30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ini Identitas Mayat yang Ditemukan Mengapung di Sungai Mentaya

SAMPIT – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan Sabtu (12/10)
sekitar pukul 12.00 di Sungai Mentaya, tepatnya di Desa Ganepo, Kecamatan
Mentawa Baru Ketapang, akhirnya terungkap. Ternyata, namanya adalah M Slamet,
asal Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dia merupakan penumpang KM Kirana
III tujuan Sampit-Surabaya. Hal itu terungkap setelah polisi bersama manajemen
PT Dharma Lautan Utama (DLU) sama-sama melakukan pengecekan serta berdasarkan
hasil visum mayat yang ditemukan mengenakan gelang Dharma Lautan Utama itu.

Manajer PT Dharma Lautan Utama
Hendrik Sugiharto membenarkan mayat tersebut adalah penumpang kapalnya.
“Berdasarkan identitasnya, korban ini bernama M Slamet dengan alamat Desa
Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Korban ini penumpang
KM Kirana III tujuan Sampit-Surabaya. Kayanya hendak pulang kampung,” kata
Hendrik kepada wartawan di Sampit, Selasa (15/10).

Baca Juga :  Patuhi Rambu-rambu dan Aturan Lalulintas, Berkendara dengan Baik di Ja

Identitas korban ini diketahui
berdasarkan penelusuran pihak DLU. Sebab pihak kapal menemukan tas korban
dengan identitas M Slamet. “Hal ini juga terlihat dari rekaman CCTV yang memang
ada gambar korban saat berjalan di Pelabuhan Sampit. Kami belum bisa memastikan
apakah korban ini jatuh dan sebagainya. Atau ada hal lain yang menyebabkan
korban ini jatuh ke Sungai Mentaya. Ini masih menjadi perhatian dan tanda Tanya,
khususnya kami dari pihak kapal,” tegasnya.

Hendrik juga mengatakan, pihaknya
akan memberikan santunan kepada keluarga korban. “Ini santunan kecelakaan. Nanti
rananya ke PT Jasa Raharja. Meski demikian, hal ini juga sudah disampaikan
kepada pimpinan dan pihak perusahaan, tentu akan memberikan santunan kepada
keluarga korban tersebut,” katanya.

Baca Juga :  PARAH ! Bukan Hanya Menipu, Edo Juga Nyabu di Dalam Lapas

Terkait penguburan, menurut
Hendrik, pihak keluarga sudah diinformasikan. “Jenazah korban ini sudah
dimakamkan di Sampit pada Selasa (15/10) pagi. Pihak keluarga sudah kami
beritahukan terkait masalah dimakamkan ini,” akuinya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan Sabtu (12/10)
sekitar pukul 12.00 di Sungai Mentaya, tepatnya di Desa Ganepo, Kecamatan
Mentawa Baru Ketapang, akhirnya terungkap. Ternyata, namanya adalah M Slamet,
asal Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dia merupakan penumpang KM Kirana
III tujuan Sampit-Surabaya. Hal itu terungkap setelah polisi bersama manajemen
PT Dharma Lautan Utama (DLU) sama-sama melakukan pengecekan serta berdasarkan
hasil visum mayat yang ditemukan mengenakan gelang Dharma Lautan Utama itu.

Manajer PT Dharma Lautan Utama
Hendrik Sugiharto membenarkan mayat tersebut adalah penumpang kapalnya.
“Berdasarkan identitasnya, korban ini bernama M Slamet dengan alamat Desa
Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Korban ini penumpang
KM Kirana III tujuan Sampit-Surabaya. Kayanya hendak pulang kampung,” kata
Hendrik kepada wartawan di Sampit, Selasa (15/10).

Baca Juga :  Patuhi Rambu-rambu dan Aturan Lalulintas, Berkendara dengan Baik di Ja

Identitas korban ini diketahui
berdasarkan penelusuran pihak DLU. Sebab pihak kapal menemukan tas korban
dengan identitas M Slamet. “Hal ini juga terlihat dari rekaman CCTV yang memang
ada gambar korban saat berjalan di Pelabuhan Sampit. Kami belum bisa memastikan
apakah korban ini jatuh dan sebagainya. Atau ada hal lain yang menyebabkan
korban ini jatuh ke Sungai Mentaya. Ini masih menjadi perhatian dan tanda Tanya,
khususnya kami dari pihak kapal,” tegasnya.

Hendrik juga mengatakan, pihaknya
akan memberikan santunan kepada keluarga korban. “Ini santunan kecelakaan. Nanti
rananya ke PT Jasa Raharja. Meski demikian, hal ini juga sudah disampaikan
kepada pimpinan dan pihak perusahaan, tentu akan memberikan santunan kepada
keluarga korban tersebut,” katanya.

Baca Juga :  PARAH ! Bukan Hanya Menipu, Edo Juga Nyabu di Dalam Lapas

Terkait penguburan, menurut
Hendrik, pihak keluarga sudah diinformasikan. “Jenazah korban ini sudah
dimakamkan di Sampit pada Selasa (15/10) pagi. Pihak keluarga sudah kami
beritahukan terkait masalah dimakamkan ini,” akuinya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru