuk oleh W, yang diduga
telah menghamili dirinya.

Terbongkarnya kehamilan W berawal
ketika adik kandungnya memandikan W. Sang adik heran, kakaknya selama beberapa
bulan tidak ada datang bulan.

Tidak hanya itu, tubuh W juga
mengalami perubahan. Dimana perutnya terlihat mulai membuncit.

Mengetahui hal itu, orang tua W
kemudian memanggil bidan Puskesmas setempat. Dan alangkah terkejutnya pihak
keluarga, karena hasil tes yang dilakukan menunjukan bahwa W tengah hamil.

Orang tua W pun langsung
menanyakan siapa pelaku yang telah menghamilinya. Namun mendapat pertanyaan
itu, W bukannya bercerita, dia justru terlihat ketakutan.

Dari keterangan ibunya, W yang mengalami
cacat keterbelakangan mental sejak lahir,  selama ini tidak pernah keluar rumah.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Berprestasi akan Diberikan Reward

Mereka menduga anaknya telah
menjadi korban perkosaan. Sebab sering ditinggal sendiri, ketika mereka sedang
bekerja.

Titik terang terduga pelaku akhirnya
sedikit terungkap ketika kakak laki-laki W mencoba merayu dan menanyakan kepada
adiknya. Hingga akhirnya W buka mulut, dan menyebutkan dua nama pelaku. Satu
seorang duda, yang juga tetangga depan rumah. Lalu satunya lagi, seseorang yang
juga masih satu RT.

Dari pengakuan itu, kakak W terus
berusaha memastikan, serta meminta agar W bersedia menunjukkan rumah terduga
pelaku.

Setelah mendapat pengakuan W, pihak
keluarga pun mengadukan kasus itu kepada pemerintah desa. Kemudian dilakukan
mediasi pada tanggal 28 April 2021. Kedua terduga pelaku dipanggil aparat desa,
dan dipertemukan dengan pihak keluarga W.

Namun dalam pertemuan tersebut,
kedua pelaku tidak mengakui, dan membantah tudingan telah melakukan perbuatan
cabul terhadap W.

Hingga pada mediasi kedua
kalinya, kedua pelaku tetap keukeuh membantah
tuduhan tersebut.

Baca Juga :  Maling Mau Untung Malah Buntung, Curi Pompa Rugi Motor

Karena tidak ada titik terang,
akhirnya aparat desa menyerahkan persoalan itu kepada pihak kepolisian.
Sehingga kasus ini langsung dilaporkan pihak keluarga korban, ke Polsek
Katingan Kuala agar diproses secara hukum.

Pejabat Kepala Desa setempat, Abdul
Muis ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian warganya yang diduga
diperkosa. “Kasusnya sudah dilaporkan ke Polsek Katingan Kuala. Namun
hingga saat ini, kita tidak tahu penanganannya. Sudah hampir satu bulan ini.
Memang ada beberapa anggota polisi yang datang. Cuma perkembangannya kita tidak
tahu,” ujar Abdul Muis, Sabtu (22/5) sore.

Dia berharap kasus ini bisa
diproses secara hukum. Meskipun ujar Abdul Muis, peristiwa ini merupakan aib
bagi desa mereka. “Ini supaya tidak terulang lagi kejadian seperti
ini,” ucapnya.

Sementara Kapolres Katingan AKBP
Andri Siswan Ansyah ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Katingan Kuala AKP I
Made Sute justru mengaku tidak ada mendapatkan laporan terkait kejadian itu.
“Belum ada laporan,” jawabnya singkat.

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Warga salah satu desa di Kecamatan
Katingan Kuala, kini sedang dihebohkan dengan peristiwa kehamilan seorang perempuan
berinisial W. Pasalnya gadis berusia 24 tahun yang menderita keterbelakangan
mental itu, tiba-tiba diketahui hamil, padahal belum pernah menikah.

Diduga kuat W merupakan korban
pemerkosaan. Ada dua orang terduga pelaku yang ditunjuk oleh W, yang diduga
telah menghamili dirinya.

Terbongkarnya kehamilan W berawal
ketika adik kandungnya memandikan W. Sang adik heran, kakaknya selama beberapa
bulan tidak ada datang bulan.

Tidak hanya itu, tubuh W juga
mengalami perubahan. Dimana perutnya terlihat mulai membuncit.

Mengetahui hal itu, orang tua W
kemudian memanggil bidan Puskesmas setempat. Dan alangkah terkejutnya pihak
keluarga, karena hasil tes yang dilakukan menunjukan bahwa W tengah hamil.

Orang tua W pun langsung
menanyakan siapa pelaku yang telah menghamilinya. Namun mendapat pertanyaan
itu, W bukannya bercerita, dia justru terlihat ketakutan.

Dari keterangan ibunya, W yang mengalami
cacat keterbelakangan mental sejak lahir,  selama ini tidak pernah keluar rumah.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Berprestasi akan Diberikan Reward

Mereka menduga anaknya telah
menjadi korban perkosaan. Sebab sering ditinggal sendiri, ketika mereka sedang
bekerja.

Titik terang terduga pelaku akhirnya
sedikit terungkap ketika kakak laki-laki W mencoba merayu dan menanyakan kepada
adiknya. Hingga akhirnya W buka mulut, dan menyebutkan dua nama pelaku. Satu
seorang duda, yang juga tetangga depan rumah. Lalu satunya lagi, seseorang yang
juga masih satu RT.

Dari pengakuan itu, kakak W terus
berusaha memastikan, serta meminta agar W bersedia menunjukkan rumah terduga
pelaku.

Setelah mendapat pengakuan W, pihak
keluarga pun mengadukan kasus itu kepada pemerintah desa. Kemudian dilakukan
mediasi pada tanggal 28 April 2021. Kedua terduga pelaku dipanggil aparat desa,
dan dipertemukan dengan pihak keluarga W.

Namun dalam pertemuan tersebut,
kedua pelaku tidak mengakui, dan membantah tudingan telah melakukan perbuatan
cabul terhadap W.

Hingga pada mediasi kedua
kalinya, kedua pelaku tetap keukeuh membantah
tuduhan tersebut.

Baca Juga :  Maling Mau Untung Malah Buntung, Curi Pompa Rugi Motor

Karena tidak ada titik terang,
akhirnya aparat desa menyerahkan persoalan itu kepada pihak kepolisian.
Sehingga kasus ini langsung dilaporkan pihak keluarga korban, ke Polsek
Katingan Kuala agar diproses secara hukum.

Pejabat Kepala Desa setempat, Abdul
Muis ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian warganya yang diduga
diperkosa. “Kasusnya sudah dilaporkan ke Polsek Katingan Kuala. Namun
hingga saat ini, kita tidak tahu penanganannya. Sudah hampir satu bulan ini.
Memang ada beberapa anggota polisi yang datang. Cuma perkembangannya kita tidak
tahu,” ujar Abdul Muis, Sabtu (22/5) sore.

Dia berharap kasus ini bisa
diproses secara hukum. Meskipun ujar Abdul Muis, peristiwa ini merupakan aib
bagi desa mereka. “Ini supaya tidak terulang lagi kejadian seperti
ini,” ucapnya.

Sementara Kapolres Katingan AKBP
Andri Siswan Ansyah ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Katingan Kuala AKP I
Made Sute justru mengaku tidak ada mendapatkan laporan terkait kejadian itu.
“Belum ada laporan,” jawabnya singkat.

Terpopuler

Artikel Terbaru