26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Calon Ibu Kota, Stabilitas Pangan di Kalteng Mesti Terjaga

PALANGKA RAYA-Gubernur
Kalteng H Sugianto Sabran mengungkapkan, sebagai calon ibu kota, maka
stabilitas pangan di Bumi Tambun Bungai mesti terjaga. Kata dia, pemprov dan
pemda di Kalteng, wajib mengembangkan sektor pertanian untuk ketahanan pangan.

“Apabila stok pangan
tersedia, maka ketersediaan pangan tidak akan kesulitan walaupun akan ada 1,5
juta jiwa yang pindah ke Kalteng. Baik legislatif, eksekutif, TNI, Polri dan
juga pihak lainnya,” terang orang nomor satu di Kalteng ini, baru-baru ini.

Bila menjadi ibu kota,
lanjut dia, petani pun akan terkena dampak positifnya. “Masyarakat yang
menekuni bidang pertanian akan menjadi Berkah,” ungkap suami dari Yulistra Ivo ini.

Pangan di Kalteng,
terangnya, masih belum mencukupi. Pemprov Kalteng juga akan memaksimalkan rencana
Presiden Joko Widodo untuk mendirikan food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan
Kapuas.

Baca Juga :  Pemasangan Patok untuk Minimalisir Konflik Sengketa Tanah

“Sebagai bentuk
kesiapan menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional, Pemprov kalteng terus
fokus membangun pertanian melalui program food estate,” tuturnya.

Selain itu, lahan
seluas 1.103.000 hektare (ha) telah dipersiapkan untuk program tersebut. Sehingga
pembangunan pengembangan pertanian pada food estate menjadi pengembangan
komunitas strategis padi organik di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan
Palangka Raya. Begitu juga pengembangan jagung di Kabupaten Barito Utara dan
Pulang Pisau.

Untuk program food estate, pungkas dia, Kalteng
memerlukan area produktif seluas 863.287 ha dengan jumlah tenaga kerja mencapai
1,4 juta orang. Pemerintah juga telah melakukan langkah baik pertemuan dengan
pihak terkait dan inventarisasi serta pemetaan. (nue/ami)

Baca Juga :  Pj Sekda Minta Ormas Bersatu Atasi Bencana Kalteng

PALANGKA RAYA-Gubernur
Kalteng H Sugianto Sabran mengungkapkan, sebagai calon ibu kota, maka
stabilitas pangan di Bumi Tambun Bungai mesti terjaga. Kata dia, pemprov dan
pemda di Kalteng, wajib mengembangkan sektor pertanian untuk ketahanan pangan.

“Apabila stok pangan
tersedia, maka ketersediaan pangan tidak akan kesulitan walaupun akan ada 1,5
juta jiwa yang pindah ke Kalteng. Baik legislatif, eksekutif, TNI, Polri dan
juga pihak lainnya,” terang orang nomor satu di Kalteng ini, baru-baru ini.

Bila menjadi ibu kota,
lanjut dia, petani pun akan terkena dampak positifnya. “Masyarakat yang
menekuni bidang pertanian akan menjadi Berkah,” ungkap suami dari Yulistra Ivo ini.

Pangan di Kalteng,
terangnya, masih belum mencukupi. Pemprov Kalteng juga akan memaksimalkan rencana
Presiden Joko Widodo untuk mendirikan food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan
Kapuas.

Baca Juga :  Pemasangan Patok untuk Minimalisir Konflik Sengketa Tanah

“Sebagai bentuk
kesiapan menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional, Pemprov kalteng terus
fokus membangun pertanian melalui program food estate,” tuturnya.

Selain itu, lahan
seluas 1.103.000 hektare (ha) telah dipersiapkan untuk program tersebut. Sehingga
pembangunan pengembangan pertanian pada food estate menjadi pengembangan
komunitas strategis padi organik di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan
Palangka Raya. Begitu juga pengembangan jagung di Kabupaten Barito Utara dan
Pulang Pisau.

Untuk program food estate, pungkas dia, Kalteng
memerlukan area produktif seluas 863.287 ha dengan jumlah tenaga kerja mencapai
1,4 juta orang. Pemerintah juga telah melakukan langkah baik pertemuan dengan
pihak terkait dan inventarisasi serta pemetaan. (nue/ami)

Baca Juga :  Pj Sekda Minta Ormas Bersatu Atasi Bencana Kalteng

Terpopuler

Artikel Terbaru