28 C
Jakarta
Friday, May 3, 2024

Lomba Balogo Festival Palangkaraya Minus Kecamatan Sabangau

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Di bawah terik matahari siang, salah satu perserta lomba Balogo Festival Palangkaraya 2024 dari Kecamatan Pahandut, Hendrik Tarung mengkritik panitia pelaksana lomba Balogo. Menurutnya panitia pelaksana harusnya adalah orang yang benar-benar mengerti permainan Balogo.

“Kalau begini terus tidak bisa maju budaya kita. Cari orang panitia pelaksana yang benar-benar mengerti. Penilaian saya yang melaksanakan tugas sekadar mengejar anggaran saja. Penilaian yang benar itu adalah kelihaian peserta memukul apakah sudah benar atau tidak dan juga kecepatan peserta. Kalau ikut-ikut saja saya ikut supaya saya dapat duit,” ucap Hendrik di sela lomba Balogo pada Selasa, (24/4/2024).

Sementara itu, Juri Lomba Balogo Festival Palangkaraya 2024, Toto mengatakan tahun ini harusnya 5 Kecamatan mengirim perwakilan tetapi tahun ini ada satu Kecamatan yang tidak mengirim perwakilan. Toto berharap tahun depan semua Kecamatan mengirim perwakilannya.

Baca Juga :  Layanan Disdukcapil Kota Palangka Raya Tutup, Ini Alasannya

“Ada empat kecamatan yang ikut yaitu Jekan Raya, Bukit Batu, Pahandut dan Kecamatan Rakumpit. Sistem perlombaan cabutan atau skema dan diikuti oleh putra dan putri.  Cara bermain menggunakan tongkat tipeng logo dan logonya terbuat tempurung kelapa,” jelasnya.

Menurutnya, ada tiga baris balogo lawan yang tersusun sejajar, ketiga baris tersebut harus dijatuhkan oleh lawan lainnya menggunakan tipeng untuk mengumpulkan poin.

“Ada tiga baris Balogo dipasang dari garis awal nilainya tiga, tengah lima dan belakang sepuluh. Peserta hatus menjatuhkan tiga baris balogo lawan yang terpasang,” jelasnya. (jef)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Di bawah terik matahari siang, salah satu perserta lomba Balogo Festival Palangkaraya 2024 dari Kecamatan Pahandut, Hendrik Tarung mengkritik panitia pelaksana lomba Balogo. Menurutnya panitia pelaksana harusnya adalah orang yang benar-benar mengerti permainan Balogo.

“Kalau begini terus tidak bisa maju budaya kita. Cari orang panitia pelaksana yang benar-benar mengerti. Penilaian saya yang melaksanakan tugas sekadar mengejar anggaran saja. Penilaian yang benar itu adalah kelihaian peserta memukul apakah sudah benar atau tidak dan juga kecepatan peserta. Kalau ikut-ikut saja saya ikut supaya saya dapat duit,” ucap Hendrik di sela lomba Balogo pada Selasa, (24/4/2024).

Sementara itu, Juri Lomba Balogo Festival Palangkaraya 2024, Toto mengatakan tahun ini harusnya 5 Kecamatan mengirim perwakilan tetapi tahun ini ada satu Kecamatan yang tidak mengirim perwakilan. Toto berharap tahun depan semua Kecamatan mengirim perwakilannya.

Baca Juga :  Layanan Disdukcapil Kota Palangka Raya Tutup, Ini Alasannya

“Ada empat kecamatan yang ikut yaitu Jekan Raya, Bukit Batu, Pahandut dan Kecamatan Rakumpit. Sistem perlombaan cabutan atau skema dan diikuti oleh putra dan putri.  Cara bermain menggunakan tongkat tipeng logo dan logonya terbuat tempurung kelapa,” jelasnya.

Menurutnya, ada tiga baris balogo lawan yang tersusun sejajar, ketiga baris tersebut harus dijatuhkan oleh lawan lainnya menggunakan tipeng untuk mengumpulkan poin.

“Ada tiga baris Balogo dipasang dari garis awal nilainya tiga, tengah lima dan belakang sepuluh. Peserta hatus menjatuhkan tiga baris balogo lawan yang terpasang,” jelasnya. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru