25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Komisi IX DPR Dukung Pengembangan Potensi Obat Tradisional Kalteng

PALANGKA RAYA-Anggota Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja
(kunker) ke Kalteng dalam rangka pengawasan atas fungsi penindakkan intelijen
dan pendidikan dalam hal pengawasan obat dan makanan. Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalteng menyambut hangat kedatangan kunker ini.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri  saat menyambut kehadiran tersebut, mengatakan
kunker anggota Komisi IX DPR RI ini lebih menitikberatkan pada pemanfaatan dan
pengawasan obat asli Indonesia yang ada di Kalteng. Tentu, pihaknya mewakili
pemerintah mengaku bangga karena hutan di Kalteng ini memiliki kekayaan
biodiversitas yang tinggi.

“Termasuk di dalamnya, tumbuh
hutan yang berhasiat sebagai obat yang digunakan sebagai bahan baku industri
obat saat ini,” ungkapnya, saat menyampaikan sambutannya mewakili Gubernur
Kalteng H Sugianto Sabran di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Kamis
(13/2).

Baca Juga :  Selain Tangani Corona, Ini Fokus Pemprov Kalteng di Tengah Pandemi

Dijelaskannya, selain kekayaan
biodiversitas, ternyata etnis asli suku Dayak di Kalteng juga memiliki kekayaan
pengetahuan tradisional dalam hal pengobatan. Pasalnya, masyarakat Dayak
menggunakan berbagai jenis tumbuhan hutan yang ada di sekitar yang berkhasiat
sebagai obat.

“Bahkan hal ini sudah dilakukan
oleh berbagai etnis suku Dayak di Kalteng secara turun temurun,” jelasnya.

Pihaknya sedikit menyinggung
terkait penemuan awal siswa SMAN 2 Palangka Raya, bahwa tumbuhan bajakah dapat
bermanfaat sebagai penyebuh kanker. Tentu, lanjutnya, hal ini perlu dilakukan
penelitian lebih dalam terkait klasifikasi tanaman karena terdapat 200 jenis
spesies bajakah ini.

“Dalam hal ini Pemprov Kalteng
mendapat dukungan dan perhatian dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) untuk melakukan penelitian
identifikasi uji sitotoksik in vitro ekstrak dan uji fitokimia,” ujar Fahrizal.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Beberkan 2 Syarat Raih Sukses Bagi Generasi Muda

Untuk itu, pihaknya berharap
dukungan dari anggota DPR RI untuk penelitian dan pengembangan tanaman obat
tradisional yang berkhasiat di Kalteng. Sehingga, obat tersebut dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
khususnya masyarakat Bumi Tambun Bungai ini. (abw/hen)

PALANGKA RAYA-Anggota Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja
(kunker) ke Kalteng dalam rangka pengawasan atas fungsi penindakkan intelijen
dan pendidikan dalam hal pengawasan obat dan makanan. Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalteng menyambut hangat kedatangan kunker ini.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri  saat menyambut kehadiran tersebut, mengatakan
kunker anggota Komisi IX DPR RI ini lebih menitikberatkan pada pemanfaatan dan
pengawasan obat asli Indonesia yang ada di Kalteng. Tentu, pihaknya mewakili
pemerintah mengaku bangga karena hutan di Kalteng ini memiliki kekayaan
biodiversitas yang tinggi.

“Termasuk di dalamnya, tumbuh
hutan yang berhasiat sebagai obat yang digunakan sebagai bahan baku industri
obat saat ini,” ungkapnya, saat menyampaikan sambutannya mewakili Gubernur
Kalteng H Sugianto Sabran di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Kamis
(13/2).

Baca Juga :  Selain Tangani Corona, Ini Fokus Pemprov Kalteng di Tengah Pandemi

Dijelaskannya, selain kekayaan
biodiversitas, ternyata etnis asli suku Dayak di Kalteng juga memiliki kekayaan
pengetahuan tradisional dalam hal pengobatan. Pasalnya, masyarakat Dayak
menggunakan berbagai jenis tumbuhan hutan yang ada di sekitar yang berkhasiat
sebagai obat.

“Bahkan hal ini sudah dilakukan
oleh berbagai etnis suku Dayak di Kalteng secara turun temurun,” jelasnya.

Pihaknya sedikit menyinggung
terkait penemuan awal siswa SMAN 2 Palangka Raya, bahwa tumbuhan bajakah dapat
bermanfaat sebagai penyebuh kanker. Tentu, lanjutnya, hal ini perlu dilakukan
penelitian lebih dalam terkait klasifikasi tanaman karena terdapat 200 jenis
spesies bajakah ini.

“Dalam hal ini Pemprov Kalteng
mendapat dukungan dan perhatian dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) untuk melakukan penelitian
identifikasi uji sitotoksik in vitro ekstrak dan uji fitokimia,” ujar Fahrizal.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Beberkan 2 Syarat Raih Sukses Bagi Generasi Muda

Untuk itu, pihaknya berharap
dukungan dari anggota DPR RI untuk penelitian dan pengembangan tanaman obat
tradisional yang berkhasiat di Kalteng. Sehingga, obat tersebut dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
khususnya masyarakat Bumi Tambun Bungai ini. (abw/hen)

Terpopuler

Artikel Terbaru