30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

2020, Kalteng Harus Lebih Siap Antisipasi Karhutla

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran
menegaskan kepada kabupaten/kota se-Kalteng agar lebih siap menghadapi kemarau
pada Tahu 2020 mendatang. Pasalnya, berdasarkan perkiraan dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Palangka Raya akan terjadi
kemarau kering di Kalteng ini.

Diungkapkan Gubernur, kemarau
kering akan lebih berbahaya daripada kemarau basah, khususnya bagi Kalteng yang
setiap tahun selalu terjadi kebakaran. Pada Tahun 2019 ini, kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) kembali terjadi akibat ulah manusia, meski tidak separah pada
2015 lalu.

“Karena masih ada hujan, meski
tidak separah 2015 lalu tapi tetap saja, Kalteng masih terjadi karhutla akibat
ulah manusia,” ungkapnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Gubernur dan Forkompimda Tinjau Rumah Isoman Menteng XII

Dijelaskannya, mengantisipasi
terjadi karhutla 2020 mendatang maka bupati/wali kota se-Kalteng harus
menyiapkan peralatan yang lebih memadahi, termasuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM). Pihaknya menilai bahwa Tahun 2019 ini peralatan untuk
antisipasi dan pemadaman karhutla masih kurang.

“Tahun 2020 nanti semua
kabupaten/kota se-Kalteng sudah siap, saya sudah minta kepada bupati/wali kota
untuk siapkan alat pemadam portebel dan bergerak, embung, dan sekat kanal.
Semua persiapan ini diperkuat agar tidak terjadi lagi karhutla di Tahun 2020,”
beber Sugianto.

Orang nomor satu di Kalteng ini
juga menegaskan, agar Kapolda Kalteng dan jajaran hingga tingkat bawah yakni
kabupaten/kota dan jajaran lebih bawah untuk tegas. Siapapun yang membakar
lahan harus ditindak tegas, tidak pandang bulu.

Baca Juga :  Wakili Plt Gubernur, Asisten II Hadiri Gebyar Undian TAHETA Bank Kalte

“Termasuk bupati dan wali kota
agar tegas apabila korporasi terlibat maka cabut izinnya,” pungkasnya. (abw/uni/ctk/nto)

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran
menegaskan kepada kabupaten/kota se-Kalteng agar lebih siap menghadapi kemarau
pada Tahu 2020 mendatang. Pasalnya, berdasarkan perkiraan dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Palangka Raya akan terjadi
kemarau kering di Kalteng ini.

Diungkapkan Gubernur, kemarau
kering akan lebih berbahaya daripada kemarau basah, khususnya bagi Kalteng yang
setiap tahun selalu terjadi kebakaran. Pada Tahun 2019 ini, kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) kembali terjadi akibat ulah manusia, meski tidak separah pada
2015 lalu.

“Karena masih ada hujan, meski
tidak separah 2015 lalu tapi tetap saja, Kalteng masih terjadi karhutla akibat
ulah manusia,” ungkapnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Gubernur dan Forkompimda Tinjau Rumah Isoman Menteng XII

Dijelaskannya, mengantisipasi
terjadi karhutla 2020 mendatang maka bupati/wali kota se-Kalteng harus
menyiapkan peralatan yang lebih memadahi, termasuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM). Pihaknya menilai bahwa Tahun 2019 ini peralatan untuk
antisipasi dan pemadaman karhutla masih kurang.

“Tahun 2020 nanti semua
kabupaten/kota se-Kalteng sudah siap, saya sudah minta kepada bupati/wali kota
untuk siapkan alat pemadam portebel dan bergerak, embung, dan sekat kanal.
Semua persiapan ini diperkuat agar tidak terjadi lagi karhutla di Tahun 2020,”
beber Sugianto.

Orang nomor satu di Kalteng ini
juga menegaskan, agar Kapolda Kalteng dan jajaran hingga tingkat bawah yakni
kabupaten/kota dan jajaran lebih bawah untuk tegas. Siapapun yang membakar
lahan harus ditindak tegas, tidak pandang bulu.

Baca Juga :  Wakili Plt Gubernur, Asisten II Hadiri Gebyar Undian TAHETA Bank Kalte

“Termasuk bupati dan wali kota
agar tegas apabila korporasi terlibat maka cabut izinnya,” pungkasnya. (abw/uni/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru