28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Jangan Libatkan Anak-anak di TPA Sampah

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng
cukup prihatin mengetahui masih ada anak-anak di Kota Palangka Raya, yang
aktivitasnya masih di sekitar pembuangan sampah. Padahal, kawasan tempat
pembuangan akhir (TPA) adalah kawasan terbatas yang sebetulnya hanya
petugas-petugas pengelola sampah yang boleh masuk area tersebut.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mengatakan, kawasan sampah pada dasarnya sangat tidak baik untuk kesehatan
karena menghasilkan berbagai macam gas berbahaya. Selain itu, material yang
berlalu lalang di sekitar TPA tersebut juga membahayakan khususnya untuk
anak-anak.

“Secara kesehatan memang tidak
baik, selain itu kami juga khawatir dengan material yang banyak melintas di
sana (TPA,red),” katanya kepada media.

Baca Juga :  Lindungi Masyarakat, Gubernur : Disiplin Prokes, Taat Aturan Saat PPKM

Diungkapkannya, pihak pengelola
di TPA juga dapat mengatur bagaimana akses di TPA itu. Pihaknya juga berharap
agar pengelola sampah di Kota Palangka Raya dapat membagi pemilahan sampah
sebelum sampah-sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) diangkut ke TPA.

“Kan sampah itu sebelum diangkut
ke TPA melewati penumpukan di TPS dulu, jadi sebetulnya sampah-sampah sudah
harus dipilah di TPS, yang bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali bisa
dipungut oleh pemulung dan yang tidak bisa dimanfaatkan kembali diangkut ke
TPA,” bebernya.

Tetapi, lanjutnya Fahrizal, di
sisi lain memang masih banyaknya pemulung di TPA yang menjadi sebagian
pekerjaanya. Tetapi, pihaknya mewanti-wanti agar anak-anak tidak terlibat dalam
hal ini lantaran berhubungan dengan sampah-sampah di TPA itu.

Baca Juga :  Kartu Vaksin Bakal Jadi Syarat Bepergian dan Berurusan di Kalteng

“Ya, kalau bisa jangan libatkan
anak-anak karena mereka (anak-anak,red) rentan lantaran sampah ini tidak baik
untuk kesehatan,” pungkasnya. (abw/ari/nto)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng
cukup prihatin mengetahui masih ada anak-anak di Kota Palangka Raya, yang
aktivitasnya masih di sekitar pembuangan sampah. Padahal, kawasan tempat
pembuangan akhir (TPA) adalah kawasan terbatas yang sebetulnya hanya
petugas-petugas pengelola sampah yang boleh masuk area tersebut.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mengatakan, kawasan sampah pada dasarnya sangat tidak baik untuk kesehatan
karena menghasilkan berbagai macam gas berbahaya. Selain itu, material yang
berlalu lalang di sekitar TPA tersebut juga membahayakan khususnya untuk
anak-anak.

“Secara kesehatan memang tidak
baik, selain itu kami juga khawatir dengan material yang banyak melintas di
sana (TPA,red),” katanya kepada media.

Baca Juga :  Lindungi Masyarakat, Gubernur : Disiplin Prokes, Taat Aturan Saat PPKM

Diungkapkannya, pihak pengelola
di TPA juga dapat mengatur bagaimana akses di TPA itu. Pihaknya juga berharap
agar pengelola sampah di Kota Palangka Raya dapat membagi pemilahan sampah
sebelum sampah-sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) diangkut ke TPA.

“Kan sampah itu sebelum diangkut
ke TPA melewati penumpukan di TPS dulu, jadi sebetulnya sampah-sampah sudah
harus dipilah di TPS, yang bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali bisa
dipungut oleh pemulung dan yang tidak bisa dimanfaatkan kembali diangkut ke
TPA,” bebernya.

Tetapi, lanjutnya Fahrizal, di
sisi lain memang masih banyaknya pemulung di TPA yang menjadi sebagian
pekerjaanya. Tetapi, pihaknya mewanti-wanti agar anak-anak tidak terlibat dalam
hal ini lantaran berhubungan dengan sampah-sampah di TPA itu.

Baca Juga :  Kartu Vaksin Bakal Jadi Syarat Bepergian dan Berurusan di Kalteng

“Ya, kalau bisa jangan libatkan
anak-anak karena mereka (anak-anak,red) rentan lantaran sampah ini tidak baik
untuk kesehatan,” pungkasnya. (abw/ari/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru