26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemprov Kalteng Dukung Pengembangan Mobil Listrik PLN

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri mewakilI Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, uji coba mobil
listrik PLN dengan berkeliling kota Palangka Raya, Kamis (6/5). Sekda
didampingi langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah Tonny Bellamy.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengaku nyaman
saat mengendarai mobil listrik tersebut. Pasalnya, ramah lingkungan, karena
tidak menimbulkan suara. “Mobil ini tidak mengeluarkan asap, sehingga
tidak ada gas buang kendaraan, jadi tidak ada polusi yang mencemari
udara,” ucapnya. 



Dia mengatakan, saat ini merupakan era
berkembangnya teknologi baru yang efisien dan ramah lingkungan, sehingga sangat
memungkinkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan kendaraan listrik
ini sebagai kendaraan operasional di masa depan. 

Ditambahkannya, Pemprov Kalimantan Tengah
mendukung program mobil listrik ini karena dirasa dapat menekan biaya
operasional, serta mendorong penyelamatan lingkungan dengan energi listrik yg
ramah lingkungan. “Setelah kami review, ternyata biaya operasionalnya
sangat murah, dan pasti ramah lingkungan. Karena itu, kami dari Pemprov Kalteng
harus mendorong hal-hal yang bersifat penyelamatan lingkungan, salah satunya
dengan kendaraan listrik tersebut,” ujarnya. 

Baca Juga :  Aktivitas Boleh Padat, Jangan Lengah Disiplin Prokes

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Tonny Bellamy mengungkapkan,
biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah dibandingkan biaya
pengisian bensin pada mobil konvensional. Perbandingan ongkos antara pengisian
BBM atau bensin pada kendaraan konvensional dan pengisian daya pada kendaraan
listrik, dengan 100% baterai terisi penuh setara dengan jarak tempuh sekitar
300 km, setiap satu liter BBM setara dengan 1 kilo Watt hour (kWh) listrik. 

“Harga bensin per satu liter sekitar Rp
8.000 sampai Rp 9.000, kemudian tarif listrik per satu kWh hanya Rp 1 400-an.
Artinya, menggunakan listrik lebih murah seperlimanya dibandingkan pemakaian
satu liter bensin dengan jarak tempuh yang sama,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gubernur Minta Pengawasan Prokes di Bandara dan Pelabuhan Diperketat

Dirinya
menganalogikan pemakaian satu liter BBM dapat menempuh sekitar 10 km, di mana
ongkos satu liter bensin sekitar Rp 9.000. Adapun jarak tempuh per liter bensin
tersebut setara dengan konsumsi listrik sebesar 1 kWh, di mana harga listrik per
kWh hanya Rp 1.400-an. “Apabila menggunakan kendaraan berbahan bakar
bensin pertamax dapat diambil rata-rata jarak tempuh 10 kilometer per liter.
Sejajar dengan satu liter bensin Pertamax, kendaraan listrik hanya memerlukan
sekitar 1 kWh untuk berjalan kurang lebih 10 kilometer atau hanya mengeluarkan
biaya sebesar kurang lebih antara Rp 1.400-an sampai Rp 1.800-an,”
pungkasnya. 

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri mewakilI Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, uji coba mobil
listrik PLN dengan berkeliling kota Palangka Raya, Kamis (6/5). Sekda
didampingi langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah Tonny Bellamy.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengaku nyaman
saat mengendarai mobil listrik tersebut. Pasalnya, ramah lingkungan, karena
tidak menimbulkan suara. “Mobil ini tidak mengeluarkan asap, sehingga
tidak ada gas buang kendaraan, jadi tidak ada polusi yang mencemari
udara,” ucapnya. 



Dia mengatakan, saat ini merupakan era
berkembangnya teknologi baru yang efisien dan ramah lingkungan, sehingga sangat
memungkinkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan kendaraan listrik
ini sebagai kendaraan operasional di masa depan. 

Ditambahkannya, Pemprov Kalimantan Tengah
mendukung program mobil listrik ini karena dirasa dapat menekan biaya
operasional, serta mendorong penyelamatan lingkungan dengan energi listrik yg
ramah lingkungan. “Setelah kami review, ternyata biaya operasionalnya
sangat murah, dan pasti ramah lingkungan. Karena itu, kami dari Pemprov Kalteng
harus mendorong hal-hal yang bersifat penyelamatan lingkungan, salah satunya
dengan kendaraan listrik tersebut,” ujarnya. 

Baca Juga :  Aktivitas Boleh Padat, Jangan Lengah Disiplin Prokes

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Tonny Bellamy mengungkapkan,
biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah dibandingkan biaya
pengisian bensin pada mobil konvensional. Perbandingan ongkos antara pengisian
BBM atau bensin pada kendaraan konvensional dan pengisian daya pada kendaraan
listrik, dengan 100% baterai terisi penuh setara dengan jarak tempuh sekitar
300 km, setiap satu liter BBM setara dengan 1 kilo Watt hour (kWh) listrik. 

“Harga bensin per satu liter sekitar Rp
8.000 sampai Rp 9.000, kemudian tarif listrik per satu kWh hanya Rp 1 400-an.
Artinya, menggunakan listrik lebih murah seperlimanya dibandingkan pemakaian
satu liter bensin dengan jarak tempuh yang sama,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gubernur Minta Pengawasan Prokes di Bandara dan Pelabuhan Diperketat

Dirinya
menganalogikan pemakaian satu liter BBM dapat menempuh sekitar 10 km, di mana
ongkos satu liter bensin sekitar Rp 9.000. Adapun jarak tempuh per liter bensin
tersebut setara dengan konsumsi listrik sebesar 1 kWh, di mana harga listrik per
kWh hanya Rp 1.400-an. “Apabila menggunakan kendaraan berbahan bakar
bensin pertamax dapat diambil rata-rata jarak tempuh 10 kilometer per liter.
Sejajar dengan satu liter bensin Pertamax, kendaraan listrik hanya memerlukan
sekitar 1 kWh untuk berjalan kurang lebih 10 kilometer atau hanya mengeluarkan
biaya sebesar kurang lebih antara Rp 1.400-an sampai Rp 1.800-an,”
pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru